Dering ponsel yang kontinu membuat Hamdan tak lagi menikmati tidurnya. Tidur ternyenyak yang pernah ia alami seumur hidupnya. Masih dengan mata terpejam, Hamdan meraba-raba side table di sisi ranjang. Setelah menemukan ponselnya, Hamdan menggeser tombol hijau tanpa melihat siapa si penelepon. "Ada apa?" tanya Hamdan langsung saat ia mendengar suara Ahmed."Kau terdengar marah. Maaf, sepagi ini aku sudah mengganggu kalian," sahut Ahmed penuh penyesalan. Hamdan dapat membayangkan wajah Ahmed yang sedang tertekuk di seberang sana."Ya kau sangat mengganggu," gumam Hamdan. Matanya terbuka dan langsung menatap Rebecca yang masih tertidur di sampingnya. Mengulum senyum, Rebecca tidur lelap dengan lengan Hamdan sebagai bantal. Hamdan kembali tersenyum lalu mengeratkan pelukannya pada Rebecca."Sebenarnya aku juga tidak ingin mengganggumu. Tapi ini darurat. Dan apakah kau sedang bersama istrimu?""Ya aku sedang bersama Rebecca," jawab Hamdan dengan berbisik. Tak ingin Rebecca terbangun dari
Baca selengkapnya