Ana masih mencoba untuk menjernihkan isi otaknya saat ini. Ia benar-benar masih tak menyangka sama sekali dengan apa yang ia lihat di saat ini juga."J-jadi, supir yang bernama Ucup itu adalah atasanku yang sebentar lagi akan melakukan sesi wawancara kepadaku? Yang benar saja?" gumam Ana di dalam hatinya. Astaga, ia benar-benar tak menyangka sekali."Selamat pagi, bisa kita mulai sesi wawancara untuk hari ini?" tanya Nath yang telah menduduki kursi singgahsananya itu kali ini sambil menatap ke arah Ana yang tetap tak berkutik di hadapan Nath.Ana mencoba untuk berpikir jernih. Ia lalu menghela napas sejenak, "Selamat pagi. Tentu saja.""Padahal seharusnya ia tak perlu memastikan apa pun lagi kepadaku, mulai saja wawancara, banyak bicara," gerutu Ana di dalam hatinya.Seorang wanita cantik berambut pirang nampak menyapa Ana dengan seulas senyuman manisnya. Menurutnya, ia sangat galak dan disiplin, mungkin saja menjadi salah satu wanita yang disukai oleh atasannya itu. Lihatlah, sekreta
Baca selengkapnya