Sayub-sayub terdengar suara adzan subuh, Shelomitha segera bangun dan menjakankan salat selesai tadarus. Setelah setengah jam ia lalu bergegas membantu Mbok Darmi menyiapkan sarapan, ia harus bangkit. Tak harus meratapi nasibnya, jika Allah bilang tidak maka tidak. Bukankah semua akan mengalir dengan sendirinya, ia harus optimistis semua akan baik-baik saja. Nasi goreng sosis telur mata sapi sudah siap di atas meja. Mang Kardi juga Simbok ikut serta makan bersama di meja makan, suara tawa Raka saat diledekin Mang Kardi membuat tawa mereka hingga ke sudut ruangan rumah itu. Shelomitha bahagia melihat keceriaan anaknya.Selesai sarapan Shelomitha mengantar Raka juga Rania sekolah, Rania sudah memasuki PAUD, dan ditungguin sama Mbok Darmi, sementara Shelomitha sibuk bekerja."Bunda, hati-hati perasaan Raka ngak enak, lo." Tiba-tiba Raka begitu khawatir melihat Bundanya."Sini peluk, insyaAllah, Bunda akan baik-baik saja sayang, kan ada Allah yang menjaga, Bunda." "Baiklah. Tapi hati-h
Last Updated : 2022-10-01 Read more