*** "Oke, aku maafkan. Tadi malaikat kecil ini udah pesen dulu. Ini yang kedua. Berapa totalnya?" "5 ribu, P-pa-k, eh-- Kak ..." ucap Maira menggantung, tampak ragu dan takut. Raditya menahan tawa, demi dilihat si penjual cilok itu seperti ketakutan tak berani menatap matanya yang dari tadi terpaku pada gadis itu. 'Aku galak, ya? Hahaha,' batin Raditya tertawa. "Semua?" Raditya menaikkan alisnya. "Yang pertama saya niatkan sodaqoh." Raditya mengulum senyum tipisnya, tak ingin terlihat rasa bangganya pada gadis itu. Raditya mengeluarkan selembar uang berwarna merah dan ditaruh diatas gerobak Maira. "Kembaliannya, Pak! Eh, Kak!" Raditya yang sudah berjalan meninggalkan Maira. "Dasar orang kaya sombong!" Maira ngedumel sambil mengambil kembalian untuk pria yang tak mau dipanggil bapak itu. Setelah selesai mengambil sejumlah kembalian, dia menghadang langkah Raditya. "Ini kembaliannya, Pak." Napas Maira terengah-engah. Raditya memandangnya cukup lama. 'Gadis yang menggemaskan. Mu
Baca selengkapnya