Home / Urban / Pelakor Untuk Balas Dendam / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Pelakor Untuk Balas Dendam: Chapter 1 - Chapter 10

145 Chapters

Menikmati Malam Panas

(Rumah Blanca milik Darwin.)"Berita terkini. Pemirsa, perlu anda ketahui bahwa saat ini saham dari perusahaan ternama di Indonesia yakni Golden Ang mengalami penurunan yang cukup signifikan, hingga kabarnya perusahaan elite itu mengalami kerugian cukup besar. Menurut data, kerugian ditaksir mencapai 2 triliun rupiah. Investasi yang gagal itu digadang-gadang karena perusahaan yang berada di Amerika Serikat menolak untuk bekerja sama dengan Golden Ang."Clara mematikan saluran televisi yang baru saja ditayangkan oleh sebuah stasiun berita eklusif yang disaksikan dirinya dan kekasihnya."Apa kau kecewa dengan hasilnya? Bukankah hal ini yang ingin kau dengar Tuan Darwin Charlos?" tanya Clara sambil menaruh kembali remote control yang dia pegang di atas meja.Darwin meraih tubuh Clara hingga wanita itu jatuh dalam pangkuannya."Sedikit! Aku hanya kecewa, kenapa berita tadi tidak mengatakan bahwa Xeon Company yang berhasil melumpuhkan perusahaan jahat itu?"Clara terkekeh, "kalau begitu, i
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Awal Mula Dendam Itu

"Apa yang kau lakukan di sini sayang? Bukannya udara cukup dingin?" Darwin tak sengaja menemukan kekasihnya berada di balkon rumah tempat persembunyian mereka. Meski menggunakan mantel yang tebal, angin dingin masih terasa menusuk kulit."Aku sedang memikirkan sesuatu sayang," serunya."Apa?" tanya pria itu dengan spontan."Masa lalu!" jawab Clara cepat."Ada apa dengan masa lalu mu?""Kau yakin ingin mendengarnya?"Darwin tampak serius menatap Clara. Akankah wanita itu benar-benar menceritakan masa lalunya pada Darwin?**(15 Tahun Yang Lalu.)"Ma, Mama? Rayu? Jawab Papa, kalian di mana?" Seorang laki-laki paru baya tengah kebingungan menelusuri rumahnya, mencari dua anggota keluarganya yang tidak kunjung dia temukan. Sepulang kerja, laki-laki itu memang tergesa-gesa untuk segera bertemu dengan anak dan istrinya, karena Hendra hanya ingin memastikan keadaan anggota keluarganya masih dalam keadaan baik-baik saja. Selepas mendapat sambungan telepon misterius, Hendra yang berada di ka
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Tragedi Ruang Basemen

"Benarkah? Kamu akan membawakan aku stempel Papa mu? Waw, amazing! Terima kasih kalau begitu."Akhirnya Rayu memainkan instingnya.Penyusup itu dengan mudah percaya dan memberikan isyarat pada anak buahnya untuk segera melepas tali ikatan pada kaki dan tangan Rayu."Heh Hendra, anak anda ternyata lebih baik dari dugaan aku. Dia membuat pilihan yang tepat!" pungkasnya yang entah seperti berbicara dengan siapa. Pasalnya, jasad Hendra sudah terbujur lemah di lantai tak sadarkan diri dan tidak bisa disebut sebagai lawan bicara."Sudah Bos!" ucap anak buah penyusup itu. Dan terlihat tubuh Rayu yang sudah berusaha berdiri meskipun ia merasa kesakitan di bagian lututnya."Dengar! Aku membiarkan kamu bebas hanya untuk mengambil barang itu. Setelah dapat, segera kembali dan serahkan padaku, paham!!" gertaknya sebelum benar-benar mengizinkan Serayu melangkah keluar dari ruangan kedap suara itu.Melalui tatapan dingin yang menusuk tajam, Serayu mengangguk serta berkata "Iya." Dengan sangat lanta
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Jasad Yang Menghilang

"Bos! Aku dapat stempelnya. Ternyata dia taruh di lemari anak gadisnya itu!" teriak salah satu preman sambil memamerkan stempel berharga itu di tangannya.Seluruh isi rumah yang tersusun rapi, dalam sekejap berubah menjadi amat berantakan akibat ulah para preman yang menyusup itu."Bagus! Ayok kita segera pergi. Tinggalkan anak ini, nafasnya juga sudah tersengal-sengal, mungkin sebentar lagi dia mati.""Betul, kita harus pergi sebelum ada orang lain yang datang."Bos dan para anak buahnya bergegas naik ke dalam mobil mereka dan menancap gas untuk pergi meninggalkan lokasi rumah itu. Vincent meraih ponselnya dan memberikan laporan terkini pada atasannya."Halo Pak, stempel milik Pak Hendra sudah ada di tangan saya. Kini selangkah lagi, kita bisa menyingkirkan perusahaan kecil itu dan saatnya membuat Golden Ang jaya!" kata si Bos penyusup itu dalam sambungan teleponnya."Bagus! Lalu bagaimana dengan mereka?""Sudah ditangani. Besok Pak Gunadi akan datang ke TKP dan menetapkan bahwa keba
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Kendaraan Tercepat

"Selanjutnya kamu akan pergi ke mana Mba? Apa ada paman atau saudara lain yang bisa ditemui? Kamu akan saya antar ke sana!" kata Agam.Mereka tengah duduk berdua di teras rumah Rayu sejak satu jam yang lalu. Tidak ada percakapan serius di antaranya, yang ada hanya keheningan saja karena Rayu tampak seperti orang yang sedang berpikir sesuatu."Tidak ada! Papa dan Mama dua-duanya adalah anak tunggal, tidak ada siapa-siapa lagi di keluarga kami. Sekarang aku hanya seorang diri," jawab Rayu tegas.Jawaban itu nampaknya jadi hal yang serba salah bagi Agam. Karena dia tidak bisa begitu saja meninggalkan Rayu sendiri begitu saja tanpa ada wali yang lebih jelas. Bisa saja oara penyusup itu datang lagi dan mengancam jiwa Serayu."Lalu .... tujuan Mba mau ke mana sekarang? Biar saya antar!" Rayu tak langsung menjawabnya. Mungkin dia masih membutuhkan waktu lebih banyak lagi untuk berpikir ke mana dia akan pergi kali ini. "Aku akan berpikir dulu hari ini, tolong kakak pulang saja dan kembali b
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Jadilah Orang Yang Berkuasa

"Kalimantan? Kamu yakin akan pergi sejauh itu?" Agam terpekik ketika mendengar pernyataan dari Rayu bahwa dia akan pergi ke Provinsi Kalimantan Timur. Pasalnya, Agam mendengar sendiri kemarin bahwa Rayu tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Papa dan Mamanya.Jadi, jika harus pergi melintas pulau lain, siapa yang akan dia temui? Dan bagaimana kehidupannya nanti?"Iya benar, aku akan ke sana. Aku tidak mau berlama-lama lagi, jadi ku pikir aku lebih baik pergi besok hari," sahut Rayu. Tak perlu ia menjelaskan apa-apa lagi pada Agam. Dia tak bisa menceritakan siapa perempuan yang tadi malam datang padanya."Aku juga harus pergi sejauh mungkin agar Golden Ang tidak bisa melacakku. Kalau kenluar negeri, aku butuh paspor dan untuk membuat itu tidak bisa cepat. Jadi aku rasa ke Kalimantan dulu adalah pilihan yang tepat," sambung Rayu lagi."Sebentar! Tapi di sana kamu hidup sama siapa Mba? Ada tempat tujuan?" Agam masih penasaran.Ketahuilah, Agam adalah satu-satunya laki-laki yang amat khaw
last updateLast Updated : 2022-07-07
Read more

Tak Tik Pertama

(Tahun 2012)Pesawat yang sedang membawa seluruh penumpang dari bandara Sepinggan Balikpapan, menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta telah lepas landas setengah jam yang lalu.Saat ini Serayu telah berumur 22 tahun."Kamu siap menghadapi kehidupan kita ke depan? Ingat, sekarang nama kamu bukan lagi Serayu, tapi Clara. Mainkan identitas kamu sebagai wanita yang memiliki pesona tinggi agar bisa menarik hati laki-laki itu!""Baik Bu," jawabnya lirih.Tak ada tujuan lain bagi mereka berdua untuk membalas semua perbuatan perusahaan yang biadab itu.Dia bukan lagi anak dari profesor Hendra dan Karin, sekarang dia adalah anak satu-satunya dari perempuan yang bernama Rosalina. Entah apa yang telah dipersiapkan oleh mereka berdua, yang jelas Serayu dan Laura telah melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya untuk mencapai tahap ini. **"Hai, saya Bian Hartanto. Kamu Clara kan?" ucap satu pria yang menemui Clara di sebuah kafe setelah mereka sepakat untuk bertemu di sana. Bian, adalah target p
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

Perubahan Rencana

"Oh ya Mas? Nyonya besar yang sering dibicarakan itu? Aku justru penasaran bagaimana tampangnya, pasti dia cantik sekali," ujar Clara yang kembali memainkan aktingnya."Iya sayang, Nyonya besar itu sangat cantik. Aku beberapa kali pernah melihatnya di kantor saat beberapa kali berpapasan dengan pimpinan. Dia berwibawa sekali, pokoknya auranya memancar dan pantas sekali jadi orang kaya. Tapi ya itu, kadang tempramental dan suka marah-marah," katanya lagi.'Pimpinan? Apa yang dia maksud adalah Tuan Darwin?' tanya Clara dalam hatinya."Beruntung sekali ya, tapi aku tidak mau. Cukup menjadi istri Mas saja udah membahagiakan buat aku, apalagi bersama Vania."Bian mengecup pipi Clara sebagai ucapan terharunya."Oh ya Mas, pimpinan Golden Ang itu seperti apa? Dia orangnya cuek ya pasti?""Pak Darwin ya? Ya begitulah, dia berkarisma, dingin, penuh ambisi dan menggunakan segala cara untuk meraih keinginannya. Ada apa kok kamu bertanya tentang pimpinan?" tanya Bian. Clara langsung mengubah ekpr
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

Menarik Simpati Maureen

"Rupanya wanita itu, anak perempuan yang dibanggakan oleh si Hary Hartawan? Bagus, aku tak perlu lagi bermain dengan lelah untuk menggaet targetku. Dia sudah berdiri di depan mata."Semua mata jelas sekali tertuju pada wanita itu. Siapapun yang melihatnya, baik dia lelaki atau wanita semua pasti akan jatuh cinta dengan pesonanya. Tapi tidak untuk Tuan Darwin, suaminya yang justru setiap malam sering menghabiskan waktu di bar musik itu."Terima kasih sudah menyambut saya, silakan duduk kembali," ucap perempuan berwajah sinis itu lalu dia duduk di sofa paling depan.Dan para ibu-ibu itu duduk kembali untuk mendengar sambutan pembukaan dari kepala sekolah."Saya haturkan rasa terima kasih yang banyak pada ibu-ibu sekalian yang telah mempercayai sekolah kami untuk membimbing putra-putrinya. Saya rasa, angkatan tahun ini adalah yang terbaik karena kita bertemu dengan anak dari salah satu pendiri sekolah ini. Namanya, Sheila Charlos Hartawan. Putri dari pasangan Ibu Maureen dan Bapak Darwin
last updateLast Updated : 2022-07-24
Read more

Menyadap Suaminya Sendiri

bab 10. "Selamat pagi Tuan," ucap orang-orang yang membungkukkan badannya, ketika Darwin memasuki halaman lobi kantornya. Siapapun yang bertemu dengan sosok Darwin, dia akan memberikan hormat sepenuhnya pada laki-laki itu. Sang sekretarisnya mendekat, "Tuan, hari ini anda akan ada rapat bersama pimpinan dari kantor Robert Artaquez dari Portugal. Beliau sudah menanti di lokasi yang akan dikirimkan lewat email. Ini berkasnya," ungkap sekretaris itu. Berkata sambil berjalan mengikuti langkah kaki Darwin yang cepat. Darwin pun segera mengambil tablet itu, dan membacanya. "Batalkan!" katanya dengan sangat enteng. "Tapi Tuan, bukannya bekerja sama dengan perusahaan ini adalah keinginan ayah mertua anda?" Mertua yang di maksud oleh sekretaris itu adalah, Hary Hartawan. "Karena itu batalkan! Saya tidak mau repot. Cari alasan yang paling masuk akal!" jelas Darwin, kemudian dia mengembalikan tablet itu dam segera masuk ke dalam pintu lift yang sudah terbuka. Wajahnya begitu dingin, namun
last updateLast Updated : 2022-08-02
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status