Home / Urban / Pelakor Untuk Balas Dendam / Jadilah Orang Yang Berkuasa

Share

Jadilah Orang Yang Berkuasa

Author: HalSya
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Kalimantan? Kamu yakin akan pergi sejauh itu?" Agam terpekik ketika mendengar pernyataan dari Rayu bahwa dia akan pergi ke Provinsi Kalimantan Timur. Pasalnya, Agam mendengar sendiri kemarin bahwa Rayu tidak memiliki siapa-siapa lagi selain Papa dan Mamanya.

Jadi, jika harus pergi melintas pulau lain, siapa yang akan dia temui? Dan bagaimana kehidupannya nanti?

"Iya benar, aku akan ke sana. Aku tidak mau berlama-lama lagi, jadi ku pikir aku lebih baik pergi besok hari," sahut Rayu. Tak perlu ia menjelaskan apa-apa lagi pada Agam. Dia tak bisa menceritakan siapa perempuan yang tadi malam datang padanya.

"Aku juga harus pergi sejauh mungkin agar Golden Ang tidak bisa melacakku. Kalau kenluar negeri, aku butuh paspor dan untuk membuat itu tidak bisa cepat. Jadi aku rasa ke Kalimantan dulu adalah pilihan yang tepat," sambung Rayu lagi.

"Sebentar! Tapi di sana kamu hidup sama siapa Mba? Ada tempat tujuan?" Agam masih penasaran.

Ketahuilah, Agam adalah satu-satunya laki-laki yang amat khawatir pada keadaan Rayu yang jelas seorang diri saat ini. "Tak bisa kah Mba tetap di Jakarta? Kita sama-sama menunjang kasus ini hingga pelaku-pelaku itu ditangkap! Saya akan bantu sebisa mungkin, saya akan melakukan apapun untuk memberikan keadilan bagi keluarga Mba. Tapi saya mohon...." 

"Dengan cara apa kakak mau bantu aku menuntaskan kasus ini? Apa kakak punya kekuatan atau kekuasaan lebih? Bahkan polisi nya sendiri yang menutupi kasus ini. Tidak ada yang peduli pada orang rendahan seperti kita. Kita perlu satu pegangan yang kuat kalau mau melawan manusia seperti mereka," sela Rayu memotong ucapan Agam.

Tak bisa dipungkiri bahwa apa yang diucapkan Rayu itu benar. Agam sudah berusaha melaporkan ini ke polisi terdekat, namun mereka tidak ada yang percaya dan mulutnya seperti sudah dibungkam oleh seseorang. Sejak kejadian itu, Agam tak hanya diam saja, dia sudah berusaha memperjuangkan kasus Rayu tapi tidak ada satupun lawyer yang menanggapinya. Memang benar, tidak semudah itu melawan petinggi negara.

"Jangan khawatir, aku akan baik-baik saja. Aku akan bangkit lagi untuk membalas perbuatan mereka 100x lipat lebih menyedihkan dari ini. Aku akan membuat mereka memohon untuk dibunuh!" Tak tanggung, Rayu berapi-api sekali untuk membalas orang-orang yang telah merusak hidupnya.

"Di sana Mba akan tinggal bersama siapa?"

"Teman. Aku pernah punya kenalan dan saat ini orangnya ada di Kalimantan Timur," jawabnya terpaksa berbohong.

Pembicaraan mereka terpotong saat tiba-tiba Agam menerima panggilan telepon ke ponsel miliknya. "Sebentar ya!" 

Tanpa beranjak, Agam menerima panggilan telepon itu tepat di samping Serayu. 

"Halo? Dengan siapa ini?" tanya Agam setelah menekan tombol hijau.

"Kami dari Firma hukum Atmajaya, apa benar ini dengan saudara Agam Danuar?"

"Iya benar, dengan saya sendiri. Ada apa ya?"

"Begini Pak, firma hukum kami sedang mencari calon pengacara muda, dan kami mendapatkan rekomendasi atas nama anda. Bisa kah anda datang ke kantor kami untuk melakukan wawancara kerja?"

"Apa? Begitu ya? B-bisa. Saya akan datang setelah jam makan siang nanti. Terima kasih!" Lalu pihak penelepon itu mematikan sambungan teleponnya lagi.

"Siapa? Kenapa kakak seperti terbata-bata begitu ucapannya?" tanya Serayu penasaran.

"Engg iya, itu... Saya mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan di firma hukum. Katanya melalui sebuah rekomendasi, tapi saya tidak tahu siapa yang merekomendasikannya. Aneh kan?"

Rayu manggut-manggut. "Dicoba aja, siapa tahu cocok. Firma Atmajaya itu bagus sih kataku."

"Mba tahu dari mana?"

"Uhm.." Rayu menggaruk kepalanya, "Papa! Papa yang pernah cerita tentang firma hukum itu, hehe!" jawabnya gugup. Seperti sedang menyimpan sebuah rahasia.

Tapi Agam tak ingin berpikiran macam-macam, ia menganggap tawaran ini adalah pengganti pekerjaan yang hampir diberikan oleh Pak Hendra beberapa hari yang lalu untuk dirinya.

"Kalau begitu saya pergi dulu ya, mungkin saya harus menyiapkan berkas. Besok saya akan antar ke bandara. Jangan menolak ya!"

Rayu tersenyum tipis, "iya iya! Besok pesawat ku berangkat pukul 10 pagi. Kita naik bis saja."

"Baik, sampai bertemu besok," jawab Agam terakhir kalinya sebelum benar-benar meninggalkan Rayu di rumah itu.

"Terima kasih Kak, maaf hanya itu yang bisa aku lakukan untuk menebus pertolongan kakak pada saya selama ini. Semoga kelak jadi seorang yang punya kuasa dan berada di samping orang-orang yang tidak bisa melawan hukum," cicitnya sambil memperhatikan Agam yang lama-kelamaan mulai menjauh dari pandangan mata.

**

Firma Hukum Atmajaya.

Segala masalahmu, adalah pekerjaan bagi kami. Mulailah mencari keadilan dari hal yang paling kecil. (Semboyan Atmajaya)

Dua orang telah keluar dari sebuah ruangan setelah selesai melakukan wawancara kerja.

"Terima kasih banyak telah merekrut saya, saya akan bekerja keras dengan baik di firma ini."

"Sama-sama ya Pak Agam, kami menatikan saat-saat kita bisa bekerja sama."

"Tapi sebentar Bu Ratna, boleh saya bertanya sesuatu?" 

"Boleh silakan saja Pak!" 

"Anda tahu kasus tentang perebutan kekuasaan dari Golden Ang dan Addara Group? Apakah saya bisa mengolah kasus itu di kantor ini Bu?" tanya Agam yang menaruh harapan besar pada firma hukum ini.

Wanita itu tidak langsung menjawab ucapan Agam, dia masih terdiam untuk beberapa saat.

"Bukannya tidak bisa Pak, tapi kami sedang hati-hati memilih kasus. Saran saya, jadilah seorang pengacara besar yang berpengaruh bagi kalangan atas. Ketika berada di situlah kasus ganjil itu bisa dikaji lagi."

Agam merenungkan kata-kata yang barusan dia dengar.

"Selamat bekerja ya Pak, untuk saat ini fokus saja mengembangkan diri menjadi lebih baik. Permisi!" Kemudian, wanita yang bernama Ratna itu pun pergi meninggalkan Agam yang masih berdiri di depan ruangan wawancara tersebut.

"Apakah pejabat-pejabat itu sangat kebal sekali terhadap hukum? Bagaimana cara menjatuhkan mereka? Agam bertanya serius di dalam hatinya.

**

"Hati-hati ya Mba, semoga selamat sampai tujuan. Dalam keadaan apapun dan kondisi apapun, Mba jangan sungkan untuk menghubungi saya. Saya akan siap terbang ke Kalimantan untuk menjemput Mba," ujar Agam. Kini mereka berdua tengan berada di bandara untuk mengantar kepergian Rayu.

"Berapa kali aku dengar ucapan itu? Sampai aku hafal sekali Baiklah, akan aku turuti. Tapi janji juga, jadilah pengacara yang hebat. Dampingi aku ketika nanti aku siap memperjuangkan kasus Papa."

"Baik, saya akan jadi orang berkuasa. Maaf, sebetulnya saya belum tahu nama kamu Mba, boleh kita kenalan dulu? Walaupun sudah telat."

Rayu meraih tangan Agam, "Serayu. Ingat nama itu ya! Dan ingat bahwa Serayu akan datang dengan segala pembalasan dendamnya."

Agam mengangguk paham, "baiklah! Jaga diri dengan baik sampai hari itu tiba."

Mereka saling berpelukan untuk menjadi salam perpisahan yang terakhir.

Kemudian Rayu berjalan sambil menggeret kopernya dan menaiki eskalator untuk menunggu di ruang tunggu.

"Jakarta sedang bahagia. Selamat pada Golden Ang yang berhasil menajdi rekan Xy Group Italia." 

Benner ucapan selamat itu terpampang jelas di dinding Bandara sebagai ucapan selamat dari pihak angkasa pura itu. 

"Sialan! Nikmati kebahagiaan kalian sekarang, sebelum aku datang dan menghancurkan semuanya!" Serayu dalam mode on fire.

***

Related chapters

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Tak Tik Pertama

    (Tahun 2012)Pesawat yang sedang membawa seluruh penumpang dari bandara Sepinggan Balikpapan, menuju Bandara Soekarno-Hatta Jakarta telah lepas landas setengah jam yang lalu.Saat ini Serayu telah berumur 22 tahun."Kamu siap menghadapi kehidupan kita ke depan? Ingat, sekarang nama kamu bukan lagi Serayu, tapi Clara. Mainkan identitas kamu sebagai wanita yang memiliki pesona tinggi agar bisa menarik hati laki-laki itu!""Baik Bu," jawabnya lirih.Tak ada tujuan lain bagi mereka berdua untuk membalas semua perbuatan perusahaan yang biadab itu.Dia bukan lagi anak dari profesor Hendra dan Karin, sekarang dia adalah anak satu-satunya dari perempuan yang bernama Rosalina. Entah apa yang telah dipersiapkan oleh mereka berdua, yang jelas Serayu dan Laura telah melewati masa-masa tersulit dalam hidupnya untuk mencapai tahap ini. **"Hai, saya Bian Hartanto. Kamu Clara kan?" ucap satu pria yang menemui Clara di sebuah kafe setelah mereka sepakat untuk bertemu di sana. Bian, adalah target p

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Perubahan Rencana

    "Oh ya Mas? Nyonya besar yang sering dibicarakan itu? Aku justru penasaran bagaimana tampangnya, pasti dia cantik sekali," ujar Clara yang kembali memainkan aktingnya."Iya sayang, Nyonya besar itu sangat cantik. Aku beberapa kali pernah melihatnya di kantor saat beberapa kali berpapasan dengan pimpinan. Dia berwibawa sekali, pokoknya auranya memancar dan pantas sekali jadi orang kaya. Tapi ya itu, kadang tempramental dan suka marah-marah," katanya lagi.'Pimpinan? Apa yang dia maksud adalah Tuan Darwin?' tanya Clara dalam hatinya."Beruntung sekali ya, tapi aku tidak mau. Cukup menjadi istri Mas saja udah membahagiakan buat aku, apalagi bersama Vania."Bian mengecup pipi Clara sebagai ucapan terharunya."Oh ya Mas, pimpinan Golden Ang itu seperti apa? Dia orangnya cuek ya pasti?""Pak Darwin ya? Ya begitulah, dia berkarisma, dingin, penuh ambisi dan menggunakan segala cara untuk meraih keinginannya. Ada apa kok kamu bertanya tentang pimpinan?" tanya Bian. Clara langsung mengubah ekpr

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Menarik Simpati Maureen

    "Rupanya wanita itu, anak perempuan yang dibanggakan oleh si Hary Hartawan? Bagus, aku tak perlu lagi bermain dengan lelah untuk menggaet targetku. Dia sudah berdiri di depan mata."Semua mata jelas sekali tertuju pada wanita itu. Siapapun yang melihatnya, baik dia lelaki atau wanita semua pasti akan jatuh cinta dengan pesonanya. Tapi tidak untuk Tuan Darwin, suaminya yang justru setiap malam sering menghabiskan waktu di bar musik itu."Terima kasih sudah menyambut saya, silakan duduk kembali," ucap perempuan berwajah sinis itu lalu dia duduk di sofa paling depan.Dan para ibu-ibu itu duduk kembali untuk mendengar sambutan pembukaan dari kepala sekolah."Saya haturkan rasa terima kasih yang banyak pada ibu-ibu sekalian yang telah mempercayai sekolah kami untuk membimbing putra-putrinya. Saya rasa, angkatan tahun ini adalah yang terbaik karena kita bertemu dengan anak dari salah satu pendiri sekolah ini. Namanya, Sheila Charlos Hartawan. Putri dari pasangan Ibu Maureen dan Bapak Darwin

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Menyadap Suaminya Sendiri

    bab 10. "Selamat pagi Tuan," ucap orang-orang yang membungkukkan badannya, ketika Darwin memasuki halaman lobi kantornya. Siapapun yang bertemu dengan sosok Darwin, dia akan memberikan hormat sepenuhnya pada laki-laki itu. Sang sekretarisnya mendekat, "Tuan, hari ini anda akan ada rapat bersama pimpinan dari kantor Robert Artaquez dari Portugal. Beliau sudah menanti di lokasi yang akan dikirimkan lewat email. Ini berkasnya," ungkap sekretaris itu. Berkata sambil berjalan mengikuti langkah kaki Darwin yang cepat. Darwin pun segera mengambil tablet itu, dan membacanya. "Batalkan!" katanya dengan sangat enteng. "Tapi Tuan, bukannya bekerja sama dengan perusahaan ini adalah keinginan ayah mertua anda?" Mertua yang di maksud oleh sekretaris itu adalah, Hary Hartawan. "Karena itu batalkan! Saya tidak mau repot. Cari alasan yang paling masuk akal!" jelas Darwin, kemudian dia mengembalikan tablet itu dam segera masuk ke dalam pintu lift yang sudah terbuka. Wajahnya begitu dingin, namun

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   First Time Meet Darwin

    "Jadi apa langkahmu? Menarik perhatian Maureen?""Benar, aku sudah berhasil membuatnya terkesan. Sebentar lagi, dalam acara pembukaan murid baru dia akan memakai baju pilihan saya. Dan terutama Darwin Chalos, laki-laki itu juga akan muncul menikmati musik yang akan aku mainkan. Aku berharap semua akan berjalan dengan lancar.""Oke, aku juga tidak sabar dengan menantikan saat-saat kehancuran keluarga mereka.""Bu, aku rasa Maureen sedang melacak lokasi Tuan Darwin melalui ponselnya.""Kalau begitu, laki-laki macam Darwin pasti lebih pintar. Tidak mungkin dia tidak tahu bahwa dia sedang dilacak.""Benar, itu maksudku."Mereka berdua saling berpikir sebuah jawaban yang paling tepat untuk hal itu Karena, manusia pintar macam Tuan Darwin adalah yang paling sulit untuk dikelabui.***Jepretan kamera dan pancaran kilat blitz itu telah mengerumuni kedatangan keluarga dari Darwin Charlos yang menyita seluruh perhatian para tamu lainnya. Mereka semua serentak memusatkan perhatiannya pada laki-l

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   About Darwin dan Biola

    Setelah pertunjukan berakhir, para tamu dipersilahkan juga untuk menikmati hidangan yang telah disediakan. Maureen, Darwin termasuk Clara juga berpindah ruangan, menempati aula yang khusus diisi oleh berbagai macam hidangan itu.Ketika melihat Clara berjalan masuk, mereka yang tadi terhibur oleh penampilannya tak lupa memberikan tepuk tangan meriah sebagai rasa terima kasih karena telah memberikan sebuah instrumen indah yang tentu saja tidak semua orang bisa melakukannya."Hebat sekali kamu, selamat ya. Lihat, banyak penonton yang menyukai penampilan kamu tadi," ungkap Maureen yang turut memberikan sambutan pada Clara.Wanita itu langsung membungkuk memberikan hormatnya pada Maureen. "Terima kasih Nyonya, saya tersanjung sekali. Padahal saya juga tidak terlalu mahir melakukannya, tapi malam ini entah kenapa saya terpacu sekali untuk bermain dengan baik. Mungkin karena saya sedang ditonton oleh tamu-tamu penting hari ini," sahut Clara sembari matanya menatap Darwin yang sedari tadi mem

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Ketahuan

    "Selamat ya sayang, penampilan kamu luar biasa."Seseorang menghampiri Clara setelah perempuan itu masih saja terlibat adu pandang romantis dengan Darwin.Seketika, melihat suaminya datang Clara juha Darwin spontan mengalihkan arah penglihatannya."Hai Mas, ternyata kamu datang." Clara tersenyum amat bahagia."Always sayang, siapapun harus melihat penampilan kamu yang begitu mempesona. Aku bahkan tidak tahu kalau kamu pandai sekali bermain biola," ujar Bian sambil memeluk tubuh istrinya di hadapan Darwin yang masih tengah memperhatikan situasi tersebut.Clara membalas pelukan itu dengan mesra."Terima kasih sayang, dan aku ingin sebuah kehangatan nanti malam!""Benarkah? Siap kapten!" Mereka berdua saling tertawa dalam adegan pelukan itu.Sedang Darwin, menatap Maureen dengan pandangan sendu."Clara, sini!" Maureen langsung memanggil Clara begitu wujud perempuan itu terlihat oleh sepasang matanya."Kenalin, ini Om aku. Namanya Om Vincent." Clara pikir, laki-laki itu bukanlah Vincen

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Jaksa Yang Dicari Maureen

    'Kamu tidak apa-apa? Sepertinya kamu menangis dan sedang menyesali sesuatu," ucap Darwin setelah Clara berhasil mengehentikan tangisannya seketika. Dia mengelap air matanya, merapikan rambutnya setelah itu dia mengumpulkan nyali kembali agar bisa terlihat baik-baik saja. "Maaf, aku tiba-tiba terserang sakit kepala hebat. Jadi aku ke sini agar orang-orang tidak ada yang melihat saya. Saya cukup terkejut karena justru bertemu dengan Tuan di sini. Maafkan saya," jawab serayu. Dia semaksimal mungkin ingin terlihat baik-baik saja di depan Darwin. Tapi laki-laki itu justru melihat Clara dengan tatapan yang berbeda. "Apa kamu sedang memendam sesuatu? Kamu terlihat seperti orang yang sedang bersedih." Deg!! Pertanyaan itu seketika membuat tubuhnya gemetar hebat. Dia menggertakkan giginya dengan kuat. 'Bagaimana bisa dia berbicara seperti itu?' kata Clara dalam hatinya. "Maaf saya harus pergi." Tak ingin semakin mencurigakan di depan Darwin, Clara memutuskan untuk segera pergi dan mening

Latest chapter

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Pada Akhirnya Jalan Mereka Tetap Sama.

    Maureen sudah mengirimkan pesan singkat yang berisi lokasi di mana mereka berdua berada bukan tanpa rencana Darwin pun memikirkan baik dan buruknya dia harus seperti apa dia pun pergi ke lokasi itu sendirian. sesampainya di sebuah gudang kosong itu, Darwin melihat Serayu yang sedang duduk sendirian dan dipasang sebuah bom dalam bentuk rompi dan menangis ketakutan sendirian."Tenang Serayu, aku ada di sini kamu jangan khawatir aku akan melepaskan kamu!""Tidak lebih baik kamu pergi sekarang juga, bom ini akan meledak dalam hitungan beberapa detik, lebih baik aku saja yang mati aku tidak mau mengorbankan kamu yang tidak bersalah. Aku yang sudah memulai rencana balas dendam ini maka akulah yang harus mati."Di saat mereka berdua saling bernegosiasi untuk siapa yang harus pergi dan siapa yang bertahan, Maureen tiba-tiba muncul dan bertepuk tangan seperti terharu melihat aksi 2 orang yang saling berkorban itu."So sweet banget kalian. Aku tidak tahan melihatnya," ujar Maureen menyindir du

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Diculik

    Darwin segera keluar dari kamar hari Hartawan tanpa berpikir apa-apa lagi dia langsung menemui pengacaranya yang bernama Agam yang kali ini akan membantu Darwin menyelesaikan semuanya Darwin sudah memiliki dokumen itu apalagi yang dia perlukan dia tetap ada di pihak Serayu untuk membantunya."Ini aku berikan untukmu dokumen yang sangat mahal sekali aku perlu beberapa taktik untuk mengambilnya," ucap Darwin ketika mereka bertemu di sebuah bar malam lagi.Agam tidak menyangka bahwa Darwin benar-benar melakukan hal itu dia pikir Darwin hanya omong kosong saja tetapi kenyataannya dia sudah membawa dokumen yang sangat diperlukan untuk persidangan Ibu Laura."Ibu Laura adalah satu dari 13 orang keluarga yang bersedih kehilangan orang tercintanya dalam sekaligus tanpa adanya kompensasi apapun jadi aku bersama Serayu maju untuk mendapatkan keadilan itu makanya kita berdua membutuhkan kamu juga Maurin untuk bisa sampai di tempat Hary Hartawan.""Iya kau sudah menceritakannya kemarin aku sudah

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Dokumen Rahasia

    Maureen tiba-tiba saja mengumpulkan para karyawannya untuk berada dalam satu aula besar karena dia ada sebuah misi rahasia. Termasuk Vincent dan ayahnya juga.Pokoknya dia mau rumahnya kosong tanpa ada siapapun. Awalnya Hary Hartawan tidak mau meninggalkan rumahnya, tapi Vincent menyuruhnya untuk ikuti permintaan Maureen.Akhirnya Hary pergi ke aula itu dan berkumpul dengan semua karyawannya."Sudah cukup kamu membuat keributannya, ada apa ini?""Aku mau membuat pergerakan untuk menculik seorang wanita yang membuat aku kesal"Seorang wanita siapa itu?""Jalang yang aku kenal kemarin, siapa lagi kalau bukan Clara, ternyata dia wanita yang sangat busuk Dia diam-diam merayu Darwin dan membuat laki-laki itu menceraikan aku Aku tidak boleh tinggal diam," kecam Maureen di depan ayah dan juga para karyawannya itu.Hary juga tidak tahu bahwa ternyata tidak hanya Golden Ang lah yang dibuat kesal melainkan anaknya juga."Memang benar-benar ya laki-laki brengsek itu, bila perlu kita harus member

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Ke Tahap Selanjutnya

    "Mau pergi ke mana?" Serayu menghentikan langkah Agam saat dirinya tiba-tiba berdiri di belakang tubuh Agam, hingga laki-laki itu sedikit terhuyung ke belakang."Ada klien yang ingin bertemu denganku sekarang juga, tunggu di sini ya, atau kamu mau istirahat di apartemen aku?""Hmm gak usah, aku di sini saja. Aku juga mau memantau Maureen."Agam tahu kalau pertemuan dia dan Darwin bakal kena retas oleh Serayu, jadi sebelum mereka berdua bertemu, Agam memerintahkan Darwin agar jangan membawa ponselnya saat mereka bertemu. Awalnya Darwin menolak karena tak mengerti, tapi Agam berjanji akan menjelaskannya nanti, jadi tunggulah di tempat yang sudah dijanjikan.Sebelum pergi, Agam mencium bibir kekasihnya dulu dan mereka berdua berpisah di depan studio..Agam mengemudikan motor miliknya, karena mobil Serayu sudah hancur karena tabrakan tempo hari.**Sesampainya di sebuah bar, dia menempuh seorang laki-laki yang tengah bersedih sambil menikmati segelas wine yang dia tuangkan dari botol, hing

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Mengundurkan Diri

    Darwin tampak sangat besar mendengar pernyataan dari Serayu, dia pergi ke sebuah jembatan tinggi yang di bawahnya mengalir air yang sangat deras dia tidak tahu harus berpikir dan memberikan reaksi seperti apa.yang jelas hidupnya benar-benar kalut dan terombang-ambing bak kapal kecil di tengah ombak yang sangat besar mau mundur sudah terlalu jauh tapi mau melangkah dia terhalang oleh kenyataan besar yang sangat pahit itu.Mau tidak mau Serayu harus jujur pada Darwin bahwa dia adalah wanita yang sedang menjalankan misi balas dendam hal itu dilakukan Serayu sebagai penghormatan atas perasaan Darwin terhadap dirinya dia tidak bisa membalas perasaan pria itu dengan hal yang sama nah begitulah cara Serayu supaya tidak terlalu menyakiti perasaan laki-laki.Darwin tidak tahu harus berkata apa lagi dia hanya ingin waktu sendirian tetapi akhirnya dia mulai menemukan jalan keluar apakah aku harus membantu perempuan itu atau aku menyelamatkan Golden engDua hal itu yang saat ini menari-nari di d

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Serayu Mengungkap Jati Dirinya

    Setelah membuat heboh dunia maya dengan berita kegagalan investasi, Darwin justru menghilang tanpa kabar dan tidak ada yang bisa menyarinya.Para pegawai, sekretaris, pihak keamanan juga mencari keberadaan Darwin tapi tidak ada. yg menemukannya.Sampai suatu malam, saat orang lain terlelap justru ada seorang laki-laki yang memakai pakaian serba hitam, rupanya dia bersembunyi di tempat rahasianya. Tapi malam ini, laki-laki itu nekad pergi ke rumah sakit tempat wanita yang dia cintai dirawat.Ia membuka pintu kamar, lalu berjalan mendekati perempuan yang sedang tertidur lelap sendiri.Begitu Serayu membuka mata, ia terbelalak dan hampir saja berteriak karena terkejut, tapi Darwin buru-buru menutup mulut perempuan itu dan membuka masker yang dia kenakan."Sssttt, ini aku," kata Darwin menutup mulut Serayu agar tidak bersuara lagi."Astaga, aku pikir siapa! Kenapa berpakaian seperti maling?""Aku sedang bersembunyi.""Setelah membuat rusuh tentang kegagalan investasi itu?"Darwin tersenyu

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Kabar Turunnya saham

    Tabrakan mobil itu sangat kencang sekali hingga membuat semua orang berpusat pada tragedi itu bagi yang dikendarai Serayu terlempar jauh namun mempunyai perempuan itu masih menggunakan sabuk pengaman dan hanya terluka di bagian dahinya saja, Serayu juga tidak kehilangan kesadaran saat darah mengalir hangat di pelipisnya.Dia mencoba terus membuka matanya dan tangannya meraih ponsel yang berada di dalam tas.Langsung saja dengan sisa kekuatannya serayu Memanggil nomor yang tertera paling atas, yaitu kekasihnya."Halo?" "Kak... aku...aku..." Rayu tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia lemas dan tiba-tiba penglihatannya gelap. Seketika dia Agam pun panik."Rayu! kamu kenapa? Katakan sesuatu!" Namun panggilan itu sepi, tidak ada sahutan siapa-siapa.Agam baru ingat bahwa tadi Serayu izin padanya untuk pergi menyanyi Darwin, lekas laki-laki itu melacak nomor ponsel kekasihnya dan dia mendapatkan lokasi di tengah kota tanpa berpikir apa-apa lagi agam langsung mengambil kunci motor dan me

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   Sebuah Tabrakan Mobil

    Mauren yang selalu menelepon Darwin hingga mungkin ada ratusan telepon yang masuk hanya dari nomor yang satu itu.Sementara Darwin, pasti enggan mengangkatnya, dia merasa telepon dari Maureen hanya beban baru dan harus disingkirkan. Isi telepon itu pasti makian, cacian dan pertanyaan di mana keberadaan Darwin sekarang, sudah bisa ditebak.Jadi untuk apa lagi dia mengangkatnya? Toh, yang membuat dia bahagia jelas-jelas sudah ada di sampingnya."Ini Tuan! Aku akan merancang sensor lockdoor dengan sensor fingerprint. Jadi tidak perlu memakai sandi, harus dia yang membukanya dan bisa dipasang dua atau tiga sidik jari."Aku menjumpai Darwin yang tengah membaca berkas perusahaan yang baru saja ia dirikan yang katanya untukku. Dengan menunjuk orang kepercayaannya sebagai Presdir sebelum dirinya yang menjabat dan aku akan ditempatkan di bagian tim perencanaan."Aku sudah mencari tahu tentang itu, Maksudnya aku sudah pernah mendengar dan itu hanya dilakukan oleh negara-negara Eropa sana. Baga

  • Pelakor Untuk Balas Dendam   File Ekstrak

    Masih dalam keadaan yang hampir celaka, Darwin kembali lagi ke ruang belakang rumahnya dan melihat aku yang masih syok atas apa yang aku alami tadi. Aku pikir, aku bakalan mati di tangan Maureen tadi, gak kira-kira banget cekiknya."Kamu tidak apa-apa?"Begitu melihat sosoknya, aku langsung berdiri mendekat."Tidak. Bagaimana nyonya? Sudah lebih baikan?""Kenapa kamu lebih memilih mengkhawatirkan orang yang hampir membunuh kamu? Menjauh lah dari perempuan itu, aku juga sudah tidak tahan.""Makanya Pak Darwin baru datang setelah perjalanan tadi kan?""Iya itu benar, saya saja sampai kesal melihat kelakuan perempuan itu. Besok temui sama di tempat biasa, kita bahas perusahaan apa yang akan berdiri."Aku mengangguk mengiyakannya. "Kalau begitu saya pulang dulu."Aku tidak mau mengetahui lebih jauh soal rumah tangga mereka, yang penting tugasku untuk memporak-porandakannya sudah selesai. Aku tinggal pulang, dan mendengarkan tape recorder saja.**Sampai di studio, aku melihat Kak Agam sen

DMCA.com Protection Status