"Kamu ini apaan sih mas?" bentak Sarah tak suka, saat ia sudah di depan Tio, tangannya berkecak pinggang menatap Tio nyalang."Kenapa? Dia ngadu lagi," jawab Tio, ayah Adrian marah."Wajar dong dia ngadu ke aku, dia itu menantu di keluarga kita," sentak Sarah tak terima."Duduk dulu sini," suruh suaminya, menepuk kursi yang kosong di sampingnya, tak perlu di suruh dua kali Sarah langsung duduk di kursi sebelah Tio.Saat Sarah akan berbicara lagi, sebuah tangan menghentikannya."Aku dulu yang bicara," celetuk Tio cepat."Kamu gak liat Adrian terlalu tertekan dengan semua yang ia hadapi selama ini," "Senggaknya kamu jangan terlalu memaksakan, agar Adrian bisa menerima Zia dan bayinya," sergahnya "Gimana sih mas! Aku mau yang terbaik buat Adrian, dia pantas mendapatkan wanita baik-baik bukan seperti Aruna, Anak hasil zina mu dulu,""Jangan ungkit-ungkit yang udah-udah Sar," kesal Tio tak suka, Sarah selalu mengungkit-ngungkit kesalahannya dulu, padahal sudah berpuluh-puluh tahun terjad
Last Updated : 2023-01-19 Read more