❤️“Rabbana atinaa fiddunya hasanah, wafilaakhirati hasanah, waqinaa 'adzaabannaar.” Nisa mengusap wajahnya, lalu kedua tangannya menengadah, berdoa memohon pada Sang Khalik agar senantiasa melindungi keluarga kecilnya.Usai berdoa, tanpa melepas mukena yang dikenakannya, ia mendekati lelaki yang masih berbaring di ranjang.“Mas, bentar lagi masuk waktu subuh, tahajud dulu, Mas.” Nisa mengusap pelan bahu Imran-suaminya, tapi lelaki itu enggan membuka mata.“Mas ....”Imran mengedikkan bahunya. “Mas masih ngantuk.”Kening Nisa bertautan, tidak biasanya Imran menolak ajakan untuk tahajud. Biasanya lelaki itu yang selalu bersemangat mengingatkan. Ia pun mencoba untuk membangunkan Imran sekali lagi, siapa tahu berhasil.“Mas ... solat tahajud dul ....” Nisa urung melanjutkan perkataannya saat Imran bangun.“Kamu dengar, nggak, Mas bilang!” Imran memutar tubuhnya menghadap Nisa. Matanya yang berwarna merah menatap istrinya dengan marah.“Maaf, Mas. Nisa ....”“Lagian percuma juga tahajud.
Last Updated : 2022-06-28 Read more