“Kenapa, Sayang?” Kudekati wanita itu dan kuelus pinggangnya.“Sakit pinggang, Mas. Akhir-akhir ini memang pinggangku sering sakit!” keluhnya.“Makanya sering-sering kamu pijetin, Aidil. Orang hamil itu gampang capek, gampang pegel, gampang laper, kamu harus lebih perhatian lagi sama Intan!” rutuk Ibu membela menantunya.“Iya, Bu. Siap!”“Mas Aidil itu perhatian banget sama aku kok, Bu. Dia itu laki-laki paling baik yang pernah aku temui di dunia ini,” sambung Intan, membuatku spontan langsung mencium pipi perempuan itu di depan Ibu.Lagi-lagi Intan terlihat tersipu dengan wajah bersemu merah. Gemes banget aku kalau lihat dia sedang malu-malu seperti ini.“Assalamualaikum,” ucapku saat masuk ke dalam kamar.Intan yang sedang bertilawah langsung berdiri dan menghampiriku. Diletakannya Al-Quran yang ada di tangan sebelum ia menyalami tanganku.“Hai anak ayah lagi ngapain? Kangen Ayah seharian nggak ngelus kamu.” Mengelus perut gendutnya lalu bertanya, “kamu sudah makan apa belum, Tan?”
Last Updated : 2022-07-18 Read more