All Chapters of KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU: Chapter 11 - Chapter 20

37 Chapters

DESI TERUS MENGGATAL

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 11[Maaf ya, Mbak. Kita nggak saling kenal, jangan memfitnah berita yang tidak benar!] balasku pada komenan Mbak Desi.Sebagian pembaca membelaku dan menghujat Mbak Desi, tapi tak sedikit juga yang terprovokasi padanya.Aku harus sabar dan elegan membalas perlakuan Mbak Desi. Hanya karena aku dan Mas Raka tetap ingin pindah, mereka malah semakin menjadi gila.[Hei, kalian tau nggak? Author ini pelakor, dia merebut calon suamiku. Suaminya ini adalah mantanku, dia tega merebutnya hanya karena calon suamiku itu kaya raya. Punya perkebunan sawit!] tulis Mbak Desi lagi di kolom komentar.Astaghfirullah, semakin tak waras saja si Desi ini kelakuannya. Mengaku-ngaku Mas Raka itu calon suaminya. Jelas-jelas itu adik iparnya. Memang umur Mbak Desi dan Mas Raka lebih dewasa Mas Raka. Mereka hanya berselisih dua tahun.Kuusap dada dan beristighfar melihat kelakuan gila keluarga suamiku.[Nggak usah didengerin omongan orang gila!][Dasar cewek n
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

BERTEMU DESI DENGAN PRIA LAIN?

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 12Pagi ini setelah habis sarapan bersama, Mas Raka mengajak keluargaku untuk berkumpul di gazebo belakang rumah.Katanya ia ingin memberitahu keluargaku jika pamannya mengirimkan uang hasil kebun sawit selama ini. Mas Raka juga berencana ingin membuat kontrakan dan kosan seperti Bapak, juga ingin membuka butik untukku."Pak, Bu. Sebelumnya aku mau ngucapin terima kasih atas kebaikan kalian selama ini. Dan maaf, aku baru akan menceritakan ini sekarang pada kalian."Mas Raka menceritakan satu persatu secara detail pada keluargaku. Mulai dari Ibu Delima bukan Ibu kandungnya, tentang warisan perkebunan sawit yang selama ini dikelola oleh pamannya. Dan hasil uang sawit yang selama ini ditabung oleh pamannya untuk masa depan Mas Raka.Bapak, Ibu dan Arbi terkejut ketika tahu bahwa Ibu Delima bukan Ibu kandungnya. Juga Mas Raka yang mendapatkan warisan kebun sawit dari Ibu kandungnya."Aku mau kelola uangku, Pak, Bu, dengan bikin kontrakan
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

BERKENCAN DENGAN OM-OM BUNCIT

KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 13Kubiarkan Mbak Desi terus berteriak memanggil namaku, namun aku tak mempedulikannya. Pasti Mbak Desi sedang ketar-ketir sekarang karena kepergok selingkuh denganku. Sekarang kartu As-nya ada padaku."Itu Kakak iparmu kenapa teriak-teriak begitu, Dev? Kaya kebakaran jenggot aja," tanya Ibu."Biasalah, Bu, udah ketahuan belangnya," jawabku santai.Setelah Ibu dan Shaka sudah naik, kulajukan motor dan meninggalkan taman ini dengan Mbak Desi yang masih saja berteriak memanggil namaku."Bu kita ke mall dulu yuk. Sudah lama aku nggak beli baju baru, sekalian ngajak main timezone Shaka sebentar," imbuhku."Terserah kamu, Dev. Lagian Bapak sama Raka belum pulang 'kan? Arbi juga masih kuliah," sahut Ibu.Ya sudah, kini aku tancap gas ke mall. Aku ingin membeli barang-barang yang aku inginkan dari dulu. Sewaktu tinggal di rumah Mas Raka aku benar-benar tidak bisa membeli barang-barang, atau hanya sekedar jalan-jalan. Uang kerja suamiku dira
last updateLast Updated : 2022-07-05
Read more

FITNAH

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 14Tidak kubalas pesan Bunga, hanya diread saja biar dia kebakaran jenggot. Tapi, apa perlu aku memberitahukan soal ini pada Mas Raka. Biar bagaimanapun Mas Raka ini kakak kandungnya, mereka satu ayah."Dek," panggil Mas Raka yang masuk ke dalam kamar.Aku menoleh dan mangangkat wajahku untuk melihatnya yang sedang berdiri."Selain uangnya kita belikan rumah dan buat usaha, sebagian lagi mending dibelikan emas, Dek. Ya itung-itung kita investasi emas untuk masa depan dan hari tua juga," saran Mas Raka."Duduklah, Mas. Jangan berdiri seperti itu, kepalaku pegal mendongak ke atas terus," imbuhku.Mas Raka pun menurutiku dan duduk sejajar denganku."Boleh juga saranmu, Mas," ujarku menyetujui sarannya.Kemudian Mas Raka bangkit dan berjalan ke arah lemari baju untuk mengambil sesuatu di dalam.Sebuah amplop cokelat tebal ia berikan padaku."Ini uang buat kamu beli emas. Kalau bisa kamu belinya besok saja. Sekalian belikan juga untuk ibu
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

KE RUMAH BU DELIMA

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 15"Jangan percaya sama omongan olang tadu, mungkin tuh olang stress," bela Koh Alvin padaku pada orang-orang."Makasih banyak, Koh. Aku pamit dulu ya," ucapku berpamitan.Aku berjalan ke depan mencari kendaraan umum. Di depan sana banyak ojek online yang tengah berkumpul mencari orderan masuk, agar cepat sampai rumah lebih baik aku naik ojek online saja tanpa harus menggunakan aplikasi. Biar saja nanti pakai harga ojek pengkolan."Mas, mau ngojek tanpa aplikasi nggak? Saya lagi buru-buru nih, soal bayaran cincailah. Nggak jadi masalah," ujarku pada mereka yang tengah menyeruput kopi hitam."Wah, ke mana, Mbak?" tanya tiga orang."Ke Tulip," jawabku cepat."Oke deh saya aja yang antar buat penglaris," ucap Mas satunya."Yuklah, nanti saya kasih ongkos lebih."Setelah sepakat soal bayaran aku pun segera naik ke motor tak lupa memakai helm. Motorpun jalan membelah kemacetan di tengah ibu kota.Sampailah di halaman rumah, aku segera me
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

SHARANA BUTIK

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 16Ibu Siti berkata dengan ketus sambil berkacak pinggang padaku. Dia ini bestie nya Ibu Delima, si kompor meleduk.Kulewati saja Ibu Siti dan duduk berkumpul dengan yang lainnya."Tau nih Devina, jangan kaya gitu kamu, Dev, kasihan mertuamu," sambung Zubaidah. Zubaidah ini dulunya sempat mengejar-ngejar cinta Mas Raka, namun Mas Raka menolaknya mentah-mentah."Heh, Bedah! Bisa diam nggak!" Kutatap tajam matanya."Kalian semua percaya sama fitnahan Ibu Delima? Sudah pada tahu belum kalau Ibu Delima ini bukan Ibu kandung Mas Raka?" Kali ini aku yang memegang kendali agar tak disudutkan terus.Semuanya terdiam dengan mulut menganga. Ya, bisa ditebak bahwa mereka terkejut dan baru tahu cerita yang sebenarnya. Baiklah, Bu, aku yang akan menceritakan siapa kamu sebenarnya pada mereka semua. Lama-lama habis kesabaranku untukmu."Maksudnya, Dev?" tanya Bu Iis bingung."Ibu Delima ini adalah seorang wanita yang merebut papahnya Mas Raka dar
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

SELALU BERULAH

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 17"Tunggu, Dev!" teriak Mbak Desi berusaha mengejarku."Apa?" Aku menghentikan jalanku dan berbalik badan menghadapnya."Beneran kamu pemilik butik ini?" tanyanya lagi seakan tak percaya dengan penjelasan yang Mei berikan."Iya!" jawabku singkat."Wah, kalau begitu baju yang rusak tadi nggak usah dibayar lah. Terus, kita ini 'kan ipar. Bolehlah aku ambil beberapa baju dari butikmu ini," pintanya tak tahu diri.Teman-temannya juga menghampiriku masih dengan gaya angkuh dan sombong."Nggak usah ngaku-ngaku, Mbak, kalau iparan sama Mbak Devina. Lihat aja modelan kamu begitu. Mbak Devina sangat cantik, kamu kaya penunggu warung remang-remang!" ejek Ibu Sarlita dengan geng sosialitanya.Wajah Mbak Desi memerah ia kembali mengambil sebuah gaun dan melemparkannya pada Ibu Sarlita."Cukup! Aku kira setelah lama nggak bertemu kamu jadi sedikit waras, Mbak. Tapi nyatanya nggak, kamu makin kaya orang gila! Sekarang bayar semua barang yang kamu
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

KELUARGA RAKA DATANG KE BUTIK

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 18Sampai di depan butikku Mas Raka segera pamit untuk pergi bertemu dengan temannya untuk membahas tentang bisnis.Setelah mobilnya menghilang dari pandanganku aku pun masuk ke dalam."Sudah dibayar, Bu, baju-bajunya. Tapi emang Mbak-mbak yang namanya Desi itu saudaranya Pak Raka ya?" ucap Mei saat aku sampai di dalam."Cuma ipar tiri," jawabku."Oh ipar tiri. Pantesan belagu banget, katanya nanti dia akan datang ke sini lagi bersama dengan Ibu dan adiknya Mas Raka," ujar Mei.Huh, pasti sekarang mereka mengincar Mas Raka karena Mbak Desi sudah tahu tentang ekonomi kami yang mulai naik."Mei, sebagai orang kepercayaanku tolong ya kamu sama Alika jaga butik ini. Kalau nanti orang itu datang lagi disaat aku dan Mas Raka nggak ada di butik, tolong kamu perketat penjagaan. Kalau perlu ajak security. Mereka itu hanya benalu dalam hidup kami," pintaku padanya untuk mengawasi mereka jika datang lagi ke sini."Beres, Bu," ujarnya.Aku yakin
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

UANG ENAM PULUH RIBU

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 19"Masalahnya kalian membawa banyak baju dan gaunku. Cepat taruh pada tepatnya!" tegasku menatap sengit Ibu mertua."Lihat tuh Raka istrimu. Jadi menantu pelit sekali dan durhaka. Ini butik juga pasti modalnya pakai uangmu 'kan, uang dari kebun sawit di kampung? Itu juga ada hak Papahmu yang jatuhnya buat Bunga!" tukas Ibu tak mau kalah."Apa? Uang Papah? perkebunan sawit itu punya mamahku bukan punya Papah!" tegas Mas Raka.Mas Raka dan keluarganya berdebat hebat di butikku sampai para pengunjung berbisik melihat ke arah kami."Pokoknya Ibu nggak mau tahu. Berikan posisi sebagai manajer untuk Bunga di sini, Bunga itu adik kandungmu dari Papah. Dia juga berhak atas hartanya!"Perdebatan sengit ini masih terus berlanjut. Keluarga Mas Raka benar-benar sudah gila dan kelewat batas."Nggak bisa! butik ini dikelola pakai uang pribadiku dari menulis. Enak saja ngomong asal mangap mau jadi manajer, bisa bangkrut butikku!" ujarku kesal.Bun
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more

KEKACAUAN DI BUTIK

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 20Seketika raut wajah mereka berubah kesal dan marah padaku. Orang-orang yang melihat mentertawakan mereka, sebagian ada yang bersorak mengatai mereka tak tahu malu, benalu juga parasit."Kurang ajar kamu Devina!" maki Bunga.Rupanya sekarang ia berani memanggil namaku saja tanpa ada kata "Mbak". Ketahuan sekali kalau keluarga mereka memang kemaruk dengan harta orang lain."Apa yang dilakukan istriku sudah benar, kalian memang tak pantas memegang uang sebanyak enam puluh juta. Ambilah uang enam puluh ribu itu lalu pergi dari sini!" ketus Mas Raka."Aku ini adik kandungmu, Mas! Jadi hartamu juga hartaku!" ucap Bunga seenaknya."Ya, kamu memang adikku. Tapi adik yang tidak pernah aku inginkan. Kamu terlahir dari rahim wanita yang amat kubenci!" ucapnya penuh penekanan.Mungkin karena sudah terlalu muak Mas Raka menarik tangan Bunga dan Ibu keluar butikku, dibantu juga dengan security dan lainnya untuk mengeluarkan mereka dari sini."K
last updateLast Updated : 2022-07-09
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status