KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 19"Masalahnya kalian membawa banyak baju dan gaunku. Cepat taruh pada tepatnya!" tegasku menatap sengit Ibu mertua."Lihat tuh Raka istrimu. Jadi menantu pelit sekali dan durhaka. Ini butik juga pasti modalnya pakai uangmu 'kan, uang dari kebun sawit di kampung? Itu juga ada hak Papahmu yang jatuhnya buat Bunga!" tukas Ibu tak mau kalah."Apa? Uang Papah? perkebunan sawit itu punya mamahku bukan punya Papah!" tegas Mas Raka.Mas Raka dan keluarganya berdebat hebat di butikku sampai para pengunjung berbisik melihat ke arah kami."Pokoknya Ibu nggak mau tahu. Berikan posisi sebagai manajer untuk Bunga di sini, Bunga itu adik kandungmu dari Papah. Dia juga berhak atas hartanya!"Perdebatan sengit ini masih terus berlanjut. Keluarga Mas Raka benar-benar sudah gila dan kelewat batas."Nggak bisa! butik ini dikelola pakai uang pribadiku dari menulis. Enak saja ngomong asal mangap mau jadi manajer, bisa bangkrut butikku!" ujarku kesal.Bun
KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 20Seketika raut wajah mereka berubah kesal dan marah padaku. Orang-orang yang melihat mentertawakan mereka, sebagian ada yang bersorak mengatai mereka tak tahu malu, benalu juga parasit."Kurang ajar kamu Devina!" maki Bunga.Rupanya sekarang ia berani memanggil namaku saja tanpa ada kata "Mbak". Ketahuan sekali kalau keluarga mereka memang kemaruk dengan harta orang lain."Apa yang dilakukan istriku sudah benar, kalian memang tak pantas memegang uang sebanyak enam puluh juta. Ambilah uang enam puluh ribu itu lalu pergi dari sini!" ketus Mas Raka."Aku ini adik kandungmu, Mas! Jadi hartamu juga hartaku!" ucap Bunga seenaknya."Ya, kamu memang adikku. Tapi adik yang tidak pernah aku inginkan. Kamu terlahir dari rahim wanita yang amat kubenci!" ucapnya penuh penekanan.Mungkin karena sudah terlalu muak Mas Raka menarik tangan Bunga dan Ibu keluar butikku, dibantu juga dengan security dan lainnya untuk mengeluarkan mereka dari sini."K
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 21Malam minggu ini aku ada janji untuk mengambil jahitan gaun pesanan Bu Sarlita di tempat Bu Maya. Mas Raka akan mengantarkan aku ke sana dan tak lupa aku pun ada janji untuk bertemu dengan Mirna.Ya walaupun aku tahu yang Mirna ajak ketemuan itu adalah Mas Raka. Aku akan memberikanmu kejutan yang indah Mirna. Siapa suruh gatal dengan suami orang.Selesai salat Magrib aku langsung bersiap-siap, kali ini aku gunakan fashion style ala Korea.Aku pakai cropped cardi warna pink dengan bawahan rok plisket bermotif pola dan pakai sepatu sneakers putih. Look ini sangat cocok untuk acara formal, kuliah dan juga santai.Tak lupa kugunakan make up tipis-tipis dan rambut yang kubiarkan tergerai dengan indah.Shaka aku titipkan dulu pada Ibu dan Bapak di rumah, tadi sore sudah dijempit sama Arbi."Ayo, Mas, kita jalan," ucapku sambil mengambil tas.Mas Raka menatapku tak berkedip seperti terkesima."Cantik banget istri Mas. Persis seperti wak
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 22Aku tidak habis pikir dengan jalan pikiran Mbak Desi. Jelas-jelas ia sudah kepergok selingkuh dengan keluarga suaminya, tapi sekarang ia masih bersikap biasa saja. Malunya di mana sih itu orang. Kelakuannya seperti orang yang terkena gangguan kejiwaan. Kalau orang waras pasti habis kepergok selingkuh akan langsung cepat kabur. Lah, ini malah masih ikut nongkrong bareng bersama kami.Berkali-kali Mas Raka menggelengkan kepala dan tersenyum sinis ke arah Mbak Desi. Pikiran Mas Raka pasti sama denganku, tentang ketidakwarasan Mbak Desi."Mas Amran nggak akan percaya sama ucapanmu Raka, dia pasti lebih percaya padaku--istrinya. Sudahlah kamu tutup mulut saja, pacarku jauh lebih kaya daripada kamu. Nanti akan kami kasih uang tutup mulut kalau kalian bisa menjaga rahasia ini. Lagian kalian itu bukan saudara kandung!" tukas Mbak Desi dengan angkuhnya."Lho, kalian itu iparan? Jadi suamimu itu kakaknya Raka, Des?" tanya Mirna yang baru m
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 23"Nggak penting aku tau dari mana alamat rumahmu!" ketus Bu Delima.Ia melenggang masuk ke dalam rumahku dan duduk di sofa dengan santainya diikuti dengan Bunga.Bunga menyilangkan kakinya dan memperhatikan rumahku. Gayanya bak tuan putri saja di sini."Kamu pembantu di sini 'kan, tolong buatkan kami minuman dingin yang segar dan enak. Kami ini Ibu dan adiknya Raka, kamu harus memperlakukan kami dengan baik dan istimewa," ujarnya menyuruh suster Ratih dengan angkuh.Suster Ratih menatapku seakan enggan menurutin perintah mereka. Kuanggukan kepala tanda mengiyakan saja kemauan mereka. Toh, hanya sekedar minuman saja. Suster Ratih pun gegas ke dapur untuk membuatkan mereka minum."Enak ya sekarang, mentang-mentang sudah kaya gaya hidupmu berubah, Dev!" ucap Bu Delima menyunggingkan senyum sinis."Ibu tau dari mana alamat rumahku?" tanyaku lagi karena ia belum menjawab pertanyaanku tadi."Dari karyawanmu di butik. Itu pembantu mana s
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 24POV AuthorMata Bu Delima dan Bunga mendelik mendengar ucapan Devina yang menyuruh mereka untuk menaruh semua barang-barangnya di lantai."Silakan pergi tanpa membawa apapun dari dalam rumahku!" tegas Devina pada mereka."Nggak bisa gitu dong. Saya dan Bunga juga berhak sama semua barang ini. Ini kan dibelinya pakai uang ...." Belum sempat Bu Delima melanjutkan ucapannya sudah dipotong duluan oleh Devina."Pakai uang Mas Raka? Mas Raka suamiku, jadi jelas harus menafkahiku. Aku sebagai istri juga tidak tinggal diam saja di rumah, aku juga berpenghasilan!" jelas Devina tegas."Hei, tapi kamu juga harus ingat bahwa Bunga ini adik kandung Raka. Papah mereka sama, jadi Raka berkewajiban memenuhi segala kehidupan Bunga setelah Papahnya meninggal!" ucap Bu Delima.Devina menghela napas panjang lalu membuangnya pelan."Ya memang kewajiban Mas Raka memenuhi kebutuhannya Bunga. Kebutuhan ya, bukan keinginan. Kebutuhan dan keinginan itu s
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 25Bunga dan teman-temannya masuk ke dalam club. Sementara Raka masih menunggu di dalam mobil.Ini pertama kali dalam hidupnya masuk ke tempat seperti ini. Berkali-kali Raka mengatur napas dan mengontrol emosinya.Di dalam sana pasti banyak minuman berakohol serta kerlap-kerlip lampu yang membuat pusing kepala."Apa aku harus benar-benar masuk ke sini untuk tetap mengawasinya. Pergaulanmu memang sudah sangat liar, Bunga. Jika Papah masih hidup, apa dia juga akan kecewa dengan tingkah lakumu?" gumam Raka.Memantapkan hati untuk masuk ke dalam. Ia gegas turun dari mobil, masih sama dengan menggunakan topi untuk menyamar.Bising alunan DJ yang sedang memainkan musik, serta menguar aroma minuman alkohol saat Raka baru saja sampai di dalam. Mata elangnya sibuk mencari-cari di mana sosok Bunga."Yeaaahh, bersulang, guys!" ucap Bunga dan teman-temannya.Raka segera menoleh ke sumber suara Bunga. Bunga dan temannya tepat ada di belakang tubu
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 25Bunga dan teman-temannya masuk ke dalam club. Sementara Raka masih menunggu di dalam mobil.Ini pertama kali dalam hidupnya masuk ke tempat seperti ini. Berkali-kali Raka mengatur napas dan mengontrol emosinya.Di dalam sana pasti banyak minuman berakohol serta kerlap-kerlip lampu yang membuat pusing kepala."Apa aku harus benar-benar masuk ke sini untuk tetap mengawasinya. Pergaulanmu memang sudah sangat liar, Bunga. Jika Papah masih hidup, apa dia juga akan kecewa dengan tingkah lakumu?" gumam Raka.Memantapkan hati untuk masuk ke dalam. Ia gegas turun dari mobil, masih sama dengan menggunakan topi untuk menyamar.Bising alunan DJ yang sedang memainkan musik, serta menguar aroma minuman alkohol saat Raka baru saja sampai di dalam. Mata elangnya sibuk mencari-cari di mana sosok Bunga."Yeaaahh, bersulang, guys!" ucap Bunga dan teman-temannya.Raka segera menoleh ke sumber suara Bunga. Bunga dan temannya tepat ada di belakang tubu
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU pqrt 37Bu Delima mengalami stroke ringan saat jatuh dari kamar mandi, sebelah kaki kanan serta tangan kanannya tak dapat digerakkan.Mulutnya pun sedikit mencong membuat ia agak kesulitan untuk berbicara serta makan. Hal ini membuat Bunga makin tertekan.Kini Bu Delima hanya mampu terbaring di atas kasur, segala sesuatu harus diambilkan atau dibantu oleh Bunga."Kenapa hidupku jadi seperti ini," lirih Bunga.Hatinya pun was-was dengan hasil lab penyakitnya. Ia berharap bahwa hasilnya akan negatif.Bu Delima mencoba untuk berbicara sesuatu, namun Bunga tak dapat mengerti denga apa yang diucapkan oleh ibunya."Aku nggak ngerti Ibu ngomong apa," bentak Bunga frustasi.Rasa nyeri di bagian perut nya kini mulai terasa lagi. Nyeri seperti orang yang tengah sembelit, darah pun kembali keluar dari kewanitaannya. Semakin hari tubuhnya semakin melemah."Bu, apa ini ganjaran buat kita karena sudah terlalu dzalim sama Mas Raka dan Mbak Devina?" lirih
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 36Bu Delima berteriak seperti orang kesetanan karena kepergian Arman. Ia membanting apa saja yang dekat dalam jangkauannya."Kurang ajar anak itu, dia mulai tak sopan pada ibu kandungnya sendiri!" teriak Bu Delima.Bunga menarik napasnya dalam-dalam, kini kehancuran keluarganya sudah di depan mata. Dua anak sudah keluar dari dalam rumah ini, yang lainnya mendekam di dalam penjara."Keluarga kita hancur Bunga, ini semua karena Devina. Kalau saja dia tidak masuk ke dalam keluarga kita, pasti saat ini semuanya masih baik-baik saja!" tukas Bu Delima, matanya nyalang menatap lurus ke depan.Segala umpatan serta caci makian ia keluarkan semua untuk Devina. Ia juga terus-terusan memukul robot milik Shaka yang tertinggal di rumahnya, ia beranggapan kalau itu Devina dan anaknya.Robot itu menjadi sasaran kemarahan Bu Delima, dipatahkannya kedua tangan robot itu, lalu bergantian mematahkan kedua kaki robot."Andai saja aku bisa melakukan ini k
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 35Bu Delima dan Bunga nekat datang ke kantor untuk menemui Raka dan juga ingin melabrak Devina.Kedatangannya ke kantor membuat semua karyawan menatap mereka tak suka."Di mana ruangan Raka dan Devina?" tanyanya pada salah satu karyawan dengan angkuh.Kebetulan Devina keluar dari ruangannya ingin pergi ke toilet. Ia melihat ada Bu Delima dan juga Bunga."Kenapa cari aku?" tanya Devina melipat kedua tangannya di dada.Bu Delima mendecih, tatapan tak suka ia perlihatkan pada menantu tirinya itu.Bunga berjalan mendekati Devina dengan angkuhnya."Pakai pelet apa kamu untuk mencuci otak kakakku dan menghancurkan keluargaku?" bentak Bunga dengan mata yang mulai berembun.Bu Delima tersenyum miring melihat anaknya kini melabrak Devina di depan banyak karyawan.Dibiarkannya emosi Bunga meluap-luap, ia senang jika ada kekacauan di kantor ini. Membuat image Devina jadi buruk di mata Pak Hidayat. Padahal itu tak berpengaruh sama sekali, karena
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 34"Maksudmu apa, hah?" tanya Bu Delima geram.Polisi langsung memberikan surat penangkapan untuk Naldi dan juga Desi. Semuanya tercengang, wajah Desi dan Naldi berubah pucat.Gemetar badannya menahan rasa takut setelah membaca surat penangkapan dari kepolisian."Saya difitnah!" tukas Desi."Siapa yang mau memfitnah wanita setan sepertimu?" sahut Rani dengan menantap tajam padanya."Mari ikut kami ke kantor polisi, nanti kalian bisa jelaskan di sana."Polisi lantas memborgol kedua tangan Naldi dan juga Desi. Mereka sempat berontak, namun langsung kembali ciut saat dibentak polisi dengan badan besarnya.Devina tersenyum sinis melihat Desi dan Naldi digiring polisi memasuki mobil calon narapidana."Keterlaluan kalian. Kau, aku berjanji akan membuat hidupmu berantakan!" tukas Naldi mengancam Devina."Lihat 'kan, Pak, bagaimana cara dia mengancam saya? Jadi cepatlah bawa mereka ke dalam sel penjara," ujar Devina.Dengan terpaksa mereka me
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 33Sekarang keadaannya dibuat berbalik arah. Dari kemarin Naldi dan Desi terus menghubungi dan menanyakan kabar Devina dan Raka pada anak buahnya Fikram. Apakah semuanya berjalan dengan lancar.Namun anak buahnya Fikram tak merespon, ya, begitulah yang disuruh Fikram. Kali ini Fikram langsung yang menghubungi mereka.'Semua yang Anda mau sudah beres, wanita dan lelaki yang ada di foto itu sudah tewas mungkin waktu kami tabrak,' ujar Fikram pada sambungan telepon.'Ini siapa?' tanya Desi.'Fikram, kepala preman atau algojo dari orang-orang yang Anda suruh kemarin,' sahut Fikram.'Jangan lupa untuk memberikan bonus seperti yang Anda janjikan tempo hari pada anak buah saya. Kalau bisa langsung transfer sekarang!' Fikram langsung menutup sambungan telepon itu secara sepihak. Desi yang belum puas dengan laporan Fikram pun emosi, ia segera mengirim pesan pada Fikram menanyakan tentang kebenarannya. [Saya minta bukti kalau mereka benar suk
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 32Fikram amat geram dengan orang yang ingin sekali Devina dan keluarganya tewas."Terus gimana nih, Bos?" tanya Didi meringis."Kasih tau gue siapa orang yang mau mencelakai Devina, kemarin 'kan yang nyari orderan kalian bukan gue!" tukas Fikram.Terakhir kali Fikram masih menjalin komunikasi dengan Devina pada acara pernikahan Devina dan Raka. Lepas itu mereka putus komunikasi, lebih tepatnya Fikram yang memutuskan kontak karena tak enak dengan Raka.Yanto menunjukkan foto Desi dan Naldi pada Fikram."Jadinya gimana, Bos?" tanya Didi lagi."Ambil duitnya, nggak usah dikerjain perintahnya!" tegas Fikram.***Desi tersenyum membayangkan tentang kematian Devina dan juga Raka. Jika itu terjadi, maka ia dan Naldi bisa menguasai harta miliknya.Kini ia berlagak seperti seorang sosialita, berjalan dengan sepatu hak tinggi juga dress berwarna merah."Tuh si Rani waktu kemarin datang ke sini menagih utang. Jika nggak dibayar akan dibawa ke j
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 31"Ancamanmu tak akan menyiutkan nyaliku!" tukas Naldi sembari berontak dalam genggaman Aldi.Devina tersenyum kecut menatap Naldi sembari mendekatkan dirinya.Srek!Sekali hentakan baju Naldi robek oleh Devina, lantas Devina mengelap wajahnya dengan robekan baju Naldi.Aldi dan Raka terdiam melihat aksi Devina, baru pertama kali Raka melihat istrinya seperti ini. Biasanya Devina selalu lemah, lembut dan sopan. Tapi tidak untuk kali ini, ia melihat sisi lain dalam diri istrinya.Naldi pun terkesiap dengan tindakan Devina yang bar-bar."Ludahmu terlalu najis untuk hinggap di wajahku!" runtuk Devina.Naldi mengacungkan jarinya telunjuknya pada Devina dengan gigi yang gemeretak."Sialan!" Naldi berontak sampai Aldi terjerembab.Ia berdiri dan membenahi bajunya yang sudah robek serta acak-acakan. Matanya sibuk mencari seseorang, mungkin ia mencari Rani atau Pak Hidayat.Dengan kasar Naldi membanting pintu ruangan dengan amat kencang, mem
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 30Tiga hari setelah perbincangan sewaktu di acara fashion show itu, kini di hari senin Rani mengajak Devina dan juga Raka pergi bertemu dengan orang tuanya, terutama ayahnya Rani untuk membahas lebih dalam lagi tentang perusahaan yang mereka akan gabung di dalamnya."Pagi, Pak Hidayat." Devina dan Raka menyapa ayah dari Rani."Pagi, Nak, silakan masuk."Sambutan hangat langsung mereka dapatkan dari Pak Hidayat, mereka pun masuk ke dalam ruangan.Bersalaman dan duduk berhadapan."Sebelumnya Rani pasti sudah menjelaskan semuanya pada kalian 'kan?" Pak Hidayat membuka obrolan lebih dulu.Devina dan Raka menganggukan kepala pelan dan tersenyum ramah."Ya, jadi saya dan Rani mengajak kalian untuk gabung di perusahaan kami. Kalian juga bisa menaruh beberapa persen saham di sini, dan soal Naldi. Saya juga baru mengetahuinya dari Rani kalau dia bukanlah saudara kandungmu, pantas saja sifatnya berbanding terbalik denganmu, Raka."Pak Hidayat
KUTAMPAR KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 29Desi begitu kesal dengan komentar Devina pada videonya. Kali ini ia pun dibikin terkejut dengan komentar dari Rani. Dan sebuah pesan WA dari Rani pun masuk ke ponselnya.[Jangan harap bisa berlaga bak ratu kamu. Sekali valakor burik, tetap valakor!] isi pesan dari Rani disertai beberapa buah foto koper milik Naldi.Desi tak berani membalas pesan itu, ia hanya membacanya saja. Tergesa, ia mengetuk pintu kamar mandi dan segera masuk ke dalamnya."Kamu ngapain masuk? Mau mandi bareng?" tanya Naldi genit."Bukan, ini si Rani ngirim pesan WA dan komentar di video yang aku upload di TikTak, dia kayanya tau deh kalau kita lagi bersama," ujar Desi panik.Naldi mendelik menatap pesan dari Rani pada layar ponsel milik Desi. Wajahnya berubah pias seketika."Semua barangku sudah dimasukan ke dalam koper," gumam Naldi.Cepat ia menuntaskan mandinya dan Desi keluar dari kamar mandi, ia menunggu dengan gelisah di kamar.***Orang tua Rani begitu