All Chapters of Penguasa Sebenarnya : Chapter 31 - Chapter 40

Glasses penasaran dengan ucapan Natsume yang menyuruh Yuji untuk mempelajari tentang sejarah Archangel angkatan ketujuh belas. Sejarah yang seharusnya bersangkut paut dengan kedua orang yang dipercaya menjadi dalang dari penyekapan murid di sekolah mereka.Glasses tidak suka membaca buku. Jadi ia putuskan untuk datang ke stasiun.Ia datang ke stasiun bukan untuk menaiki kereta. Bukan juga untuk menemui Fukuda. Melainkan untuk bertemu dengan Sakura.Ia memang tidak tau apakah Sakura akan muncul lagi malam ini seperti dulu. Tetapi tetap kekeuh untuk berdiam diri sembari mengamati seluruh orang yang berlalu-lalang di hadapannya. Berharap dalam hati supaya perempuan yang pernah menjadi pemimpin Archangel itu muncul di hadapannya.Pada sekitar jam 22.43 pandangan Glasses tertuju pada seorang perempuan yang baru saja keluar dari pintu stasiun. Seorang perempuan dengan jas lab. Penampilannya hampir persis saat mereka pertama kali bertemu. Bedanya kali ini perempuan itu sendirian. Tidak bersa

Sakura, Sena, Center, dan Shin ada di ruang kepala sekolah. Bertemu dengan Nanatsu untuk membincangkan sesuatu yang penting.Kembali ke Tengoku Gakuen bersama-sama seperti sekarang berhasil membangkitkan segala kenangan yang tadinya sudah terkubur rapi di kepala mereka. Rasanya sangat nostalgia saat melihat setiap bagian-bagian sekolah. Mereka ingin kembali ke masa-masa itu. Masa-masa di mana mereka berdiri bersama-sama dan tidak ragu untuk menggunakan kekerasan pada orang yang menghalangi jalan mereka.Tetapi itu semuanya tidak bisa lagi diulangi. Mereka telah lulus dari sekolah itu sejak lama. Dan lagi, mereka berempat sudah sepakat untuk tidak terlalu menggunakan kekerasan pada sesuatu yang bisa diselesaikan dengan kepala dingin.Nanatsu sendiri sangat bahagia bisa melihat mantan-mantan muridnya itu. Bahagia dan bangga menghampiri dirinya saat ia mengingat bahwa keempat murid yang dulunya sangat ditakut-takuti oleh semua orang sekarang telah menjadi orang-orang yang hebat. Nanatsu

Sakura tersenyum kecil melihat seluruh orang yang sekarang sedang berdiri di belakang Natsume. Menurutnya Natsume tadi sangatlah hebat. Karena hanya dengan ucapan saja, laki-laki itu telah berhasil membangkitkan api semangat juang dari para murid yang tadinya sudah padam.Sakura tidak akan menyalahkan Natsume karena kegagalan kerja sama kali ini. Natsume memang benar bahwa era mereka sudah selesai. Dan tidak perlu lagi menyentuh atau pun ikut campur era sekarang.Itu semua benar. Tetapi ada satu yang salah. Dan Sakura rasa Natsume juga tau apa yang salah.Kesalahan itu adalah kekalahan. Natsume sadar bahwa tanpa bantuan Sakura dan pasukannya, kemungkinan Tengoku Gakuen akan kalah. Tetapi ia tetap saja berencana untuk bergerak sendiri tanpa bantuan keempat orang itu. Seakan-akan kekalahan adalah hal yang lumrah.Mungkin Natsume lupa. Tetapi kekalahan melawan sekolah lain adalah hal yang tabu. Semenjak Archangel yang dipimpin Sakura berhasil menduduki posisi puncak, kekalahan melawan se

Hari pertempuran tiga sekolah semakin dekat. Semakin hari, seluruh murid Tengoku Gakuen semakin cemas. Di satu sisi mereka semangat karena bisa merasakan apa yang pernah dirasakan oleh para Archangel angkatan ketujuh belas. Tetapi di satu sisi lain, mereka juga takut akan kekalahan.Walau Natsume mengatakan bahwa kekalahan adalah hal yang wajar karena yang mereka lawan itu dua sekolah sekaligus, tetapi tetap saja mereka tidak bisa menerimanya jika kekalahan itu benar-benar terjadi.Tidak hanya para murid biasa saja yang khawatir akan hal itu. Para Archangel juga khawatir dengan apa yang akan terjadi pada hari itu. Karena di pertempuran itu nanti tidak akan ada sebuah aturan khusus. Yang artinya para musuh mereka nantinya bisa melakukan apa pun untuk bisa memenangkan pertempuran itu. Memang benar pertempuran ini adalah cara satu-satunya untuk mereka membuat sejarah baru supaya nanti saat mereka sudah lulus, ada sesuatu yang bisa mereka ceritakan dengan bangga kepada orang-orang di sek

Sakura, Shin, Sena, dan Center baru saja keluar dari sebuah restoran. Seperti orang pada umumnya, mereka datang ke restoran untuk makan bersama. Dan setelah acara makan-makan selesai mereka pun memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar.Menikmati dinginnya malam bersama-sama dan bertukar pikiran adalah kegiatan yang biasa lakukan saat mereka masih ada di Tengoku Gakuen. Dan karena mereka semua memiliki waktu luang, mereka pun melakukannya kembali. Semuanya berjalan lancar seperti dahulu kala. Ada senyuman dan bahkan ada tawa juga. Tetapi semua itu sirna saat mereka memasuki sebuah gang dan dihadang oleh beberapa pria dewasa dengan jas berwarna hitam dengan tampangnya yang terlihat tegas dan mengerikan.Sudah lima tahun lebih berlalu. Namun mereka masih ingat wajah ketiga orang itu. Karena mau bagaimana pun juga, ketiga orang itu adalah ketiga orang yang memimpin pasukan yakuza yang pernah mereka kalahkan.Sebenarnya pemimpin pasukan yakuza ada empat. Tetapi sekarang hanya tertinggal t