POV Author.Tsabit memasuki rumahnya dengan tergesa-gesa. Saat ia masuk, Tsabit disambut Mbok Nah yang berlari tergopoh-gopoh menyongsong juragannya. Wanita itu terlihat merasa bersalah karena terlambat membukakan pintu padahal Tsabit memang sengaja gak mau membangunkan Mbok Nah. Terutama, dia sudah membawa kunci sendiri."Loh kok Mbok bangun? Sudah tidur lagi aja," titah Tsabit pengertian. Dia paham betul kalau usia Mbok Nah sebentar lagi mau enam puluh tahun, dia tidak mau banyak merepotkan."Iya Den, soalnya takut Den Tsabit mau makan," jawab Mbok Nah sambil membetulkan dasternya yang kebesaran. Tsabit tersenyum masygul. "Nggak kok Mbok. Tidur lagi aja silahkan. Oh ya, Hana ada di kamarnya, kan?"Mbok Nah mengangguk. "Iya Den."Tsabit langsung meluncur ke kamar untuk menemui istrinya. Hasrat ingin memeluk Hana begitu meletup-letup dalam dirinya. Tak dipungkiri, setelah kejadian Tari yang memeluk Tsabit dengan menggunakan pakaian teramat minim, hormon Feromon Tsabit seolah berkali
Last Updated : 2022-10-10 Read more