Home / Rumah Tangga / Ketika Istri Mulai Berubah / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Ketika Istri Mulai Berubah: Chapter 31 - Chapter 40

107 Chapters

bab 31

"Aku benci cara mu seperti ini!" bentak Luna"Tidak ada pilihan," jawab Arka."Aku sudah ditunggu Oliv, nggak enak kalau sampai terlambat."Luna mendorong tubuh suaminya itu dengan kuat, tetapi tubuh Arka terlalu berat."Mas, lepasin!""Kamu mau kemana?" tanya Arka dan masih di posisi yang sama."Ke yayasan. Aku lama tidak berkunjung ke sana.""Sepagi ini?"Luna mengangguk. "Kangen banget sama mereka.""Kamu pasti sedang berbohong," ucap Arka."Jadi kamu meragukan kejujuranku?" kini ganti Luna yang balik bertanya. Arka menggeleng lemah, setelah itu ia kecup kening istrinya dan beranjak, meninggalkan Luna yang terlihat berantakan karena ulahnya barusan.***"Mau kemana kamu, Lun?" tanya Alfi.Kini posisinya berada di ruang keluarga dan tengah menonton TV. Tidak terlihat raut kesedihan seperti tadi malam, kini Alfi terlihat semakin fresh."Kok diam? Aku bertanya lho," ucap Alfi."Tidak semua urusanku kamu juga harus tahu," ketus Luna tak bisa menyembunyikan raut kekesalannya."Sewot am
last updateLast Updated : 2022-06-16
Read more

bab 32

"Bukan saya pelakunya, Pak. Saya hanya lewat dan berniat menolong," ucap Putri histeris."Buktinya kamu berlumuran darah. Siapa lagi kalau bukan kamu, apalagi hanya kamu yang berada di sini," ucap seorang lelaki dan disertai anggukan dari teman yang berada di sampingnya."Tapi bukan saya. Saya tidak tahu apa-apa. Saat saya berada di sini, ada seorang lelaki yang sedang menganiaya Ibu ini, tetapi setelah Ibu ini tidak berdaya, lelaki itu kabur. Saya berniat membawa Ibu ini ke rumah sakit." Putri tetap mencoba menjelaskan, tetapi sangat sulit. Ditambah tidak adanya orang yang melihat kejadian penganiayaan tadi.Memang bodohnya Putri, ia keluar rumah untuk menemui Roni dan meminta membatalkan pernikahan mereka.Tapi saat pulang, matanya tertuju pada seorang wanita yang dipukuli lelaki bertato, ia berniat menolong tapi ia malah kena masalah."Kita bawa saja orang ini ke kantor polisi," ucap orang itu. Dan setelahnya mereka membawa paksa Putri, sedangkan wanita yang berlumuran darah itu di
last updateLast Updated : 2022-06-17
Read more

bab 33

Arka menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju dengan apa yang diucapkan istrinya. Bukan seperti ini yang ia inginkan."Aku nggak mau, apapun itu, aku ingin kita saling terbuka.""Tapi kamu sendiri yang tidak mau terbuka sama aku, Mas," jawab Luna."Aku akan terbuka sama kamu. Tidak akan ada hal yang akan ku tutupi lagi. Adapun tentang Alfi, kalau kamu tidak mengizinkan aku dekat dengannya, maka aku akan menjauh," ucap Arka."Aku tidak bilang begitu. Aku juga tidak sepicik itu, Mas.""Terus aku harus bagaimana, aku nggak mau kamu marah seperti ini karena masalah sepele." Kini Arka mencoba mendekati istrinya.Niat awal ingin bermesraan dengan sang istri mumpung hari libur, kini harus kandas karena dirinya sendiri."Aku nggak marah, itu hanya asumsimu saja," ucap Luna."Jangan berbohong. Kita ngobrol di dalam kamar saja. Akan lebih enak dan terbuka, aku akan cerita sama kamu semuanya dan tanpa ada yang ku tutupi," ucap Arka sambil meraih tangan istrinya lalu di kecupnya perlahan. Setel
last updateLast Updated : 2022-06-18
Read more

bab 34

Malam ini langit begitu cerah, lampu jalan yang gemerlap menambah keindahan kota ini. Apalagi ketika melihat ke atas, langit bertabur bintang menambah keindahan malam. Tapi semua itu tidak dengan hati dua insan, dua sejoli yang awalnya ingin nonton film kesukaan harus menahan kecewa karena mereka kehabisan tiket."Bukan salahku kan?" ucap Arka saat mereka masuk ke dalam mobil."Ya jelas bukan. Kitanya saja yang datang terlambat," jawab Luna sambil memanyunkan bibirnya."Kamu sih, dandannya kelamaan.""Jadi yang salah aku lagi?" tanya Luna dengan mata melirik sinis ke arah suaminya."Ya enggak, kamu mana pernah salah," ucap Arka. Kini ia harus lebih berhati-hati saat mengatakan sesuatu."Sudah tahu itu.""Kita kemana, Sayang? Sopir mu ini akan selalu bersedia mengantarkan mu kemana saja kamu mau," ucap Arka."Terserah. Aku ngikut saja," jawab Luna."Kita cari makan, ya? Lapar banget."Luna mengangguk setuju. Setelah itu mobil dilajukan menuju restoran yang tidak jauh dari tempat mereka
last updateLast Updated : 2022-06-19
Read more

bab 35

Setelah kejadian waktu lalu, Arka beserta Luna tak pernah bertemu dengan Alfi, tapi hubungannya dengan Bibi dan kedua anaknya yang lain masih terjalin baik. Mereka berdua juga belum datang ke rumah itu karena Arka terlalu sibuk.Hanya dengan Alfi saja ia membatasi komunikasi, Arka masih merasa sakit hati, apalagi kini ia menyadari kalau Alfi sengaja ingin membuat hubungannya dengan Luna berantakan."Satu minggu lagi pernikahan Dara dan juga Nina digelar," ucap Arka saat ia tengah menikmati waktu bersama istrinya di teras rumah. Luna memang menyukai duduk di teras sambil melihat bunga yang ia tanam tumbuh dengan subur. Tak lupa segelas kopi panas terhidang di meja, dan di sampingnya ada juga camilan pendamping kopi."Kamu sudah bantu bibimu?" tanya Luna. Ia tahu, bibinya kekurangan biaya, walaupun beliau tak mengeluh tetapi Dara sempat bercerita padanya."Sudah. Tapi tidak banyak, semoga bisa membantu.""Aamiin. Kasihan Bibi," ucap Luna. Arka menganggukkan kepalanya. "Dia ibu kedua bag
last updateLast Updated : 2022-06-20
Read more

bab 36

Acara pernikahan Dara dan juga Nina akhirnya hari ini digelar. Arka dan juga Luna mulai kemarin sore sudah datang ikut membantu, tak lupa mereka menjemput ibunya, walau bagaimanapun, sekarang ibunya Luna juga menjadi kerabat Bibi.Selama di rumah bibinya, Arka benar-benar menghindari Alfi. Ia tak sehangat dulu saat pada gadis itu. Ia bersikap acuh. Sedangkan Luna sendiri ikut sibuk membantu acara.Apalagi hari ini adalah resepsi pernikahan sepupunya itu, Luna di suruh Bibi untuk ikut menyalami para tamu di luar.Terlihat sekali raut kelelahan di wajah Luna, Arka yang melihatnya seperti tak tega. Ia kini menghampiri istrinya saat tamu mulai sepi."Kamu istirahat saja. Wajah kamu pucat, nanti sakit loh," ucap Arka memberi perhatian."Iya, Mas. Aku capek banget," keluh Luna."Maka dari itu, kamu istirahat saja. Ayo aku temani," ucap Arka lalu menggandeng lengan istrinya menuju kamar yang ia tempati ketika menginap di rumah bibinya."Mana yang capek, biar aku pijit," ucap Arka."Enggak. A
last updateLast Updated : 2022-06-22
Read more

bab 37

"Aku harus menemui lelaki itu. Dia harus bertanggungjawab dengan apa yang telah ia buat" ucap Luna. Ia merasa tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Apalagi pria itu, lelaki yang sangat ia kenal baik."Apa kamu tahu rumahnya dimana?" tanya Arka."Kalau belum pindah, aku tahu.""Coba kamu telepon, Sayang. Dia kan sahabatmu," ucap Arka. Luna mengangguk. Lalu ia menyalin nomor telepon itu ke HP nya dan mulai menghubungi."Tidak aktif," ucap Luna."Ya sudah, kita kesana besok saja, sekarang aku masih bingung mau jelasin kaya gimana sama Bibi, sudah pasti beliau sangat kecewa," ucap Arka. Kini ia nampak frustasi. Entah kenapa, cobaan yang dialami bibinya itu terlampau besar."Jadi Bibi belum tahu?"Arka menggeleng keras. "Belum, Alfi masih merahasiakan semuanya ini sendiri dan hanya mau berbagi sama aku tadi.""Kamu dekat banget ya sama dia, bahkan dia lebih percaya cerita sama kamu daripada ibunya sendiri," ucap Luna.Arka menoleh, kini ia merasa pertanyaan istrinya itu bakal mengar
last updateLast Updated : 2022-06-23
Read more

bab 38

"Lun, aku mau bicara sama kamu, berdua saja," ucap Aldo sebelum Luna beranjak pulang.Setelah berdiskusi panjang, akhirnya Aldo mau bertanggungjawab dengan janin yang dikandung oleh Alfi."Tidak bisa, Do. Kamu kalau mau ngomong, langsung saja," ucap Luna.Ia tidak mau suaminya salah paham lalu cemburu dan mengakibatkan pertengkaran."Aku mau bicara sama kamu, hanya sama kamu.""Tidak, Aldo. Please! Kamu ngomong di sini saja," ucap Luna."Aku tidak tahu kalau Alfi adalah sepupu suami kamu. Aku tidak bermaksud merusaknya.""Apapun itu, yang penting kamu sudah mau bertanggungjawab. Itu sudah cukup, terimakasih Aldo, sebagai sahabat, aku bangga sama kamu," ucap Luna tersenyum."Tapi ada satu hal yang kamu harus tahu, Lun. Aku berhubungan sama Alfi bukan karena dasar suka sama suka."Luna dan suaminya mendengarkan dengan seksama apa yang akan Aldo ucapkan."Aku hanya melampiaskan saja, begitupun juga dengan Alfi," ucap Aldo."Alasan apapun, kamu tetap salah. Semua yang kamu lakukan adalah
last updateLast Updated : 2022-06-25
Read more

bab 39

"Kamu blokir nomor itu. Aku nggak mau kita berurusan dengan orang itu lagi," ucap Luna sambil mengembalikan handphone miliknya suaminya setelah ia selesai membaca pesan itu."Siap, Sayang."Luna tersenyum, memang dalam pesan itu tidak ada sesuatu yang aneh. Putri cuma mengirimkan pesan kenapa Arka tidak datang dalam acara pernikahannya, ia juga titip salam pada Luna dan meminta maaf pernah jadi duri dalam rumah tangganya.Tetapi semua itu tidak serta merta membuat hati Luna luluh. Ia lebih menjaga diri dan hubungannya dengan suaminya tanpa ada orang di masa lalu."Kamu nggak marah sama aku, kan?" tanya Arka ketika melihat istrinya diam. Ia takut kalau istrinya ngambek karena cemburu pada pesan itu."Enggak. Penting kamu bisa jaga hati kamu saja, Mas.""Aku nggak mau berjanji, nanti kena omel kamu lagi. Tapi aku akan berusaha menjaga hati hanya untuk kamu."***"Bu, kita pergi dulu, ya? Titip rumah, kalau perlu apapun tinggal bilang sama Bi Nah," ucap Arka sebelum ia beranjak pergi."
last updateLast Updated : 2022-06-26
Read more

bab 40

"Terimakasih karena kamu selalu bersikap lembut terhadapku. Walau rasa itu belum kunjung datang, tetapi aku akan mencoba membuka hatiku untuk kamu," ucap Putri. Kini ia sudah sah menyandang status sebagai istri Roni. Ia awalnya ragu menerima Roni, apalagi ketika mengingat ucapannya dulu yang seolah merendahkan harga dirinya, membuatnya takut kalau Roni akan berbuat kasar.Tapi semua asumsinya itu terpatahkan. Roni sangat menyayanginya, ia selalu bersikap baik dan menjadikannya ratu di rumah yang tak begitu besar karena notabennya Roni adalah orang biasa, yang tak sekaya orang tuanya."Aku mencintaimu. Maaf juga karena untuk mendapatkanmu dengan cara menjijikkan, sampai kamu sendiri merasa benci terhadapku," jawab Roni sambil menatap lekat wajah istrinya.Ia begitu bahagia, akhirnya wanita yang ia cintai berada dalam penjagaannya dan bisa ia pandangi setiap hari.Sebenarnya Roni ini bukan orang jahat, tetapi cinta buta nya pada Putri menjadikannya lelaki bejat. "Aku memang benci cara
last updateLast Updated : 2022-06-27
Read more
PREV
123456
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status