Nafasnya masih memburu terlihat dari dadanya yang naik turun menahan emosi.Perlahan ku dekati dan ku peluk mas Anas, Air mata yang semula kutahan kini tak bisa di bendung lagi. Kamipun berpelukan melepas sesak didada."Mas,! Bagaimana nasib ku kedepan,! Bagaimana nasibku jika harus menjadi satu dengan orang tuamu sedangkan mereka tidak suka denganku,?Tanyaku kemudian." Jangan fikirkan itu dulu ya sayang,! kita fikirkan setelah Ayah pulang,! Sekarang kita fikirkan dimana kita mencari pendonor darah untuk Ayah dengan golongan darah A, sedangkan di PMI setok kosong,! Kamu harus tenang, jangan banyak fikiran mas akan selalu mendampingimu,!"." Baiklah,! Sekarang mas siap-siap dan segera kembali kesana.Jangan biarkan ibu semakin marah padaku karena mas terlalu lama disini,! Berikan kunci kamar dan segeralah meluncur,! Tunaikan baktimu sebagai anak mas,!" Ucapku memberi semangat." Terus kamu bagaimana,! tidak,! Kamu harus ikut dengan mas,! Jika ibu menolak kamu bisa menunggu di luar,!""
Terakhir Diperbarui : 2022-06-11 Baca selengkapnya