Bang Rendi langsung masuk tanpa melepaskan genggaman tangannya dari tanganku,dia juga tidak lupa menutup pintu dan menguncinya dari dalam. "Bang....lepasin tangan aku, katanya mau main sama Al Keenan mana ..."aku berusaha melepaskan genggaman tanganku dari Bang Rendi, bukannya di lepaskan yang ada dia langsung memeluk tubuhku dari belakang dan melingkar kan kedua tangannya di atas perutku, hembuskan nafas Bang Rendi tepat mengenai daun telingaku, seketika bulu kudukku meremang.Sepertinya suamiku ini sedang menahan hasratnya. Takk.. Bang Rendi dengan secepat kilat menyentuh salah satu tombol remot yang tergelar di atas nakas,dan seketika itu juga terjadi pembatas ruangan antara tempat tidur kami dengan boksnya Al Keenan. Tiba tiba Bang Rendi sudah mendorong tubuhku hingga jatuh di atas kasur, Bang Rendi mulai memagut bibirku dengan ganas,karena mendapatkan serangan secara mendadak, jantungku berdetak lebih kencang juga, Bang Rendi berusaha menyeruak kedalam mulutku, dengan kasar di
Read more