Seorang perawat mengetuk pintu lalu meminta izin untuk mengganti botol infus yang sudah hampir kosong, aku memperhatikan pekerjaannya, tangannya cukup cekatan melepas botol infus itu dan menggantinya dengan yang baru. Tak lama ia menyuntikkan sesuatu ke botol infusnya. Langkah kaki terdengar mendekat, yang akhirnya membuatku menoleh, tampak disana, Bi Imas datang sambil membawa sebuah tas dan sebuah rantang berisi makanan."Maaf, Bu. Mas Reyhan baru sempat jemput bibi, jadinya baru bisa datang," sesalnya.****"Tak apa, makanya aku malas dirawat di rumah sakit. Pasti akan merepotkan bibi," keluh Bu Maryam.Aku menggeleng cepat," tidak seperti itu, bu. Kami semua sayang sama ibu. Kami hanya ingin ibu sembuh. Begitu kan bi?" Aku langsung memandang Bi Imas."I-iya ... Mbak Alina benar," ucapnya terbata."Apa ini, bi?" Tunjukku pada rantang plastik yang dipegangnya."Oh ini, masakan kesukaan ibu." ucapnya sambil mengulum senyum."Apa itu opor ay
Terakhir Diperbarui : 2022-04-13 Baca selengkapnya