Semua Bab Terjerat Belenggu Perselingkuhan: Bab 21 - Bab 27

27 Bab

AKU HAMIL

Anggita mengulas senyum saat permainannya dengan Reno berakhir."Terima kasih, Sayang." Anggita mendaratkan bibirnya pada bibir Reno.Reno tersenyum menyambut bibir sang istri. Dia tidak mau Anggita curiga. Perempuan itu tidak tahu kalau beberapa saat yang lalu dia membayangkan tubuh Mariana yang sedang mendesah di bawah tubuhnya.Mereka berdua mengatur deru napas mereka yang memburu. Kemudian sama-sama terlelap karena kelelahan.***Alma beranjak dari duduknya saat Reno datang dan mencari keberadaan sang ayah. Gadis remaja itu pergi ke dapur, memanggil Zian yang saat itu baru saja selesai makan."Pa, ada Om Reno di depan.""Suruh tunggu sebentar ya, Alma. Papa baru selesai makan," sahut Zian.Alma mengangguk, kemudian kembali keluar menemui Reno."Siapa yang datang, Mas?" Mariana keluar dari kamar mandi dengan wajah segar dan rambut basah."Reno, Sayang ... biasa, ngajakin mancing.""
Baca selengkapnya

MENGIDAM

'Aku hamil.'Sebuah chat dari perempuan yang dicintainya membuat kening Reno berkerut.'Apa kau sedang membuat aku cemburu dengan mengatakan kehamilanmu?'Reno membalas pesan itu dengan perasaan kesal.'Bukan begitu. Aku hanya penasaran, kenapa setelah sekian lama aku tiba-tiba hamil?''Apa maksudmu?'Reno kembali membalas pesan Mariana.'Sudah bertahun-tahun aku tidak hamil. Tapi setelah beberapa kali berhubungan dengan kamu, aku tiba-tiba hamil.''Jadi maksud kamu, kamu curiga kalau anak itu adalah anak kita? Darah dagingku?''Entahlah! Kau seorang dokter, harusnya kau lebih tahu bukan?''Baiklah! Kita akan tes DNA saat anak itu lahir.''Seandainya benar itu adalah anakku, aku pasti sangat bahagia sekali.'Tulis Reno lagi.'Aku juga sangat bahagia, seandainya itu benar anak kita.''Aku bahagia karena aku mempunyai anak dari orang yang aku cintai.'
Baca selengkapnya

ANAK KITA

Reno baru saja turun dari mobilnya. Pria itu berhenti sejenak saat seorang perempuan cantik dengan perut buncit lewat di depannya.Wajahnya menyunggingkan senyuman tatkala melihat perempuan itu tersenyum malu-malu melihatnya.Rasanya, Reno ingin sekali langsung mendekap perempuan itu saking gemasnya.Semenjak hamil, wajah Mariana terlihat bertambah memikat. Entah mengapa, perempuan itu terlihat lebih cantik dari biasanya.Reno mengambil ponsel dari saku bajunya.'Sayang, kamu mau kemana cantik banget?'Mariana melihat ke arah ponselnya yang ia pegang sedari tadi. Bibirnya tersenyum saat melihat siapa yang menghubungkannya.'Aku ingin ketemu kamu. Makanya sengaja lewat depan rumah kamu.''Sepertinya dia ingin ibunya melihat kamu." Mariana mengusap perutnya yang sudah terlihat membuncit di usia kehamilannya yang ke enam bulan.Semenjak dia tahu kalau Reno saat itu mengidam, Mariana semakin yakin kalau ana
Baca selengkapnya

KENAPA HARUS DIA?

"Anak kita?" gumam Zian lirih. Pria itu masih belum sadar sepenuhnya. Buru-buru Zian membaringkan tubuh mungil Devan yang tertidur ke atas ranjang. Kemudian, dengan serius Zian mendengarkan suara Reno di ujung telepon."Halo, Sayang, Kenapa kamu diam saja? Aku tunggu kamu di tempat biasa, jangan lupa bawa anak kita. Aku jemput kamu di tengah jalan, ya, biar Zian nggak curiga. Suami kamu lagi di rumah kan?" Tangan Zian yang memegang ponsel bergetar mendengar suara laki-laki di seberang sana."Aku kangen sama kamu, Mar, sampai ketemu di penginapan ya?" Zian hampir saja menjatuhkan ponselnya. Kata-kata yang diucapkan oleh pria itu bak palu yang menghantam dadanya.Rasa sakit mengalir ke ruang hatinya. Zian benar-benar tidak percaya dengan apa yang ia dengar dari mulut pria itu. Pria yang selama ini sudah ia anggap sebagai sahabat baiknya.'Reno ....'Zian memegangi dadanya, yang terasa sesak.'Tidak mungkin ... aku pasti salah dengar. Tidak mungkin Mariana dan Reno ....'"Sayang ... ada
Baca selengkapnya

AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU!

Zian menatap wajah cantik Mariana dengan rasa sakit di hatinya.Pria itu sadar, istrinya itu memang masih terlihat cantik. Mariana juga pandai merawat tubuhnya, hingga meskipun dia sudah mempunyai anak dua, bentuk tubuhnya juga wajahnya tidak kalah dengan gadis muda yang belum menikah.Zian juga seringkali cemburu jika melihat teman-teman prianya seringkali menatap istrinya penuh minat. Namun, Mariana selalu bisa membujuknya dengan mengatakan kalau dia hanya mencintainya dan tidak akan pernah mengkhianatinya.Namun, sekarang Mariana justru mengingkari janjinya. Mengingkari janji untuk setia sampai kapanpun terhadapnya."Kenapa, Mariana? Memangnya apa kesalahanku sampai kau tega berbuat seperti ini padaku?""Ma-Mas ...." Mariana menatap Zian dengan kedua mata berkaca-kaca. Ia sungguh tidak mengira kalau Zian akan mengetahui perselingkuhannya dengan Reno."Kenapa, Mar? Kenapa harus dia? Apa kau tidak sadar kalau Reno itu adalah suami dari sahabatmu sendiri?""Aku tidak menyangka kalau k
Baca selengkapnya

MAAFKAN AKU

"Mas, maafkan aku. Aku bisa jelasin semuanya." Mariana menangis melihat kemarahan Zian.Dalam hati, perempuan itu merutuki diri sendiri yang tidak hati-hati saat menyimpan ponsel pemberian Reno itu. Kekasih gelapnya itu memang sengaja membelikan ponsel untuknya agar mereka gampang jika ingin saling menghubungi.Reno sering mengingatkan Mariana agar dia berhati-hati menyimpan ponsel itu agar tidak sampai ketahuan oleh Zian. Namun, gara-gara keteledorannya, pria itu kini menemukan ponselnya dan mengetahui rahasia yang selama bertahun-tahun ini di sembunyikan olehnya juga Reno."Aku benar-benar tidak menyangka kalau kamu tega melakukan ini padaku, Mar. Aku pikir, kamu sudah berubah setelah menikah denganku, tapi ternyata ...." Zian menatap Mariana dengan kedua mata berkaca-kaca. Jantungnya serasa diremas-remas."Mas Zian-""Aku benar-benar kecewa sama kamu, Mar." Zian memegangi dadanya yang terasa sesak. "Maafkan aku, Mas, aku khilaf! Aku janji, aku tidak akan berhubungan dengan dia l
Baca selengkapnya

SAKIT HATI

Zian meninggalkan Mariana yang masih menangis. Bukan hanya Mariana yang menangis, Devan pun ikut menangis karena kaget saat mendengar suara bunyi yang cukup keras. Zian membanting ponsel Mariana, hingga ponsel itu jatuh berkeping-keping, sesaat setelah dia memaki Reno yang ternyata kembali menelepon.Pria itu sudah menunggu Mariana di tempat yang sudah mereka sepakati bersama. Zian sangat marah, laki-laki itu pergi dari rumah tanpa mengatakan sepatah kata pun. Zian pergi untuk menenangkan diri. Awalnya, ia ingin sekali pergi menemui Reno dan menghajar pria itu habis-habisan karena sudah berani menggoda istrinya. Namun, setelah dipikir-pikir, percuma saja ia menghabiskan tenaga untuk menghajar Reno. Toh! Bukan hanya pria itu saja yang salah. Mariana pun salah. Seandainya perempuan itu bisa menjaga diri sebagai seorang wanita yang sudah mempunyai suami, Zian yakin, Reno pun tidak akan memaksa Mariana untuk berhubungan dengan dia.Namun, karena Mariana mudah tergoda dan langsung jatuh k
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status