Aku hanya berdiri di sana, tersenyum pada Anne, membayangkan menyentuh kakinya. Perawat itu mencengkeram sikuku dengan erat dan menuntunku ke pintu. "Sekarang pergilah," ia mengomel, pura pura jengkel.Pukul tiga dini hari aku menyelinap ke buaian dan berayun-ayun dengan pikiran linglung di malam sunyi, mengawasi bintang-bintang berkedip di balik ranting dan dedaunan, mengingat setiap gerakan indah yang ia lakukan, mendengarkan suaranya yang sedih, memimpikan kaki itu.Sudah jadi kewajibanku untuk melindunginya, tak ada orang, lain. la berharap aku menolongnya, kemudian memulihkannya. Jelas bagi kami berdua, apa yang akan terjadi sesudahnya.Aku bisa merasakannya memeluk leherku, menekankan tubuh padaku selama beberapa detik yang berharga itu. Aku bisa merasakan seluruh tubuhnya yang ringan bersandar wajar dalam pelukanku.Ia ingin aku melihatnya, menggosok tubuhnya dengan spons hangat. Aku tahu kalau ia menginginkan ini. Dan malam ini aku berniat melakuk
Terakhir Diperbarui : 2022-06-29 Baca selengkapnya