Semua Bab Pikat Cinta Mantan Pacar: Bab 11 - Bab 20

30 Bab

11-Potongan Kue Ketiga

Midi dress lengan pendek berwarna lilac polos sudah melekat di tubuh Estelle. Ia terlihat begitu elegan dengan rambut yang digelung dan membiarkan beberapa helai menggantung di depan kedua telinga. Tak lupa ia merias wajah dengan riasan tipis agar tidak terlihat pucat akibat kegiatan begadangnya. Sungguh, Estelle tak tenang harus menghadiri acara ulang tahun ketiga puluh sang mantan. Entah mengapa ia merasa tak tenang sehingga sulit untuk tidur. Untung saja mata pandanya bisa disamarkan dengan foundation. Jika tidak, penampilannya akan terlihat mengenaskan. Seperti rencana, Estelle pergi bersama Lucas. Setelah mengenakan sepatu berhak tinggi warna senada dengan gaun yang dikenakannya, Estelle langsung keluar dari apartemen.  “Estelle!” seru Lucas tanpa memperhatikan keadaan sekitar yang cukup ramai. Pipi Estelle bersemu merah. Ia merasa malu karena penghuni apartemen menatapnya dengan tersenyum. Karena tidak ingin berlama-lama men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-23
Baca selengkapnya

12-Pengakuan yang Terlambat

Kedua tangan Lucas mengepal kuat. Jika ia tidak sedang berada di depan banyak orang, sepertinya kepalan tangan itu akan mendarat sempurna di wajah Eric. Untung saja Lucas sadar akan posisinya kali ini. Jadi, ia harus menahan gejolak emosi yang membuat darahnya mendidih. Dengan napas yang memburu, Lucas merangkul tubuh Estelle dengan sebelah tangan. “Eric, kamu lupa kalau kamu sudah punya tunangan dan Estelle itu pacarku, hm?” tanyanya pelan. Gelengan pelan Eric tampilkan di depan semua orang yang menghadiri pesta ulang tahunnya. “Aku tahu. Tapi, orang yang aku cintai itu Estelle, bukan Sheryl,” balasnya. Estelle mengerjap. Ini adalah kali pertama Eric menyatakan perasaan cintanya pada Estelle di depan banyak orang. Namun, pernyataan cinta Eric kali ini terasa begitu menyakitkan baginya. “Eric!” seru Diana yang kini sudah berdiri di samping putranya. “Apa-apaan ini, hah?” Bukannya menjawab pertanyaan sang ibu, Eric justru me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-25
Baca selengkapnya

13-Eric's Decision

Lucas merasakan tangannya digenggam oleh seseorang. Ia cukup terkejut karena Estelle justru mengajaknya pergi begitu saja meninggalkan pesta. Lucas pikir, Estelle akan menunggu jawaban Eric.“Aku mau pulang,” ucap Estelle dengan suara yang cukup terdengar serak, menahan sesak di dalam batinnya.Lucas mengangguk. Lantas, ia menoleh ke arah Diana. “Tante, maaf ... kami pulang dulu. Maaf karena kedatangan kami justru merusak acara besarnya,” ucapnya dengan tatapan sinis ke arah Eric.“Nggak boleh!” sahut Eric. “Aku belum nentuin pilihanku.”Sebelah bibir Lucas terangkat. Sungguh, ia sangat ingin mendaratkan kepalan tangannya ke wajah pria berengsek yang sedang berulang tahun hari ini. Tindakan pria yang baru saja menginjak usia tiga puluh tahun itu begitu keterlaluan sehingga membuat Lucas naik darah.Lucas tahu posisinya hanyalah sebagai kekasih kontrak Estelle. Namun, ia tak ingin Estelle makin goyah karena tindakan Eric yang berbeda dari biasanya. Apalagi, Lucas juga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-26
Baca selengkapnya

14-New Life

Bagi sebagian orang, menggunakan kaki untuk melangkah jauh adalah hal yang biasa. Mereka terbiasa tidak menggunakan kendaraan karena keterbatasan ekonomi. Jadi, satu-satunya alat berharga untuk pergi ke suatu tempat adalah kaki.Namun, bagi orang yang terbiasa menggunakan kendaraan, melangkah jauh membuatnya merasa cepat lelah. Itulah yang harus dialami Eric kali ini. Karena ia lebih memilih Estelle, segala fasilitas pemberian orang tuanya telah dicabut, termasuk mobil dan ATM miliknya. Perputaran roda kehidupan Eric terlalu drastis. Sebagai orang yang terbiasa hidup enak, kini ia harus kesulitan mencari tempat untuk berteduh. Uang yang diberikan orang tua untuknya juga tak banyak, hanya lima juta.“It’s okay. Aku bisa hidup mandiri. Ini juga demi membuktikan cintaku ke Estelle,” ucap Eric tersenyum sambil menatap langit.“Estelle, aku tahu kamu sangat terkejut. Nggak apa-apa kalau hari ini kamu nggak mau bicara sama aku. Aku nggak bakal nyerah buat ngejar kamu lag
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-27
Baca selengkapnya

15-Tantangan

Cengkeraman Eric makin kuat sehingga membuat Lucas harus memajukan posisinya. Karena tinggi badan mereka sepadan, jadi mereka bisa melihat wajah masing-masing tanpa harus mendongak atau menunduk. Tatapan mata yang sengit mereka tunjukan begitu jelas.“Cih!” cibir Lucas sambil menyeringai. “Kayaknya ulang tahun kali ini bakal jadi ulang tahun paling buruk buatmu, deh.”Eric melepas cengkeramannya. Lantas, tangan kanannya bersiap untuk meninju wajah Lucas. Namun, belum sampai kepalan tangannya mengenai wajah Lucas, Lucas sudah lebih dulu meraih tangan Eric agar tak memberikan bekas lebam di wajahnya. “Manusia akan berubah seiring berjalannya waktu. Ada yang berubah jadi lebih baik, ada juga yang sebaliknya. Menurutku, perubahanmu adalah poin yang kedua. Berubah menjadi lebih buruk,” ucap Lucas penuh penekanan.“Berengsek!” umpat Eric.Sebelah bibir Lucas terangkat. Baru kali ini ia melihat Eric begitu lemah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-29
Baca selengkapnya

16-Kesalahan Fatal

Lucas memijit keningnya karena merasa sedikit pusing. Tiba-tiba Jonas—sang ayah—memberikan banyak dokumen untuk dikerjakannya. Padahal, ia malas untuk memeriksa satu per satu dokumen.Memeriksa satu per satu dokumen membuat Lucas cepat merasa kantuk dan bosan. Untuk menghilangkan dua rasa kantuk dan bosan, ia pun pergi ke sebuah kafe yang terletak tak jauh dari kantornya. Tak lupa pria itu juga membawa sebagian dokumen yang perlu diperiksa.“Permisi,” ucap Lucas kepada salah satu petugas kafe. “Saya pesan americano.”“Baik,” balas seorang wanita yang merupakan pelayan kafe.Lucas mulai membuka laptop miliknya dan membaca dokumen yang sudah di-print out. Ia akan mencocokan dokumen-dokumen tersebut agar tidak ada yang terlewat. “Ini kopi pesanan Anda, Pak Lucas.”Mendengar suara bas yang terdengar begitu familiar, Lucas sontak mendongak. Sepersekian detik berikutnya, ia tersenyum sinis. “Kamu? Kamu seriusan jadi seorang barista di kafe?” tanya Lucas sedikit meledek.Pria yang mengenaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-03
Baca selengkapnya

17-Diselamatkan Lucas

Lucas kembali ke kantor dengan wajah lebamnya. Ia langsung menuju ruang departemen keuangan untuk mencari keberadaan Estelle. Namun, gadis yang dicarinya tidak ada di tempat. “Memangnya dia di mana? Bukankah ini masih jam kerja?” tanya Lucas.“Dia dipanggil Pak George ke kantornya. Kayaknya ... Estelle sudah bikin kesalahan yang fatal. Data yang seharusnya dia kerjakan dengan baik malah hancur dan ....”Suzy tak melanjutkan ucapannya karena Lucas langsung berlari dari ruang departemen keuangan. “Wajahnya kenapa dah?” “Lebam. Kayaknya dia habis berantem dengan Eric. Tahu, kan, kalau gara-gara Estelle ... hubungannya sama Eric jadi kacau,” balas Suzy.Lucas terus berlari menuju ruang direktur departemen keuangan. Lokasi ruangan itu tidak terlalu jauh ruang karyawan departemen keuangan. Jadi, Lucas bisa sampai di lokasi kurang dari lima menit.Brak!Sebuah meja yang dipukul terdengar begitu kuat dari rungu Lucas yang baru sampai di depan pintu ruang direktur departemen keuangan. Dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-08
Baca selengkapnya

18-Jaga Sikap

Estelle membulatkan mata. Ia tahu apa yang akan Lucas lakukan padanya. Jadi, sebelum hal itu terjadi, dengan segera gadis yang berbaring di ranjang itu mendorong dada bidang Lucas. Lantas, ia segera beranjak dari ranjang.Lucas menarik sebelah bibirnya. Estelle memang seorang gadis yang berbeda. Jika gadis lain bisa melanjutkan keinginan Lucas, Estelle justru menolaknya. Ya, meskipun Lucas belum pernah melakukan ciuman dengan gadis selain Estelle, ia bisa menebak respons mereka.“Kamu obati sendiri lukamu!” ucap Estelle ketus.“Katanya kamu yang mau ngobatin aku?” Lucas memajukan bibirnya lucu. “Kenapa sekarang malah menghindar kayak gitu?” tanyanya kemudian.Kedua bahu Estelle tampak terangkat sebelum ia mengembuskan napas kasar. Pipinya yang merona justru mengundang kekehan pria yang masih duduk manis di ranjang. Tentu Estelle tak tahu jika pipinya sudah memerah. Jadi, ia hanya menatap Lucas nanar.“Kamu ini ... aku nggak bakal nerkam kamu di sini juga kali, Es,” celetuk Lucas sambi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-08
Baca selengkapnya

19-Tak Sepadan

Estelle menarik tangan Isac yang sedang asyik memainkan games di ponsel. Tentu, Isac marah dengan tindakan kakaknya yang begitu keterlaluan. Sebentar lagi, ia akan memenangkan permainan. Namun karena aksi Estelle, Isac harus mendapatkan kegagalan.“Kak, bisa nggak sih, nggak usah tarik-tarik? Aku jadi kalah, kan,” ucap Isac kesal.“Temani aku!” balas Estelle.Isac memutar bola matanya malas. Estelle jarang meminta sang adik untuk menemaninya pergi. Jika sudah seperti ini, Isac sudah bisa menebak ke mana sang kakak memintanya untuk pergi bersama.“Nggak mau! Kakak pasti nyuruh aku buat nemenin Kakak ke butik, kan? Nggak mau! Aku menolak!”“Ayolah ...! Kamu, kan, adikku yang paling ganteng,” balas Estelle dengan ekspresi manja.“Cih! Kalau ada maunya saja ngatain aku ganteng.”Estelle membuang napas kasar. Ia mengakui kesalahannya karena telah menganggu waktu bermain Isac. Ia paham perasaan seorang gamer yang tidak bisa menenangkan permainan. “Gimana kalau aku kasih tambahan uang jajan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-10
Baca selengkapnya

20-I Don't Care

Dada Estelle tampak naik turun. Ucapan lirih yang keluar dari lisan Sheryl membuatnya merasa kesal. Pandangannya turun, menatap lurus lantai. Lantas, kedua matanya terpejam sambil menarik dan mengembuskan napas pelan.Melihat reaksi Estelle yang tampak seperti orang tertekan, seringai tipis muncul di wajah Sheryl. Gadis itu merasa jika ia telah berhasil menghasut Estelle untuk menghilang dari pandangan Eric. Namun, siapa sangka jika tatapan Estelle seketika berubah tajam ke arah Sheryl.“Kamu pikir aku peduli?” Estelle menjeda kalimatnya. “No! I don’t care. Aku nggak peduli mereka semakin berselisih atau nggak. Ini hidupku, bukan hidupmu. Jadi, kamu nggak berhak mengaturku seperti aku adalah anakmu,” lanjutnya.Kedua bola mata Sheryl membulat. Mulutnya sedikit terbuka. Sungguh, gadis itu terkejut dengan jawaban yang Estelle berikan. Ia tak menyangka jika ternyata Estelle adalah seseorang yang begitu berani.Lantas, sebelah ujung bibir Sheryl terangkat. Ia terkekeh ringan sambil membua
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-09-25
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status