"James." "Sudah sadar, manis," sarkas James, sambil melempar senyum licik. "Apa-apaan ini!" Pria parlente dengan penampilannya yang selalu terlihat rapi dalam setiap moment itu tertawa ringan. "Maaf kalau seperti ini akhirnya."Pevita berusaha untuk beranjak, namun dua pengawal James sangat cekatan menahan langkah Pevita untuk tidak bergerak dari tempatnya. Sementara James hanya duduk santai dengan berpangku sebelah kaki dan melipat tangan di dada. Sebentar lagi akan ada drama di antara kita, pikir James. "Tidak usah terburu-buru. Masih ada urusan yang belum kita selesaikan," ujar James. Tentu saja perkataan ini membuat dahi Pevita berkerut tajam, saking herannya. "Apa maksudmu?"James pun berdiri lalu mengambil map yang ada di meja sebelahnya. Kemudian, dia menghampiri Pevita. "Sepertinya aku tidak perlu memaksamu untuk menanda-tangani berkas ini."Sungguh bingung, berkas apa itu? Pevita menerima
Last Updated : 2022-04-28 Read more