'Cepat atau lambat beliau dan juga keluarga Russell akan dan harus mengetahui semuanya! Apa gunanya aku menutup-nutupi?' Rani menggigit bibir. "Ada apa? Mengapa Nona kelihatannya begitu ketakutan? Mari duduk di ruang tamu dan minum secangkir teh, lalu Anda bisa menceritakannya kepadaku..." John mempersilakan Rani untuk duduk. Menutup dan mengunci pintu, lelaki yang memiliki perawakan dan wajah begitu mirip dengan almarhum kakaknya itu menggentarkan hati Rani. Tak lama kemudian John sudah menghidangkan dua cangkir teh di hadapan mereka. "Maaf, hanya ini sajian yang kami punya, persediaan bahan makanan, minuman dan logistik kami tinggal sedikit. Meskipun bahan makanan di toko-toko yang ditinggalkan pemiliknya di pusat kota masih sangat banyak, tetapi kami harus mengirit amunisi, sehingga hanya bisa sesekali bepergian untuk mengambil, atau lebih tepatnya, menjarah," kisah John singkat sambil menyesap tehnya. "Oh, tidak apa-apa. Ini sudah lebih dari cukup, thank you very much. Saya tur
Terakhir Diperbarui : 2022-06-05 Baca selengkapnya