Setelah jam makan siang Reyna bersiap untuk ke rumah sakit. Awalnya Hans menawarkan diri untuk menjemput tapi ditolak Reyna mentah- mentah. Bisa kalap papanya nanti ditambah om Anjas yang sudah pulang dari Bali. Bisa jadi perkedel Hans nanti."Pa, Reyna ke rumah sakit dulu, ya?" pamit Reyna."Ngapain?" Anjas yang memang sedang di ruangan yang sama dengan Rashad bertanya."Terapi Om. Biar Reyna gak takut api lagi," jawab Reyna."Mau Om antar?" tawar Anjas."Gak usah Om, disana kan udah ada Rayan," bohong Reyna."Kenapa akhir- akhir ini jarang pulang? Kamu baik- baik aja kan?" tanya papanya."Iya Pa, Reyna baik- baik aja kok. Cuman ada beberapa kerjaan yang menuntut konsentrasi, kalau di rumah kan tahu sendiri papa gimana mama," kebohongan kedua meluncur dari mulut Reyna meskipun tak sepenuhnya berbohong mengenai pekerjaan."Terus makanmu gimana? Delivery terus?""Enggak Pa. Kadang Rayan yang masakin, lihat aja kulkas Reyna penuh bahan makanan," kebohongan ketiga. Memang benar ya, sekali
Last Updated : 2022-07-16 Read more