Ben menatap lekat-lekat perempuan muda yang meletakkan cangkir teh dengan hati-hati di hadapan mereka masing-masing.'Perempuan ini, bagaimana bisa dia ada di sini? Apa dia mengenaliku?' Ben bertanya-tanya dalam hati."Tentu saja kan, Ben!" ucap Alex sambil menepuk pundak Ben, membuat Ben terkesiap."Apa?" sahut Ben dengan wajah agak terperangah."Kau melamun?" tebak Alex. "Belum ada sepuluh menit di rumah, kau sudah melamun. Ck, ck, ck!" Alex menggeleng."Tidak, tadi apa yang barusan Kakak katakan?" tanya Ben."Tadi kita membahas soal kue. Bukankah kau menjaga pola makan?""Iya, tapi tidak masalah jika memakannya dengan ukuran segini." Ben menatap cake di hadapannya."Baguslah kalau begitu," sahut Renata lega."Silakan diminum, Om," ucap Lisa tiba-tiba saat ia meletakkan satu cangkir berisi teh di hadapan Ben. Lisa tersenyum lembut pada Ben membuat bulu kuduk Ben meremang. Ben diam tidak menyahuti Lisa, tapi matanya menatap lekat pada perempuan itu, membuat Revin yang sedari tadi memp
Last Updated : 2022-06-05 Read more