Beranda / Romansa / FORBIDDEN INLAWS / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab FORBIDDEN INLAWS: Bab 61 - Bab 70

91 Bab

Untold Memory

Aku mengerjap pelan merasa silau dengan cahaya lampu. Tanganku terangkat dan sesuatu ikut tertarik. Terlihat selang infus dengan jarum tertancap di punggung tanganku. Aku berusaha bangun tapi sepasang tangan menahan bahuku."Jangan bangun dulu."Aku menatap kak Drian yang duduk disamping ranjang. Kepalaku terasa berputar saat aku mencoba dengan penuh menyadarkan diri."Aku dimana?""Dikamarku. Kamu pingsan semalam diruangan kamu."Pingsan? Aku tidak merasakan apa-apa, aku pikir aku tertidur.Kak Drian menghembuskan napas sambil mengarahkan gelas berisi teh manis hangat. "Kamu anemia Lex ..."Aku meminumnya sedikit lalu kembali memejamkan mata."Krista lagi on the way abis dari rumah kamu, dia bawain baju kamu. Sementara kamu tidur disini sama aku untuk beberapa hari."Aku membasahi bibirku yang terasa kering. "An ... kamu ga perlu ..." Tapi kemudian segera ku katupkan mulut melihat tatapannya yang tajam. Pria it
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-24
Baca selengkapnya

Reconciliation

Suara berisik membuat aku membuka mata yang terasa lengket. Pastinya aku menangis terlalu lama. Kepalaku terasa berat, dan aku mulai sadar spenuhnya, aku melihat kak Drian tengah bolak balik membereskan seluruh barang-barangnya dan memasukannya ke dalam koper.Aku menggigit bibirku. "Kamu mau pergi?"Kak Drian mengacuhkanku. Dia masuk ke kamar mandi dan keluar lagi membawa perlengkapan mandinya dan dilempar begitu saja ke dalam koper. Lalu mengambil pakaian yang ada di dalam lemari dan memasukannya asal-asalan."An ..." Aku mengerahkan tenagaku hanya untuk memanggilnya. Tapi dia seolah tidak peduli.Saat dia mengunci kopernya, hatiku seperti ditikam pisau tajam."Ini mau kamu kan? Kamu selalu mendorong aku menjauh! Padahal jelas kamu ga pernah lupain aku! Kamu jelas masih cinta sama aku! Tapi kamu selalu menolak. Sekarang tanpa kamu minta aku akan pergi!"Dia menurunkan kopernya ke lantai, lalu mengambil tas kerjanya dan beranjak keluar.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

He's Here

"Lex, tugasku pada Elle dan Brielle hanya sebatas tugas seorang suami dan seorang Papa." Kak Drian menatapku, meyakinkan dengan matanya."Tapi kamu sama kak Elle ...""Waktu kamu liat dia cium aku, dia bilang mau mastiin kalau dia tetap ga ada perasaan sama aku. Kami biasa berendam bareng kalau lagi penat. Tapi hanya sebatas itu, Lex. Cuma yang kakakmu ga perhitungkan, yaitu kamu yang tiba-tiba nongol.""Tapi kenapa dia ga pernah bilang apa-apa sama aku, seolah hubungan kalian memang sudah seperti suami istri?""Elle pernah bilang, dia mau menjaga kenangan baik tentang Brian. Terutama didepan orang tua kamu. Tapi aku bilang, saat dia bisa kembali membuka hati dan mulai mencintai orang lain, jangan ragu untuk minta pisah sama aku, karena saat itu juga aku akan berusaha dapetin kamu lagi. Aku bakal tunggu kamu sampai kapan pun. Walau kamu akhirnya punya anak sama Reno dan kalian bahagia, aku hanya akan jaga kamu dari jauh."Mataku basah mendengar per
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Still Waiting For You

"Beneran gapapa aku tinggal?" Reno menatapku cemas.Aku mengangguk sambil tersenyum, "Gapapa. Aku udah sehat kok. Aku malah pengen ke kantor kalau kamu ga ngelarang."Seharian kemarin aku beristirahat bak putri raja. Reno tidak membiarkan aku melakukan apapun, padahal aku sudah bisa beraktifitas normal. Tapi aku juga tidak bisa memegang ponselku, Reno menyimpannya agar aku tidak terganggu dengan urusan kantor katanya, padahal aku ingin menghubungi kak Drian.Dan hari ini dia melarangku berangkat ke hotel, dia bilang satu hari lagi aku perlu beristirahat. Padahal aku sudah bosan berbaring dan duduk terus.Aku mengantarnya ke pintu, dan melambaikan tangan saat mobilnya menjauh. Aku duduk di ruang tengah, tidak tahu harus berbuat apa. Aku mengambil ponselku, dan menatap kecewa karena tidak ada satu pun notifikasi dari kak Drian. Aku jadi bingung apa aku harus menghubunginya terlebih dahulu, aku tidak tahu apakah dia marah atau bagaimana saat melihat Reno kem
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Thinking Of You

"Aah ..." Aku mendesah sambil menjilat bibirku sambil terus menggerakan pinggulku mencari sengatan yang akan membuatku melayang. Tanganku memeluk erat bahunya berpegangan agar aku tidak hilang arah. Tangannya terus mengikuti gerakanku, sesekali bibirnya mengulum puncak dadaku dan menghisapnya membuat pening dan semakin mengejar kepuasanku. Kalimat cinta yang dia bisikan ditelingaku membuatku merasa dipuja. Aku meremas rambutnya saat gelombang itu datang dan dia mendekapku erat, mengerang dalam saat aku mencapai puncak, dan dia juga mencapai pelepasannya. Erangannya dalam, berat dan terdengar seksi membuatku bangga bahwa akulah yang membuatnya seperti itu. Peluh kami berdua bercampur saat dia rebah dan aku ambruk di atasnya. Napas kami berdua masih memburu dan bersahutan. Lalu aku bangkit menahan tubuhku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

His Mistress

Tok. Tok. Tok.Suara ketukan pintu membuatku berhenti mengaduk sup cream yang ku buat untuk makan malam hari ini. Aku menyernyitkan dahi, jarang sekali aku menerima tamu di rumah, biasanya tetangga sebelah tapi mereka pun selalu mengabariku via ponsel sebelum berkunjung.Aku berjalan ke depan setelah mengecilkan kompor. Dan mengintip di jendela, seorang wanita berdiri didepan dan aku membuka pintu sedikit karena aku tidak mengenalnya."Iya. Cari siapa ya?" tanyaku. Wanita yang berdiri menggunakan terusan floral dan tas selempang mahal juga koper kecil dibelakang tubuhnya."Bu Alexys kan?" Dia bertanya dengan wajah ragu.Aku mengangguk. "Betul saya, siapa ya?""Saya Karina, klien yang pernah gathering di Rilex Anyer." jawabnya.Aku mencoba mengingat nama itu dan mengangguk ragu sambil mempersilahkan wanita itu masuk dan duduk."Maaf mengganggu waktu liburnya Bu." katanya saat aku mengambilka
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-26
Baca selengkapnya

Our Different Path

Sudah lima hari aku menjalani hari dengan gelisah. Aku bekerja tanpa konsentrasi, makan tidak selera, tidur tidak nyenyak. Aku menanti kedatangan suamiku, ingin bertanya tentang banyak hal. Ada kekecewaan di hatiku karena kenyataan pahit yang harus aku telan bulat-bulat jika memang betul anak yang Karina kandung itu darah daging Reno.Aku meminta ijin hari itu pulang lebih cepat saat Reno mengabari jika dia sudah landing di Lombok Praya airport. Aku memintanya untuk langsung pulang kerumah.Aku sudah menunggu selama satu jam, menguatkan hatiku untuk apapun kejujuran Reno. Daripada marah, aku lebih merasa penasaran. Rasa cemburu sudah kubuang jauh, aku tahu diri, aku pun bisa dibilang selingkuh. Makanya aku tidak ingin menghakimi.Suara mesin terdengar, aku menelan salivaku dan membuka pintu. Raut wajah suamiku itu sangat sumringah saat melihatku sudah berdiri menantinya."Hai sayang ..." Reno langsung memelukku. Dia mengec
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Baca selengkapnya

Succesive Breaks Up

Aku menyeret koper masuk lobby apartemen di wilayah Ancol. Setelah menemukan nomor unitnya aku langsung masuk.Aku menyapu pandangan ke ruangan mungil itu, perabotnya lengkap, terlihat modern tapi simple. Apartemen ini milik calon suami Krista. Sahabatku itu meminjamkannya untukku sementara waktu, Krista bersedia membantuku untuk mencarikan tempat tinggal sementara saat aku kebingungan harus kemana. Semua kejadian tidak terduga ini membuatku harus menjalani tanpa persiapan apapun.Dua minggu setelah aku mengajak Reno berpisah, aku mengundurkan diri dari Rilex Hotel.Kenapa aku menerima kesalahan Reno dan tidak mempertahankan pernikahan kami?Bayangan Karina yang tengah hamil selalu menghantuiku, aku merasa tidak berhak mengambil kebahagiaan perempuan itu. Aku yakin, walau Karina bilang bahwa hubungan mereka tidak perlu diresmikan, tapi hati kecilnya pasti ada keinginan itu. Dan aku merasa juga sudah waktunya Reno merasakan cinta yang sesungguhnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Baca selengkapnya

Good Or Bad Sign

Kak Elle berdiri dan menghela napas. "Semua tampak baik Lex. Kami suami istri yang terlihat harmonis, tapi jauh didalam hati, kami sama-sama tidak bahagia."Kak Elle merapihkan selimut Brielle kemudian kembali duduk. "Aku bersyukur Lex. Selama ini Drian menjalankan perannya dengan baik. Dia suami yang perhatian dan Papa yang sayang dengan Brielle. Drian selalu menghabiskan waktu libur nya dengan Brielle. Tidak pernah sekalipun menolak jika aku ingin pergi kemana saja, dia selalu menemani kami." Kak Elle tersenyum ke arah putrinya."Tapi aku juga ga buta, melihat setiap malam dia hanya melamun menatap keluar jendela, aku tau kemana pikirannya tertuju. Aku juga ga tuli, mendengar nama yang selalu dia panggil dalam tidurnya. Selama ini aku menutup pikiranku, bahwa Drian akan jadi pengobat kehilanganku akan Brian, dia akan menjadi pengganti papa Brielle itu, tapi ternyata semua sulit. Sedikitpun pria itu tidak pernah buka hatinya buat aku. Dia hanya mencintai Brielle sebag
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-03-30
Baca selengkapnya

Being Caught

"H-hai ..." Aku mengerjap gugup.Kak Drian mengangkat keranjang dan meletakannya di meja. Kemudian dia menatapku sambil mengulurkan tangannya."Apa kabar, Lex?" Dia tersenyum membuatku ingin menangis saat itu juga karena rasa rindu yang tiba-tiba menyerang membuat tenggorokanku tersumbat."Baik." Suaraku menghilang entah kemana tapi aku yakin dia mendengar. Kak Drian masih menggenggam tanganku dan kami juga masih saling menatap. Kalau mata bisa bicara, mungkin sudah banyak kata yang terungkap sejak tadi.Aku berdehem sambil melepaskan tanganku."Kapan datang dari Palembang?" tanyaku basa-basi."Semalem." Dia masih intens menatapku membuat pipiku terasa panas."Oh ..." Aku menyelipkan helaian rambut di telinga untuk menghilangkan rasa gugup."Lex, aku ...""Halo Alexys ..." suara wanita menginterupsi ucapan pria itu. Senyum tante Lily membuatku sedikit kikuk."Drian, kenapa tahan Alexys disini? Ayo sayang kita ke d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status