Nawangsih dan Dendra langsung pontang-panting membereskan barang bawaan mereka. Setelah beres, Dendra menggeber motornya secepat setan menggoda iman manusia."Kalian bercanda?" Suryawijaya membuka mulut dengan berat hati sambil mengamati Nawangsih dan Dendra dari ujung kepala sampai ujung kaki.Nawangsih hanya menarik sudut bibirnya dan menunduk. Sementara cowok bertubuh tinggi disebelahnya membungkuk sedalam-dalamnya kepada Yang Mulia Suryawijaya."Tidak, Raden. Kami serius." Dendra mengatupkan kedua tangannya. Tersenyum samar, merasa geli melihat Suryawijaya yang masih terlihat sama seperti saat terakhir mereka bertemu. Judes."Lalu apa ini?"Kedua rakyat biasa didepannya itu saling berhadapan, bertatapan. Lihatlah Nawangsih, wajah jelita dan kulitnya yang putih tercoreng-moreng cat tembok, kuku yang biasanya bersih dan lentik terlihat seperti habis mencakar-cakar tanah, sementara bajunya kusut, bau dan kotor. Sementara Dendra jangan ditanya, mau tubuhnya dijadikan sebagai objek untu
Last Updated : 2022-02-15 Read more