Home / Romansa / Jerat Cinta Bodyguard Tajir / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Jerat Cinta Bodyguard Tajir: Chapter 71 - Chapter 80

152 Chapters

71. Petty Kembali Mengancam

Marchel mencopot jas dan dasinya, sebelum berangkat ke kantor Bram. Dia ingin berpenampilan seperti biasanya, seperti saat bekerja di perusahaan Bram. Setelah pamit dengan Asha, Marchel langsung berangkat menuju ke kantor Bram.Sampai di kantor Bram, Marchel berbicara dengan Bram di ruang kerjanya,"Saya tadi diajak Papi ke kantornya pak, ada kemungkinan saya di posisikan sebagai wakil direktur." Ujar Marchel"Wah, bagus itu, kamu memang sudah sepantasnya ada di posisi itu Cel." Ujar Bram"Saya bilang sama Papi, saya baru bisa masuk di sana, setelah ada pengganti Saya disini pak.""Itu gak usah kamu pikirkan cel, kalau di sana sudah mendesak, dan memerlukan keberadaan kamu.""Saya gak bisa seperti itu pak, sebelum pekerjaan saya disini belum ada yang handle, itu sudah saya bilang sama Papi.""Nanti Saya akan ngobrol soal ini, sama Papi kamu di lapangan golf, kamu tenant aja."Setelah bicara dengan Bram, Marchel ketemu dengan karyawannya
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

72. Petty Masih Mengancam

Marchel merasa kalau Petty mulai menggunakan hal itu sebagai senjatanya. Dia tidal bisa bersikap keras pada Petty, karena bisa-bisa Petty akan nekad membuka aibnya.Sementara Petty merasa sudah berhasil menaklukkan Marchel, dengan menggunakan hubungan intim yang pernah mereka lakukan, ada akibatnya. Petty merasa di atas angin, dan Marchel sudah masuk perangkapnya.***Di rumah, Asha mulai gelisah, karena Marchel belum juga pulang saat hari menjelang Maghrib. Asha kuatir kalau Marchel kembali ketemu dengan Petty, padahal pamitnya cuma ingin mengabarkan Bram tentang jabatannya yang baru.Kekuatiran Asha itu sangat beralasan, karena Marchel pernah pulang dalam keadaan mabuk sehabis ketemu Petty. Sehingga feeling-nya langsung mengarah pada Petty.Pada kenyataannya, Marchel benar-benar sedang ketemu sama Petty. Feeling seorang isteri, kadang kala sangat kuat, apa yang dicemaskannya, seperti itulah kenyataan yang terj
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

73. Asha Marah Besar

Marchel meninggalkan Petty sendiri di cafe, dia harus segera pulang. Marchel tidak bisa menghindar dari Petty, dan dia tidak bisa bersikap kasar terhadap Petty.Marchel tahu kalau Petty sengaja mengatur pertmuan di cafe itu, karena dia juga sudah menyiapkan kamar hotel untuk dia kencan berdua Marchel.Diperjalanan pulang, Petty kembali kirim pesan WA pada Marchel,"Mas, janji kamu akan terus aku tagih, jangan cuma janji mas!!" Pesan PettyMarchel langsung menghapus semua pesan yang masuk dari Petty, dia tidak ingin kalau Asha sampai membaca pesan-pesan dari Petty.Marchel sampai di rumah lewat Maghrib, dan Asha sudah menunggunya dengan gelisah,"Ngobrol apa aja sih mas sama pak Bram? Sampai berjam-jam gitu?""Banyaklah, dari soal pekerjaan, sampai soal Petty.""Kok Petty lagi sih? Emang kamu mau di jodohin sama Petty?"Ada perasaan cemburu dalam diri Asha terhadap Petty, feeling Asha terhada
last updateLast Updated : 2022-03-10
Read more

74. Nasehat Bi Hana

Marchel seperti orang kebingungan, semua di luar dugaannya. Hatinya sangat kesal terhadap Petty, gara-gara Petty semuanya jadi berantakan. Dia mencoba membujuk Asha,"Sha ... masih bisa gak ini kita perbaiki," bujuk Marchel. "Aku siap harus melakukan apa pun Sha, asal kamu gak keluar dari sini." Marchel berusaha untuk memeluk Asha, namun Asha menolaknya"Aku perlu menenangkan diri dulu mas, biarkan aku ke rumah Bibi, mas selesaikan urusan sama Petty.""Tapi, semuanya jadi berantakan Sha, bahkan aku jadi malas menerima jabatannya dari Papi Sha.""Kamu gak usah gitu mas, jangan cengeng dong!! Itukan karir kamu, masa depan kamu.""Apa artinya Sha? Kalau tanpa kamu dan Brama, aku semangat untuk semua itu, karena kamu dan Brama Sha.."Asha seakan tidak lagi peduli dengan apa yang di katakan Marchel, meskipun dia tahu kalau Marchel melakukan itu semua di luar kehendaknya. Namun dia tidak bisa menerima kenyataan, kalau Marchel sudah pernah tidur dengan Petty.
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

75. Asha Minta Maaf

Asha mulai berpikir tentang apa yang dikatakan Bi Hana. Dia semakin khawatir kalau peluang itu dimanfaatkan oleh Petty, meskipun dia percaya dengan kesetiaan Marchel.Pada kenyataannya, Marchel tetap bisa diperdaya oleh Petty, dengan dicekoki minuman keras. Sehingga Petty berhasil melakukan hubungan intim dengan Marchel."Asal kamu tahu Asha, laki-laki itu usianya hanya lebih tua satu hari dari anjing, jadi kamu gak usah terlalu muluk mengharapkan kesetiaan laki-laki." Ujar Bi Hana"Terus Asha harus gimana Bi? Asha gak boleh cemburu?""Yang kamu harus awasi, asal dia tidak melakukan sesuatu di depan mata kamu, apa yang dia lakukan di belakang kamu, gak usah terlalu dianggap pusing.""Asha Marah karena dia mengaku berhubungan intim sama Petty Bi, dia diajak mabuk sama Petty.""Sudah bagus dia mau jujur sama kamu, kan dia lakukan itu dalam keadaan tidak sadar, hargai pengakuannya, karena itu terjadi bukan karena keinginan dia." Terang Bi HanaBi Hana t
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

76. Sebuah Kekecewaan

Mereka merasa tidak dihargai oleh Asha, karena pergi begitu saja. Papinya juga bilang, harusnya Marchel kasih tahu sama Papi dan Maminya, sebelum Asha pergi meninggalkan rumah."Kamu itu sebagai suami gimana sih Cel? Kan kamu bisa bilang, kalau Asha mau pergi, kalau kamu saja gak menghargai Papi dan Mami, gimana isteri kamu mau menghargai Papi dan Mami!!" Mami Marchel marah dengan nada yang cukup tinggi."Ya mi, Marchel ngaku salah, Marchel kurang mendidik Asha." Ujar Marchel sambil berdiri, dan langsung meninggalkan Papi dan Maminya."Kayak gitu tuh Mi anak kamu, kalau dinasehati dianggap marah, kalau marah malah gak didengar." Ucap PhilipMarchel tidak sempat menyelesaikan makannya, dia tinggalkan begitu saja sisa makanan yang masih ada di piringnya. Papi dan Mami Marchel terus membahas soal Asha dan Marchel, mereka menganggap Asha membuat jarak dengan mereka.Di paviliun Marchel hanya termenung diruang tamu, dia begitu gundah gulana tanpa ada Asha di sisi
last updateLast Updated : 2022-03-11
Read more

77. Membangun Kemesraan

"Petty hanya berani mengaku hamil, itu kalau dia benar-benar hamil, dan yang menghamili dia pastinya bukan aku Sha.." Dalih MarchelDalih Marchel ini bisa diterima Asha, karena Marchel menceritakan kronologisnya peristiwa yang terjadi, saat dia mabuk dengan Petty. Kalau Petty hanya mengaku hamil, namun kenyataannya tidak, menurut Marchel tidak akan dilakukan Petty."Aku jadi ngerti tujuan Petty melakukan itu semua mas, benar yang Bi Hana bilang, aku jangan berikan peluang untuk orang lain masuk." Terang Asha"Rumah tangga kita jangan mudah dipecah belah orang lain Sha, kita harus selalu rukun, kamu kan tahu aku, aku gak mungkin hianati kamu Sha."Mobil Marchel sudah sampai di halaman rumah pondok indah, "Nanti kamu temui Mami dan Papi ya, minta maaf gak pamit kemarin." Pesan Marchel"Iya mas, aku siap kok kalau pun diomelin.." Ujar AshaBegitu masuk ke paviliun, Asha menidurkan Brama di tempat tidurnya. Dia dan Marchel langsung merapikan paviliun, takutn
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

78. Program Hamil

Banyak nasehat dari Papi dan Mami yang Asha terima saat itu, sedikit pun dia tidak kecewa, dia menerima nya dengan lapang dada. Bagi Asha, nasehat Papi dan Mami Marchel untuk kebaikannya, bukanlah sebuah bentuk kemarahan.Marchel dan Asha kembali ke paviliun, setelah mendapat banyak wejangan dari Papi dan Mami Marchel. Menjelang siang, Marchel kembali memesan makanan secara online untuk makan siang mereka.Sambil menunggu makan siang, Asha mengajak Marchel bicara soal program tambah anak, "Mas .. Brama kan sudah masuk usia 8 bulan, aku mau lepas kontrasepsi, boleh gak?""Ya boleh aja kalau kamu sudah siap, aku malah suka kalau kamu hamil lagi, biar Brama ada temannya." Jawab Marchel dengan memeluk Asha yang ada disampingnya."Kalau gitu, ntar sore antar aku ke klinik bersalin ya, untuk melepas kontrasepsinya." Pinta Asha dengan manja"Eh Sha, mama apa kabar ya? Kapan mau ke Indonesia lagi?" Tanya Marchel"Kemarin Mama telepon, saat Asha di rumah Bibi, ka
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

79. Kehamilan yang Diharapkan

Papi dan Mami Marchel ngobrol di ruang tamu sehabis makan siang, Mami mempersoalkan kenapa Asha tidak hamil lagi, setelah Brama berumur delapan bulan."Kita tunggu Pi, apakah Asha nanti hamil anak yang kedua, semoga itu baru benar cucu kita." Ujar Mami"Lho!! Kok Mami masih terus ragu sama Brama? Kan Brama juga anak Marchel?" Tanya Papi "Mami baru yakin kalau Asha sudah hamil lagi Pi, selama Asha belum hamil lagi, Mami belum yakin kalau Brama anak Marchel.""Mami ini kok aneh sih? Sama anak sendiri aja gak percaya? Marchel itu pewaris tunggal kita lho Mi?"Mami Marchel punya feeling kalau Brama bukanlah anak Marchel, karena dia melihat tidak ada sama sekali 'gen' Marchel dalam diri Brama. Itulah makanya Mami sangat berharap kalau Asha hamil lagi, dan melahirkan anak kedua, dengan demikian baru bisa diketahui kalau Marchel bisa menghamili Asha.Sementara Papi Marchel sudah menepis keraguannya terhadap Brama, dia sangat yakin kalau Brama adalah darah dagi
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more

80. Jabatan Baru

Hari pertama Marchel masuk kantor di PIDWI Corporation, Marchel bertemu dengan President Director PIDWI, Subianto Prawirohusodo. Marchel di perkenalkan kepada seluruh staf dan karyawan PIDWI, sebagai Vice President, dan Subianto juga menunjukkan pada Marchel ruang kerjanya, juga sekretarisnya Suci Indahsari.Setelah berbincang-bincang dengan Subianto, staf dan karyawan, Marchel dipersilahkan untuk koordinasi dengan sekretarisnya. Di ruang kerjanya Marchel di dampingi sekretaris untuk melaksanakan program yang sudah di jadwalkan.Melihat program yang disodorkan sekretarisnya, Marchel complain, "Hari ini saya akan pelajari dulu programnya, besok kamu saya kasih program yang harus kita kerjakan." Kilah MarchelSuci yang ada di hadapan Marchel mengernyitkan dahinya, "Kenapa pak? Ada yang salah dengan program ini?" Selidik Suci"Gak ada yang salah, hanya saja ada yang lebih urgent dari program ini." Tegas MarchelSuci Indahsari, sekretaris Marchel masih sebaya de
last updateLast Updated : 2022-03-12
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status