Share

80. Jabatan Baru

Penulis: Nathanegara
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-12 06:13:50

Hari pertama Marchel masuk kantor di PIDWI Corporation, Marchel bertemu dengan President Director PIDWI, Subianto Prawirohusodo. Marchel di perkenalkan kepada seluruh staf dan karyawan PIDWI, sebagai Vice President, dan Subianto juga menunjukkan pada Marchel ruang kerjanya, juga sekretarisnya Suci Indahsari.

Setelah berbincang-bincang dengan Subianto, staf dan karyawan, Marchel dipersilahkan untuk koordinasi dengan sekretarisnya. Di ruang kerjanya Marchel di dampingi sekretaris untuk melaksanakan program yang sudah di jadwalkan.

Melihat program yang disodorkan sekretarisnya, Marchel complain, "Hari ini saya akan pelajari dulu programnya, besok kamu saya kasih program yang harus kita kerjakan." Kilah Marchel

Suci yang ada di hadapan Marchel mengernyitkan dahinya, "Kenapa pak? Ada yang salah dengan program ini?" Selidik Suci

"Gak ada yang salah, hanya saja ada yang lebih urgent dari program ini." Tegas Marchel

Suci Indahsari, sekretaris Marchel masih sebaya de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   81. Tantangan Baru

    "Gak mbak, saya tahu kalau mereka gak bisa di percaya, mereka pernah tanya sih, tapi saya bilang Brama anak mas Marchel." Jelas Narti"Kamu tolong temani Brama ya, saya mau masak solanya, Mami Pesan sayur lodeh sama ikan bawal goreng." Asha langsung tinggalkan Narti di ruang tamu, dia menuju ke dapur.***Setelah dari paviliun, Mami Marchel cerita sama Papi,"Mami tadi ke paviliun ketemu Marchel?" Tanya Philip sama Mami yang membawa secangkir teh dan cemilan.Mami meletakkan teh dan cemilan di atas meja tamu, "Wong Marchelnya udah jalan kerja Pi dari pagi sekali, Asha tadi cerita kalau dia lagi program hamil untuk anak kedua Pi."Philip baru saja mau minum teh, mendengar kabar program hamil Asha dia jadi penasaran, "Kok bisa kebetulan gitu ya mi? Baru aja kita omongin, serius itu mi?" Tanya Philip dengan penasaran"Serius Pi, Asha aja senang banget kok menceritakannya.""Syukur deh mi, semoga Marchel gak cuma punya anak satu kayak kita ya mi?"

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-12
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   82. Jabatan Sesungguhnya

    Marchel sudah tahu posisi jabatannya yang sesungguhnya, namun dia berusaha untuk tetap bersikap sebagai Wakil Direktur. Namun secara pelaksanaan wewenang, dia sudah menjalankan fungsi sebagai Direktur Utama. Secara etika dia tetap selalu konsultasi dan kordinasi dengan Subianto, Direktur Utama. Dalam masa adaptasi, Marchel sangat hati-hati dalam menjalankan tugasnya, dia tidak ingin para senior di perusahaan itu merasa dilangkahi. Sebagai pemimpin perusahaan dengan usia yang masih sangat muda, Marchel harus siap menghadapi berbagai godaan dan tantangan. Di PIDWI Corporation, banyak sekali karyawan wanitanya, terutama di bagian administrasi dan purchasing. Hari pertama bekerja, Marchel lebih banyak melakukan angjangsana ke berbagai departemen, di dalam lingkup perusahaan. Marchel harus mengetahui lebih dini potensi yang dimiliki perusahaan. Tidak semua karyawan perusahaan menyukai keberadaan Marchel di perusahaan tersebut, karena biar bagaimana pun Marchel di

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-13
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   83. Impian Marchel dan Asha

    Marchel dan Asha mengajak Brama untuk bercanda. Brama berada di pangkuan Asha, Marchel menggoda Brama seakan-akan tidak berjarak sama sekali antara Brama dan Marchel, meskipun Brama bukanlah darah dagingnya.Sikap yang di perlihatkan Marchel, membuat Asha tambah yakin dengan program kehamilannya. Sedikit pun tidak terlihat kalau Marchel merasa kalau Brama bukanlah anaknya, Brama di perlakukannya dengan penuh kasih sayang. Asha sangat bangga dengan sikap Marchel pada Brama."Mas.. apa sih yang ada di benak kamu saat mengajak Brama bermain?" Telusur Asha"Aku melihat Brama seperti layaknya anak-anak seumuran dia, yang membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Aku mau nanti kalau dia sudah besar, dia merasa akulah ayahnya." Jawab MarchelAsha merasa terharu dengan jawaban Marchel, "itu tulus gak mas? Atau karena kamu mencintai aku?" Cecar AshaMarchel merasa pertanyaan Asha mengujinya, "kamu masih mau menguji ketulusan aku Sha? Bukanlah aku sudah membuktikan sem

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-13
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   84. Menolak Fasilitas Kendaraan

    "Mama mau bawa Narti dan Brama ke America, saat aku hamil nanti." Lanjut Asha dengan senyam-senyum"Kok kamu senang sih? Kan Brama masih minum ASI Sha? Lagian juga pak Bram belum tentu kasih izin Sha.""Urusan itu mah gak perlu izin om Bram mas.. kan aku ibunya Brama, yang urus Brama, aku kasihan sama Mama mas.. dia kesepian.""Berapa lama Sha? Ntar kalau Papi dan Mami tanya aku jawabnya gimana? Kan mereka tahunya Brama anak aku sama kamu?" Cecar MarchelAsha tidak bisa menjawab berbagai pertanyaan Marchel, "iya juga ya mas.. aku sih kemarin iyakan sih keinginan Mama, habis dia ingin banget dekat sama Brama."Marchel melihat apa yang ingin di lakukan Asha, ada keinginan membahagiakan Mamanya, hanya saja caranya salah."Aku sih ngerti keinginan kamu itu Sha, kamu ingin menyenangkan Mama, sehingga kamu tidak pikirkan efeknya pada kamu sendiri.""Kalau gitu aku harus kasih tahu Mama mas, bilang aja Brama masih perlu istirahat, belum bisa dibawa dalam wa

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-13
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   85. Gossip Marchel dan Suci

    Di rumah, Philip terlihat sedang terlibat pembicaraan telepon dengan seseorang, "Lho? Dia tetap menolak fasilitas kendaraan perusahaan?" (Mendengarkan) "Di kasih supir juga gak mau? Aneh itu anak.. ya udah tunggu saja sampai dia membutuhkannya."(Mendengarkan) "Ikuti saja keinginan dia dulu pak, yang penting di monitor terus aja." Tutup PhilipMami Marchel yang ikut menguping dari tadi menanyakan, "apa alasan Marchel menolak fasilitas Pi?""Katanya sih ingin menciptakan iklim kerja baru di perusahaan mi.. ya biar ajalah, siapa tahu bisa mengubah keadaan." Jawab Philip"Papi dulu waktu muda keras kepala seperti Marchel gitu ya?" Sindir Mami"Ya memang gitu, kuat memegang prinsip.. dan sangat percaya diri, Papi sih bangga sama Marchel, dia gak cengeng mi.""Tapi ambekan.. kayak Papi," kelakar Mami sambil ngeloyor pergi. Philip yang mendengar kelakar Mami, hanya terdiam sambil memandang ke arah Mami yang terus ngeloyor ke arah dapur

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-13
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   86. Mama Asha Datang

    Marchel yang sedang makan siang, tidak mengetahui kehebohan yang terjadi diluar ruangannya. Di ruangan CCTV, Suci minta hasil rekaman dan dia record dengan ponselnya. Dengan begitu dia bisa langsung klarifikasi. Gossip itu pun sampai ketellinga Subianto. Suci pun langsung klarifikasi dengan memperlihatkan hasil rekaman CCTV dari kejadian sebenarnya pada Subianto. Gossip itu pada akhirnya hilang begitu saja setelah di klarifikasi oleh Suci. Begitu Marchel tahu tentang gossip itu dia hanya senyum menanggapinya. Peristiwa itu menyebabkan semua karyawan menjadi waspada, karena setiap ruangan diawasi dengan kamera CCTV. Padahal sebelumnya hanya karyawan tertentu yang tahu ruangan mana saja yang dipasang CCTV. Melalui Suci, Marchel mengingatkan pada karyawan agar bisa menjaga kondusivitas dilingkungan perusahaan. Jangan terlalu cepat menyebarkan gossip yang belum diketahui kebenarannya. Marchel tidak ingin memperpanjang persoalan gossip yang beredar, dan tidak ing

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   87. Mencari Papa Asha

    Selesai meeting sama klien Marchel pulang ke rumah, karena dia harus menghormati mertuanya yang baru datang dari Amerika. Kedatangan Marchel di rumah disambut gembira oleh mertuanya. Sambil menggendong Brama mertuanya menyambut Marchel, "Marchel.. selamat ya dengan jabatan baru kamu, semoga kamu bisa mensejahterakan keluarga kamu." Sambut mertua Marchel. "Aamiin.." jawab Marchel. "Mama juga.. selamat datang ya Ma, semoga Mama betah di Jakarta." Balas Marchel"Ya Mama betahlah dekat kalian.. apa lagi ada si Bule ini yang bikin Mama kangen.""Lho? Kok kangennya cuma sama cucunya aja ma? Sama anaknya ini gak kangen ya?" Kelakar Marchel sambil memeluk Asha. "Nah.. itulah bedanya orang tua kalau sudah punya cucu, ya kangennya pindah ke cucu." Ujar Mama Asha dengan mengerlingkan matanya ke arah Asha"Jatah anaknya juga pindah ke cucu ya Ma? Apes dong kalau gitu Mama Brama?" Sindir Asha"Tetap dong.. kalau soal jatah Mamanya tetap nomor satu." Jawab Mama

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14
  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   88. Mengungkap Keberadaan Papa Asha

    "Mama sudah melewati berbagai persoalan yang lebih berat dari ini Sha, mantan suami Mama ini masih terbilang baik dan fair, dia memperhitungkan jerih payah Mama." Lanjut Melissa. "Asha juga banyak godaan Ma.. Marchel itu banyak sekali yang menyukainya. Tapi, Asha bingung dia tetap memilih Asha.. sayang sama Asha dan Brama.""Makanya.. kalau punya suami yang baik, kamu jangan galak-galak. Lelaki seperti itu memang banyak yang suka, kamu jangan menjauh dari dia." Nasehat MelissaMelissa juga cerita pada Asha, kenapa dia sampai berpisah dengan Papanya. Dia cerita kalau dirinya terlalu galak dengan Papanya, karena saat itu keduanya masih sama-sama muda. Sementara Papanya Asha orangnya juga temperamental, sehingga tidak ada yang mau mengalah."Mama sampai sekarang tidak pernah tahu Papa ada dimana?" Tanya Asha. "Mungkin bi Hana tahu, coba aja kalau kamu ketemu bi Hana nanti tanya sama dia." Jawab Melissa"Bi Hana selalu bilang gak tahu Ma, soal Mama aja di

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-14

Bab terbaru

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   150. Ending

    "Papa sudah senang kita bisa berkumpul kembali seperti sekarang ini, Papa gak mau nanti, gara-gara pekerjaan itu kita kembali terpecah." Jawab Yanuar"Papa kamu benar Sha, kadang-kadang apa yang Papa kamu bilang itu bisa terjadi, karena Papa kamu itu sangat tahu karakter Mama." Ujar Melissa."Tapi kan udah pada tua pastinya sudah banyak berubah Ma, masak sih mau ribut melulu, Asha sih cuma ingin Papa dan akur." Ujar Asha.Asha mencoba untuk menengahi, dia merasa kalau Melissa dan Yanuar sama-sama keras, makanya dia jadi korban dari keegoisan kedua orang tuanya."Kita tetap seperti sekarang ini saja, Papa sih tidak ada persoalan dengan pekerjaan, Papa sangat senang melihat kita bisa kumpul seperti ini, Papa sama Mama akan baik-baik saja Sha." Ucap Yanuar"Tapi kan sekarang ini Papa dari Nol lagi, mulai dari bawah lagi, Asha ingin Papa juga punya kedudukan yang cukup penting." Jelas Asha"Soal keinginan kamu itu gampang Sha, Papa akan pi

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   149. Usaha Asha Belum Berhasil

    "Sebajingannya Papa, gak sampai hati lah Papa berperilaku seperti itu, Mama kamu itu sangat kenal Papa." Ujar Yanuar.Melissa yang mendengarkan penjelasan Yanuar, tidak bisa menahan diri untuk ikut menimpali, "Aku sih awalnya sempat percaya dengan isu itu Yan, aku tahu walau pun kamu tidak baik-baik amat, tapi tidak mungkin sampai melakukan itu, apa lagi kamu tahu kalau kamu punya anak perempuan." Timpal Melissa."Itu dia Mel, aku sangat tahu itu.. aku juga gak mau anak perempuan aku diperlakukan seperti itu." Jawab Yanuar.Marchel dan Asha saling pandang mendengar penjelasan Yanuar, yang sangat takut kalau anak perempuan satu-satunya, mengalami hal seperti itu. Pada kenyataannya, anaknya sudah menerima nasib seperti itu."Terus sekarang gimana Yan? setelah kamu terbebas dari fitnah itu? Kan harusnya kamu kembali rukun sama isteri dan anak-anak kamu?" Tanya Melissa."Biarlah.. aku lebih senang ada di antara kalian, aku ingin men

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   148. Pertemuan Mellisa dan Yanuar

    Usaha Asha untuk mempertemukan kedua orang tuanya tidak sia-sia. Melissa mau menerima kedatangan Yanuar, setelah di desak Asha. Yanuar mendatangi Melissa di Mells Residents, dalam pertemuan itu juga ada bi Hana.Seharusnya ini adalah sebuah pertemuan yang dramatis, antara Melissa dan Yanuar, setelah selama dua puluh tahun tidak pernah bertemu. Namun pertemuan itu di respon dengan dingin oleh Melissa, tangannya terbuka, tapi hatinya tetap tertutup.Asha menyambut Papanya dengan pelukan hangat, dan Yanuar pun membalas pelukan Asha dengan penuh kasih sayang,"Alhamdulillah.. akhirnya Papa datang juga." Ucap Asha sambil cium tangannya dan memeluk Yanuar."Kalau kamu yang minta, Papa pasti datang sayang.. Papa gak mau kamu kecewa." Ucap Yanuar penuh kehangatan.Asha mengajak Yanuar duduk di ruangan tamu, dan disambut oleh Marchel yang ada di ruang tamu dengan Brama. Marchel pun cium tangan Yanuar, dan mengajak Brama untuk cium tangan pada

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   147. Mellisa Belum Menerima Yanuar

    Marchel menceritakan panjang lebar soal Yanuar, berdasarkan penjelasan Bram, yang merupakan kakak dari isteri Yanuar. Marchel menjelaskan juga, kalau Yanuar hanya kena fitnah. Yanuar sama sekali tidak terlihat hubungan asmara dengan Petty, semua hanya kesalah fahaman.Marchel menjelaskan apa yang dikatakan Bram padanya, "Pak Bram bilang, tidak terjadi apa-apa antara Petty sama Papa, menurutnya Papa tetap memperlakukan Petty sebagai keponakan, itu yang diceritakan Petty pada pak Bram dan pak Bram mempercayai cerita Petty." Ujar Marchel."Masih menurut pak Bram, beliau sudah kasih tahu tante Ratih.. dan Papa akan kembali ke keluarga Papa." lanjut Marchel.Mellisa mendengarkan apa yang dikatakan Marchel. Marchel terus cerita tentang apa yang diketahuinya tentang Yanuar, baik dari Bram atau pun dari Yanuar sendiri."Kalau penjelasan Papa juga sama Ma, Papa cuma kena fitnah, Papa menganggap Petty sebagai keponakan, sehingga Petty juga diperlakuka

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   146. Asha Menyatukan Papa dan Mamanya

    Sampai di kamar Melissa, Marchel dan Asha menceritakan tentang kabar baik untuk Yanuar. Melissa tanggapannya biasa datar saja, tidak ada respon yang berarti. Melissa seakan-akan tidak peduli dengan masalah Yanuar, sehingga Asha bingung dengan sikap Melissa,"Ma.. kan Papa sudah dinyatakan pak Bram tidak bersalah, jadi gak usah negatif terus dong sama Papa." Ujar Asha."Mama tidak berpikiran negatif Sha sama Papa kamu, Mama cuma tidak terlalu peduli aja, karena Mama sudah sangat kenal karakter Papa kamu." Jelas Melissa."Tapi kan orang gak selamanya jelek Ma, coba deh Mama bisa lentur sedikit sama Papa, Asha cuma ingin Mama mau ketemu Papa.. pliiis deh Ma, untuk memperbaiki silaturahmi aja." Pinta Asha."Okey.. bisa saja Mama mau ketemu Papa kamu, tapi ingat! Jangan kamu paksa Mama untuk bersatu kembali sama Papa kamu!!" Tegas Melissa.Marchel dan Asha saling berpandangan,l mendengar jawaban Melissa, seakan-akan Mellisa sudah menutup p

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   145. Brama Mendapatkan Haknya

    "Iya Sha.. syukurlah kalau kamu merasa seperti itu, setidaknya mengurangi rasa bersalah saya terhadap kamu." Ujar Bram"Pak Bram sudah cukup bijak dalam hal ini, saya dan Asha sangat memaklumi posisi bapak, tapi ya.. seperti inilah jalan yang Tuhan berikan." Tambah Marchel"Saya sangat bersyukur dipertemukan dengan kalian, saya hampir frustasi menghadapi masalah Petty, saya memang harus selesaikan masalahnya.""Pak Bram sudah amanahkan pada saya untuk menjaga Brama, In Sha Allah saya akan jaga amanah itu pak.""Terima kasih cel.., terima kasih Asha, atas pengertian kalian, kalau gitu saya moon pamit ya." Ucap BramSetelah Bram pulang, Marchel dan Asha tidak buru-buru naik ke kamar, mereka masih ngobrol soal deposito untuk Brama."Deposito itu biarkan saja utuh seperti itu, tidak usaha dicairkan." Saran Marchel"Kenapa mas? Kan bisa dimanfaatkan untuk Brama?" Tanya Asha"Gak usaha.. biarlah kebutuhan Brama tanggungan aku Sha, itu bisa dia

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   144. Pertemuan Bram, Marchel dan Asha

    Ada perasaan bersalah dalam diri Bram terhadap status Brama. Dia merasa perlu untuk menegaskan tanggung jawabnya terhadap Brama, yang selama ini tidak terlalu dipersoalkan Asha dan Marchel. Namun, semakin besar Brama, maka akan semakin besar kebutuhan hidupnya.Bram mengajak Asha dan Marchel untuk bertemu, Marchel mengatur pertemuan tersebut di Mells Residents, karena kebetulan Marchel dan Asha sedang berada disana. Asha yang selama ini sebetulnya tidak terlalu mempermasalahkan, akhirnya menghargai niat baik Bram.Seperti biasanya, mereka bertemu di Lounge yang ada di Mells Residents. Bram membuka pembicaraan lebih dulu, "Asha.. sebetulnya ini sudah saya siapkan sejak lama, cuma baru hari ini saya sampaikan pada kalian." Ujar Bram"Tentang apa ini Om? kalau boleh saya tahu?" Tanya Asha"Ini soal tanggung jawab saya pada Brama, yang selama ini menjadi tanggung jawab kalian." Ujar Bram. "Saya mempersiapkan deposito untuk Brama, senilai 3 milliar." Lanjut Bram

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   143. Marchel Meredam Masalah

    "Justeru karena aku percaya kamu mas, makanya aku minta kamu jujur sama aku."Marchel mendekati Asha dan memeluknya dari belakang, "Terima kasih ya sayang.. kamu sangat mengerti aku, aku cuma ada kamu Sha, tidak ingin ada yang lain." Rayu MarchelMarchel merasa lega menceritakan semua masalahnya dengan Alexa pada Asha, dan sudah tahu seperti apa Asha akan menyikapi masalah tersebut."Kalau ada masalah apa pun mas, segera kasih tahu aku mas.. aku tidak ingin ada yang disembunyikan." Ujar AshaMarchel mengajak Asha ke dalam, karena hari sudah menjelang maghrib. Marchel memeluk pingga Asha sambil berjalan menuju kedalam rumah. Marchel mengatakan pada Asha kalau dia sangat bahagia dengan sikap yang diperlihatkan Asha."Aku tuh udah gak mau meributkan hal yang gak penting mas.. aku mau bahagia bersama kamu." Ucap Asha"Aku juga gitu Sha, masa depan kita masih panjang, gak mau dirusak oleh masalah sepele."Marchel dan Asha nimbrung deng

  • Jerat Cinta Bodyguard Tajir   142. Asha Interogasi Marchel

    Naluri seorang isteri kadang begitu tajam, bisa merasakan apa yang sedang di derita suaminya. Asha mengajak Marchel bicara berdua di taman belakang rumah Pondok Indah.Asha bisa melihat dari raut wajah Marchel yang menyimpan persoalan, dia membuka pembicaraan dengan sebuah pertanyaan, "Sejak kemarin aku merasakan ada yang mas sembunyikan.. bisa gak mas cerita?" Pinta Asha dengan lembut.Marchel yang duduk di sebelah Asha mencoba merangkul Asha, "Gak ada yang aku tutupi Sha, aku gak ada persoalan kok." Rayu Marchel"Mas.. aku ini sudah banyak berubah lho, aku ingin tidak ada yang kamu sembunyikan, dan aku tidak akan marah kalau kamu ceritakan, sekalipun pahit ceritanya." Pancing AshaLama Marchel terdiam mendengar kebesaran jiwa Asha, yang ingin Marchel terbiasa dengan keterus terangan, " Memang tadinya ada masalah Sha, tapi hari ini sudah aku selesaikan.. semoga saja tidak ada lagi masalah baru." Jawab Marchel."Kan lebih bagus mas ceritaka

DMCA.com Protection Status