Tahukah engkau, apa hal yang paling menyakitkan dari pada membangun tembok tinggi, merendahkan, menghina dan menolak hubungan dengan seorang wanita yang ternyata bukan hanya baik, cantik tapi juga sangat menggemaskan. Entah berapa kali aku menelan ludah melihat ke arah jendela, dimana ada seorang bidadari yang bukan hanya telah melayaniku dengan sempurna selama ini, tapi juga hampir membuat jantungku melonpat dan berhenti berdenyut, tersenyum tenang ke arah wanita yang dengan buas menggamparku. Sekar. Jika Haifa diam melihatku berpaling kepada wanita lain. Jika Haifa hanya menelan sakit hatinya sendirian, jika Haifa hanya mengadukan lara dan lukanya kepada Allah, Sekar sangat emosional dan reaktif. Seperti saat ini, dia menarikku dengan paksa ke luar. Sekar juga memukul dan mencakarku dengan ganas, membuat bilur ditangan dan dileherku yang menyisakan
Baca selengkapnya