Home / Romansa / Terjebak Miliarder Posesif / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Terjebak Miliarder Posesif: Chapter 31 - Chapter 40

58 Chapters

Jatuh dari Tangga

Mobil hitam dan tinggi melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan menuju Serang. Pikiran Michael selalu tertuju pada Fahima. Ada magnet yang terus menarik dirinya ingin melihat dan bersama dengan wanita muda itu. Dia tidak mengerti otak cerdas seakan tidak berfungsi, tetapi hati dan jantung yang terus mengontrol diri.“Apa dia di kampus?” Michael menghentikan mobil di depan masjid yang berhadapan langsung dengan pintu pagar kosan Fahima. Pria itu melacak lokasi dengan ponselnya dan melihat bahwa sang pemilik gawai ada di dekatnya.“Dia tidak pergi ke kampus.” Michael memperhatikan pintu pagar yang tertutup rapat.“Apa kampus libur?” tanya Michael pada dirinya dengan mata terus tertuju pada pintu pagar dan berharap wanita yang ingin dia lihat membuka pintu pagar agar bisa melepaskan sedikit rindu di dalam hatinya. Pria itu benar-benar tidak sadar dengan perasaannya pada Fahima.“Kenapa aku sangat ingin melihat wanita itu? Apa patung kayu ini benar-benar mengingkat kami?” Michael me
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more

Kehilangan Boneka Kayu

Pintu ruang pemeriksaan terbuka. Dokter dan perawat keluar bersama dengan membawa Michael yang bebering di tempat tidur pasien. Pria itu masih belum sadarkan diri karena kepala yang terbentur. Tangan dan kaki lecet.“Dok, bagaimana kondisi El?” tanya Jordan yang langsung berdiri di hadapan dokter.“Terjadi benturan dikepala untungnya tidak keras. Sepertinya tangga di rumah kalian berlapis dengan lembut,” jelas Dokter.“Anda benar, Dok. Tangga kami dilapisi permadani lembut,” ucap Jordan melihat Michael.“Dia hanya mengalami sedikit lecet di tangan dan kaki karena tergores dinding,” jelas dokter lagi.“Kenapa, El belum bangun?” tanya Jordan sangat khawatir.“Karena terguling dan rasa pusing yang membuatnya sulit membuka mata. Dia seperti tidur,” jawab dokter.“Kami akan membawa Tuan Michael ke ruang perawatan untuk beristirahat,” lanjut Dokter.“Pilih ruangan terbaik,” tegas Jordan memperhatikan Michael.“Tentu saja.” Dokter paruh baya itu tersenyum. Mereka membawa Michael ke sebuah rua
last updateLast Updated : 2024-06-07
Read more

Mencari Boneka Kayu

Pesta akhir tahun di hotel milik Michael sangat meriah tanpa kehadiran Michael dan Jorda. Para tamu undangan mencari dua sosok makhluk tampan dan terkenal itu, tetapi tidak juga ditemukan. Tidak ada yang berani bertanya langsung pada Tuan Hardianto dan istrinya. Mereka hanya bisa menikmati pesta dengan tenang.Cleya yang datang bersama dengan papa dan mamanya mulai mencari Michael. Dia memakai tas mahal dengan gantungan yang tidak cocok karena terlihat kumuh boneka kayu milik Fahima yang diminta dengan alas an sebagai kekasih Michael. Mata indah bersama dengan senyuman lebar terus mencari keberadaan sang tokoh utama yang selalu menjadi perbincangan di dunia bisnis.“Pa, aku tidak melihat El,” bisik Cleya pada Rudi Hartono.“Kamu benar. Malam sudah sangat larut dan pesta dansa terlewatkan begitu saja, tetapi dua putra Hardianto tidak terlihat,” ucap Meylan˗istri Rudi Hartono.“Aku akan bertanya pada Hardianto.” Rudi Hartono berjalan mendekati Hardianto dan istrinya.“Selamat malam,” sal
last updateLast Updated : 2024-06-08
Read more

Boneka Milik Fahima

Nyonya Li menaiki tangga kamar Michael. Wanita paruh baya itu berdiri di depan pintu putra tertuanya. Dia sangat mengkhawtirkan El.“El, apa kamu di kamar?” Nyonya Li mengetuk pintu kamar Michael.“Hm,” jawab Michael malas.“Sayang, Cleya datang mengunjungi kamu.” Nyonya Li membuka pintu.“Tidak ada yang boleh masuk kamarku!” tegas Michael melihat pada pintu yang terbuka.“Cleya masih di bawah bersama Jordan,” ucap Nyonya Li yang sangat mengerti putranya.“Aku baru saja naik.” Michael memperhatikan Nyonya Li yang sudah berganti pakaian dengan wajah alami tanpa makeup seperti tadi malam.“Baiklah. Kamu bisa turun jika merasa lebih baik.” Nyonya Li mengusap rambut Michael dan mencium dahi pria itu.“Mama akan temani Cleya.” Nyonya Li berjalan keluar kamar meninggalkan Michael yang terlihat tidak akan turun dari tempat tidur.Cleya duduk di ruang tamu. Wanita cantik dan seksi itu memeluk tas di pangkuan paha putihnya. Dia sengaja memperlihatkan patung kayu yang tergantung pada tali tas b
last updateLast Updated : 2024-06-09
Read more

Sepasang Patung Kayu

Bab 33 Sepasang Patung JodohTangan Jordan menggengam erat patung kayu. Dia sulit untuk membuat dirinya percaya dengan yang dilihat. Pikirannya kacau untuk menebak cara berpindahnya boneka itu kepada Cleya. Mata tajam terus memperhatikan benda yang sangat istimewa dengan banyak keajaiban yang sulit diterima oleh akal sehat manusia.“Berikan padaku!” Michael menatap tajam pada Jordan dengan dengan menadahkan tangannya.“Aku akan mengembalikan pada pemilik asli patung ini.” Jordan menaruh boneka kayu ke dalam saku celananya.“Siapa pemilik boneka itu?” Michael berjalan mendekat.“Aku….” Jordan menghentikan kalimatnya. Dia berharap pria di depannya belum bertemu dengan Fahima.“Patung itu milikku,” tegas Michael.“Patung kamu pria sedangkan ini wanita,” ucap Jordan mundur.“Itu patung milik pasanganku!” Michael mencengram tangan Jordan. Pria itu mengambil patung kayu dari saku celana Jordan.“Bagaimana kamu yakin itu adalah pasangan milikmu?” tanya Jordan melihat patung kayu yang sudah be
last updateLast Updated : 2024-06-10
Read more

Kekesalan Michael

Bab 34 kekesalan MichaelJordan memperhatikan wajah kecewa Susanti karena ditolak langsung oleh Michael. Wanita itu sudah susah payah mengajukan diri untuk menjadi dokter pribadi di keluarga Hardianto agar bisa merawat Michael yang sedang membutuhkan dokter kulit, tetapi belum juga memeriksa dia sudah mendapatkan penolakan.“Dok, maafkan El. Saya akan menghubungi dokter Chandra langsung agar mengirimi dokter pria,” jelas Nyonya Li.“Saya adalah dokter terbaik di rumah sakit,” ucap Susanti dengan penuh percaya diri.“Anda tidak usah khawatir. Jika Michael tidak suka, dia akan mencari dokter lain di seluruh dunia,” tegas Jordan dengan senyuman sinis karena mendengar perkataan Susanti yang terlalu percaya diri. Pria itu berjalan meninggalkan mama dan dokter Susanti.“Dokter, saya mohon maaf,” ucap Nyonya Li.“Tidak apa, saya akan melaporkan diri pada dokter Chandra. Saya permisi.” Dokter Susanti pamit pulang.“Terima kasih sudah datang.” Mama mengantar Susanti ke depan. Wanita dewasa itu
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

Bab 37 Pergi ke Desa Mandalawangi

Bab 37 Pergi ke Desa MandalawangiSerang, Banten.Fahima telah memblokir semua nomor yang tidak ada hubungan dengan dirinya termasuk Michael dan Jordan. Dia hanya bisa dihubungi keluarga dan teman-teman terdekat saja. Wanita itu hanya mau focus dengan pendidikan di kampus Untirta. Mengerjakan semua tugas dan melaksanakan ujian kinerja di Sekolah Dasar Negeri 15 Banten. Setiap hari dia menaiki grab bersama teman-teman ke sekolah tempat praktik mengajar. Setiap pulang dari mengajar, Fahima dan teman-teman makan di warung sate dan sop kambing depan simpang sekolah.Cantik, berhijab, cerdas dan masih lajang membuat Fahima menjadi pusat perhatian. Gadis yang ramah dengan senyuman manis itu disukai banyak orang. Dia sangat suka membantu siapa saja yang membutuhkan bantuannya. Sangat mudah dekat dengan orang baru tanpa khawatir. Selalu berpikiran baik terhadap semua orang.“Imah,” sapa dosen yang menjadi pembimbing Fahima dalam melaksanakan ujian kinerja.“Ya.” Fahima menghentikan langkah ka
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 38 Menunggu Fahima

Bab 36 Menjemput FahimaSatu Minggu Michael berada di dalam kamar dan tidak pergi kemana pun. Semua urusan pekerjaan diselesaikan oleh Jordan dibantu Fendy dan Fanny. Pria tampan dan tinggi itu hanya ingin sembuh total tanpa meninggalkan bekas agar dia memiliki kepercayaan diri untuk bertemu dengan Fahima.“Dia memiliki libur tiga hari.” Michael yang duduk di balkon kamarnya melihat jadwa Fahima yang ada di tangannya.“Aku akan pergi ke Serang.” Michael melihat jam di tangan yang menunjukkan pukul Sembilan pagi. Pria itu segera berganti pakaian. Dia mengambil kunci mobil dan memasukan patung jodoh ke dalam tas kecil yang dijinjingnya. Langkah kaki panjang dan santai menuruni tangga.“El, mau kemana?” tanya Nyonya Li melihat Michael berjalan menuju garasi mobil.“Memarahi seseorang,” jawab Michael masuk ke dalam mobil.“El, kamu tidak pergi ke luar kota kan?” tanya Nyonya Li lagi.“Aku ke Serang. Mama tidak perlu khawatir.” Michael masuk ke dalam mobil hitam dan tinggi. Dia menyalakan
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 39 Tekanan Michael pada Fahima

Michael terus menarik tangan Fahima hingga di atas gedung hotel. Wanita itu takjub dengan pemandangan yang dilihatnya. Angin bertiup lembut menyapu wajah dan hijab merah muda. Gamis katun ikut melambai-lambai. Dia berdiri sendirian, ada kesejukan yang menyapa dirinya begitu damai di atas sana.“Kenapa masih berdiri di sana?” tanya Michael yang sudah duduk di bawah pohon jeruk dengan buah kecil, tetapi sudah menguning.“Tidak ada dinding,” ucap Fahima.“Kenapa?” tanya Michael menaikkan alisnya.“Aku takut ketinggian,” jawab Fahima.“Apa?” Michael menatap Fahima.“Kamu terlalu tepi. Aku takut.” Fahima berjongkok di atas lantai.“Hey, itu akan membuat gaun kamu kotor.” Michael berjalan mendekati Fahima.“Di sini juga sudah gelap.” Fahima memeluk lututnya.“Sebentar lagi….” Belum selesai kalimat Michael lambu di atas gedung itu menyala dengan warni indah. Berkerlip memberikan nuansa romatis untuk pasangan kekasih.“Hey,buka mata kamu!” Michael ikut berjongkok di depan Fahima yang menyembun
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

Bab 40 Berada di Kamar Michael

Michael terkejut, wanita yang lembut itu benar-benar marah padanya. Dia merasa sangat bersalah, tetapi ego yang selama ini mendarah daging tidak akan terkalahkan oleh siapa pun. Di matanya Fahima telah mengacaukan hidup yang sempurna sehingga berantakan dan membuat dirinya menjadi sial. Dari kecil sudah tinggal di kamar atas dan untuk pertama kalianya jatuh dari tangga di usia tiga puluh tiga tahun.“Akulah aturan itu!” Michael menggenggam kedua tangan Michael.“Lepaskan aku! Aku sangat membenci kamu,” tegas Fahima.“Kenapa? Kenapa kamu membenciku?” Michael menekan tangan Fahima di dinding kursi.“Ahh, kamu menyakitiku!” teriak Fahima berontak.“Dengar, kamu masih ada waktu dua minggu untuk menyelesaikan pendidikan ini.” Michael menatap wajah cantik yang meringis menahan cengkraman tangannya.“Aku akan memberikan kamu ketenangan selama dua minggu itu dengan syarat, selalu menerima panggilanku dari ponsel.” Michael mendekatkan wajahnya pada Fahima. Dia bisa merasakan hangat napas wanita
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status