Home / Romansa / Ternyata Kamu yang Aku Cintai / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Ternyata Kamu yang Aku Cintai: Chapter 51 - Chapter 60

99 Chapters

Bukan Sekedar Mimpi

Tadinya Milla berharap dia akan melihat kemarahan di mata Eddy namun, di luar dugaannya pria itu malah sedang tersenyum lebar dan menatapnya dengan pandangan mata yang berbinar-binar. Gadis itu mengerutkan kening merasa aneh dan sedikit tersinggung. Milla merasa Eddy seperti sedang menertawakan dirinya karena begitu mudah jatuh cinta pada orang yang baru saja dikenalnya seperti Eddy. "Syukurlah," kata Eddy sambil tersenyum lebar. Dia menatap gadis yang selama beberapa bulan terakhir ini menjungkirbalikan dunianya dan membuatnya tidak enak makan serta tidak enak tidur karena selalu melihat bayangan wajahnya di manapun dia memandang. Eddy merasa lega karena ternyata gadis yang sedang ditaksirnya ini juga jatuh hati kepadanya. Padahal tadinya Eddy sempat bertanya-tanya, apakah mungkin Milla bisa mencintainya dari hati setelah dia merasakan patah hati karena dibohongi dan putus dari pria yang saat ini sudah menjadi mantan kekasihnya. "Apa maksudmu?" tanya Milla sambil mengerutkan k
last updateLast Updated : 2022-04-18
Read more

Akan Belajar 

Eddy langsung membayangkan apa yang selama ini sering diimpikannya tentang Milla. Dia sering bermimpi kalau gadis di hadapannya ini sudah menjadi istrinya dan mereka melakukan banyak hal bersama-sama termasuk tidur bersama. "Aku mimpi tidur di kasur yang sama denganmu," kata Eddy sambil mengerlingkan matanya ke arah Milla, nakal. Milla tidak dapat berkata-kata mendengar pengakuan pria yang saat ini ada di hadapannya. "Aku mimpi memelukmu dan .... " "Stop!" potong Milla dengan wajah yang memerah seperti tomat. Entah kenapa dia jadi merasa malu sendiri mendengar apa yang dikatakan oleh Eddy. "Kenapa? Apakah Kamu belum pernah melakukannya dengan mantan pacarmu itu?" tanya Eddy heran. Bukankah ini zamannya serba bebas? Sudah banyak yang masih gadis tapi bukan perawan, walaupun begitu mereka seperti tidak ada malunya untuk mengatakan bahwa diri mereka sudah tidak perawan lagi dan bebas melakukan hubungan intim dengan pria manapun yang menjadi kekasihnya. "Apakah Kamu pikir Aku se
last updateLast Updated : 2022-04-19
Read more

Makan semuanya 

"Apakah Aku boleh merubah bagian dalam vila?" tanya Milla sambil duduk di samping Eddy. Dia benar-benar harus mendapatkan persetujuan pria di hadapannya ini sebagai ahli waris yang sah dari vila yang saat ini sedang dia renovasi. "Tentu saja Kamu boleh merubahnya, bukankah Aku sudah mempercayakan semuanya kepadamu?" tanya Eddy sambil bersandar di sofa kecil yang saat ini sedang dia duduki. Milla mengacungkan jempolnya. "Apakah Kamu mau kopi?" tanya Milla kepada Eddy sebelum dia beranjak ke dapur. "Boleh." Eddy merasa nyaman dengan posisinya sekarang, walaupun sofa ini tidak sebesar sofa di rumahnya. Namun, rasanya tidak kalah nyaman dari sofa miliknya tersebut. Milla tersenyum melihat sikap nyaman Eddy ketika duduk di sofa kecil rumahnya saat ini. "Tunggu sebentar," kata Milla sambil berjalan ke arah dapur. Eddy pikir jangankan hanya dalam vila bahkan seluruh vila pun jika Milla ingin merombaknya akan Dia izinkan. Sebab, Milla saat ini telah menjadi kekasihnya dan sepertinya dia
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more

Tanda Tanya.

Eddy terkekeh melihat rona merah di wajah kekasihnya ketika digoda. Dia memeluk Milla erat dan meletakan wajahnya di bahu gadis itu. Entah mengapa dia merasa lebih tenang saat menghirup harum rambut gadis yang telah menjadi kekasihnya tersebut. Eddy tidak pernah melupakan bagaimana mimpi-mimpinya di dalam tidur tentang Milla. Itu sangat memabukkan dan indah sekali, dia jadi tidak sabar untuk melanjutkan hubungan mereka ketahap yang lebih serius lagi agar dirinya benar-benar bisa memiliki Milla seutuhnya. Milla merasa merinding dan geli mendapatkan perlakuan mesra yang sama sekali belum pernah dia rasakan dari pria manapun bahkan dengan pria yang saat ini telah menjadi mantan pacarnya. Sikap Eddy yang terus mengendus lehernya dan menggoda kupingnya membuat Milla jadi merasa kewalahan. Gadis itu benar-benar tidak menyangka kalau kekasihnya itu akan sedemikian beraninya padahal mereka baru saja resmi menjadi sepasang kekasih. Eddy sendiri merasa tidak mengerti mengapa dia jadi sep
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more

Takut Tinggal Bersama.

"Janji Kamu tidak akan marah jika Aku berterus terang?" tanya Eddy lagi untuk kesekian kalinya. Milla merasa heran ketika mendengar pertanyaan yang sama terus diulang-ulang oleh kekasihnya tersebut. Apakah kue itu benar-benar tidak enak? Milla jadi ikut kembali bertanya-tanya di dalam hati. Untuk meyakinkan Eddy, Milla hanya bisa mengangguk dengan hati berdebar menantikan penilaian kekasih yang saat ini sedang memangkunya. "Jujur sebenarnya Aku tidak begitu suka kue-kue seperti ini, Aku lebih suka kue basah namun, Aku tidak keberatan untuk memakan kue seperti ini asalkan tidak terlalu sering," jawab Eddy hati-hati sambil memandangi wajah gadisnya serius. Dia merasa lega saat melihat senyum di bibir merah alami kekasihnya ketika mendengar jawabannya. Dengan gemas dia mengecupnya cepat bibir Milla hingga membuat kekasihnya itu terbelalak kaget. Eddy hanya meringis ketika pinggangnya dicubit oleh Milla. "Kamu cari kesempatan!" gerutu Milla. "Kamu menggemaskan!" kata Eddy mengik
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more

Tidak Nyaman

Milla mengerutkan kening mendengar pertanyaan Eddy. Takut kah dia? Yah, kalau boleh berkata jujur, Milla memang takut untuk tinggal bersama Eddy. Dia merasa tidak siap jika seandainya kekasihnya itu menginginkan lebih dari apa yang biasa mereka lakukan. Saat ini saja Eddy begitu berani menggodanya, Milla tidak dapat membayangkan apa saja yang akan dilakukan oleh kekasihnya ini jika mereka tinggal satu atap. Bukankah orang-orang tua selalu mengatakan jika sepasang anak manusia tinggal di tempat yang sunyi berdua-duaan maka yang ketiganya adalah syetan? Milla menggelengkan kepalanya untuk mengusir bayangan buruk yang kini menghantuinya. Hubungan mereka baru saja dimulai, dia tidak ingin mereka melakukan hubungan terlarang di saat-saat awal hubungan mereka sedang berjalan. Namun, tidak mungkin Milla mengatakan hal seperti ini keras-keras. Iya kalau Eddy benar-benar seperti yang dia pikirkan, kalau ternyata dia tidak seperti yang ada dipikirannya bukankah itu hanya akan mempermaluk
last updateLast Updated : 2022-04-23
Read more

Merasa Tertekan. 

"Mengapa bisa seperti itu? Selama ini Aku merasa aman-aman saja tinggal di sini," kata Milla tidak dapat menyembunyikan rasa anehnya ketika mendengar apa yang dikatakan oleh Eddy. Sebelum mereka menjadi sepasang kekasih, Milla telah tinggal di pondok ini seorang diri dan itu baik-baik saja, mengapa sekarang setelah dirinya menjadi kekasih Eddy pondok ini jadi berubah tidak aman dalam pandangan kekasihnya tersebut? Milla merasa benar-benar tidak mengerti pada apa yang sedang dipikirkan oleh Eddy saat ini tentang pondok yang dia tinggali sekarang. Dia telah tinggal di pondok ini sejak kecil bahkan terkadang dirinya hanya tinggal seorang diri dan itu aman-aman saja walaupun saat itu ayahnya sedang bertugas ke luar kota untuk mengantar papanya Eddy bekerja. "Kamu mungkin nyaman tapi Aku merasa sangat tidak nyaman ketika membiarkan Kamu tinggal di sini seorang diri," sahut Eddy serius. Sebenarnya bukan sekarang saja Eddy merasa tidak nyaman membiarkan Milla tinggal di pondok kecil ini
last updateLast Updated : 2022-04-24
Read more

Memutuskan Tinggal Bersama. 

"Kamu tidak tahu saja kalau Aku juga kemarin sangat khawatir membiarkan Kamu di sini di pondok ini seorang diri namun, saat itu Aku belum mempunyai kapasitas untuk menunjukan kekhawatiranku padamu, Aku takut Kamu akan merasa tidak nyaman kalau diatur-atur oleh orang asing sepertiku," Jawab Eddy pada akhirnya mengakui apa yang selaman ini dia rasakan. "Jadi kapan tepatnya kekasihku ini merasa khawatir?" tanya Milla ingin tahu. "Tidak mungkin dari pertama kita bertemu bukan? Karena Aku ingat dengan jelas bagaimana Kamu ingin mengusirku dari sini," kata Milla lagi sambil tersenyum menggoda. Eddy mengerutkan keningnya berusaha mengingat-ingat kapan tepatnya dia mulai merasa khawatir dengan Milla. Namun, sudah bolak balik dia mencoba untuk mengingatnya tapi dirinya masih tidak juga dapat mengingat kapan persisnya dia mulai memikirkan hal tersebut. "Apakah itu penting?" tanya Eddy sambil menatap Milla serius. "Tentu saja, itu sangat penting karena dari sana Aku akan tahu dengan jelas ka
last updateLast Updated : 2022-04-25
Read more

Guling Yang Aneh.

Eddy tidak dapat berkata-kata ketika mendengar apa yang diucapkan oleh kekasihnya. Milla benar, bahkan dirinya sendiri juga pasti akan menolak untuk memakai barang-barang mending adiknya. "Baiklah, Aku mengerti, tapi karena Kamu akan pindah besok maka Aku akan tetap di sini untuk menjagamu malam ini," kata Eddy tegas tidak ingin di bantah. Milla mengerutkan keningnya. "Kamu mau menginap di sini?" tanya Milla bingung. "Yup." "Tapi di mana Kamu akan tidur? Kasur yang biasa dipakai ayahku telah rusak, sementara sofa juga terlalu kecil untuk Kamu pakai tidur." "Kita bisa tidur di kasur yang sama, Aku janji tidak akan macam-macam, kecuali Kamu yang meminta." " ... " Mengapa Milla mendapati kekasihnya ini menjadi semakin tidak tahu malu? Dimana sikapnya yang dingin dan acuh tak acuh dulu? Apakah ini sifat aslinya atau dia hanya bersikap seperti ini jika bersamanya? "Kalau begitu Aku akan tidur di sofa dan Kamu tidur di kasurku," kata Milla pada akhirnya. "Kamu mau tidur di sofa?
last updateLast Updated : 2022-04-26
Read more

Mengundang.

Keesokan harinya Milla bangun dengan wajah segar sementara Eddy tampak kusut dan kurang tidur. Gara-gara mandi air dingin semalam, Eddy jadi merasa segar dan akhirnya malah tidak bisa tidur sampai pagi. Dia tidak lagi berani mendekati Milla karena takut nafsunya akan bangkit lagi dan akhirnya harus ke kamar mandi dan mandi air dingin lagi untuk yang kedua kalinya. "Sayang, ada apa dengan matamu?" tanya Milla kepada Eddy yang tampak lemas dan kurang tidur sedang duduk melorot di sofa ruang tamu. Eddy melihat Milla sudah mandi dan harum, kekasihnya itu terlihat lebih cantik dan bersinar dengan wajah yang berseri-seri lebih dari kemarin "Tidak apa-apa," sahut Eddy singkat. Milla ingat kejadian tadi malam dan mandi malamnya Eddy. Diam-diam dia merasa bersalah dan bertanya-tanya apakah dia sangat buruk ketika sedang tidur hingga bantal-bantal yang dipasangnya sebagai pembatas pun jatuh semua ke lantai dan akhirnya dia malah membuat Eddy tidak bisa tidur dan merasa terganggu. Eddy mel
last updateLast Updated : 2022-04-27
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status