Home / Urban / Sang Pemilik Tahta / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Sang Pemilik Tahta: Chapter 41 - Chapter 50

64 Chapters

Bab 40. Kebaikan Edward.

Varra sadar betul akan sikapnya sebelumnya. Kini Dia hanya bisa berdiri menatap ke arah luar jendela. Merenungi apa yang telah dilakukan.“Apa yang sedang kamu lakukan?”Sebuah suara menyadarkan Varra.Secepat kilat gadis itu menoleh, ke arah sumber suara.Tak dapat dibohongi matanya gini sedang berkaca-kaca.Kesedihan, kebahagiaan, bercampur menjadi satu.“Ka–kamu?” Sapanya terbata-bata.“Aku?” Tanya seorang laki-laki yang ternyata itu adalah Edward.“Aku, kenapa?” Tambah Edward bertanya.“kenapa kamu kembali, bukankah kamu sudah pergi?”“Tentu saja aku kembali.”ucap Edward dengan meletakkan beberapa bungkusan di meja, yang berada di ruang perawatan Varra.“Kita, tadi belum sempat makan malam. Jadi aku membeli beberapa makanan untuk kita makan.”Edward berbicara, meskipun ekspresinya dingin, bicaranya begitu lembut.Merasa diperhatikan oleh Edward, Varra merasa senang dan bahagia.Dia tidak memikirkan dirinya dianggap teman atau pacar. Yang dia tahu sekarang adalah perhatian dari Edwa
last updateLast Updated : 2024-02-23
Read more

Bab 41. Akuisisi Rumah sakit Healthy.

Varra dan Edward memalingkan pandangannya ke arah dokter tersebut.Itu bukanlah dokter yang menangani luka, Varra sebelumnya.“Kenapa mereka ada di sini?” Edward bertanya kepada si dokter dengan tatapan mata yang begitu dingin.“Kamu siapa?” Tanya si dokter kepada Edward.“Apa hakmu untuk bertanya?” Tambah si dokter dengan sikap yang sedikit arogan.“Ini adalah ruangan milik temanku, kenapa bisa ada orang lain yang menggunakannya?”Edward telah merasa dicurangi oleh orang-orang itu.Sedari awal ruangan ini sudah ditempati oleh Varra. Lantas kenapa bisa di saat mereka meninggalkan ruangan ini, dan mereka kembali, sudah ada orang lain yang menempati.Sebuah diskriminasi, dilakukan oleh si dokter.Dengan menatap Edward dari ujung kaki sampai ke ujung rambut, dokter itu kemudian berkata, “kamu hanya orang miskin, tidak perlu berlagak berkuasa.”Si dokter berkata seperti itu dikarenakan saat ini yang dia lihat adalah seorang Edward yang sedang memakai pakaian santai.Tadi di saat dia membel
last updateLast Updated : 2024-02-25
Read more

Bab 42. Dokter sombong.

Dokter sombong itu, menjadi bingung.Dia merasa tidak melakukan kesalahan, tapi kenapa kepala rumah sakit memarahi dirinya.Dokter sombong itu menoleh ke arah pasangan pemuda, anak pengusaha tadi, yang sedang dirawat oleh dirinya.“Apa mungkin kepala rumah sakit marah karena aku membuat mereka tidak nyaman.”Dokter itu mulai berspekulasi sendiri, dan berbicara dalam hati.“Tuan Muda?” tanya dokter itu lagi dalam hatinya.Matanya mulai melihat ke sekeliling, melihat ke arah pemuda dan pemudi anak pengusaha tadi.Setelah itu melihat ke arah Edward dan Varra.Dalam hatinya kini mulai bingung.Dia kembali mengambil spekulasi sendiri, berpikiran bahwa tidak mungkin jika laki-laki berpenampilan seperti Edward akan dipanggil sebagai tuan muda.Itu berarti satu kemungkinan yang jelas adalah, di saat kepala rumah sakit datang dan meneriakkan nama “Tuan Muda” sebelumnya, karena kepala rumah sakit memanggil pasien yang sedang dirawat oleh dirinya.Itulah yang ada di pikirannya untuk saat ini.“In
last updateLast Updated : 2024-02-28
Read more

Bab 43. DOkter Sombong 2.

Si Dokter sombong itu seketika berubah menjadi diam seribu bahasa.Dia sedang berpikir, apa benar jika pemuda yang ada di depan ini adalah seorang tuan muda.“Dari keluarga mana?” tanya si Dokter itu dalam hatinya.Dia sama sekali tidak tahu perihal Edward.“Bukankah kamu bilang jika, kamu lulusan luar negeri dan kepala rumah sakit tidak akan rela memecat dirimu?” Edward bertanya kepada Dokter sombong itu dengan mata yang mulai berubah menjadi sebuah mata yang memicing tajam.“Memang kenapa?”Dokter sombong itu sepertinya masih belum mau untuk merendah di hadapan Edward.“Bahkan jika itu dirimu, takkan bisa kamu untuk memecat diriku.” Tambah si dokter sombong.Sungguh percaya diri yang sangat besar.“Apa yang kamu bicarakan? Lebih kamu sekarang mulai menjaga sikap.”Kepala rumah sakit itu mulai untuk menasehati si dokter sombong.Dia tahu betul jika si dokter sombong sangatlah hebat kerjanya. Dia sangat begitu ahli dalam hal kedokteran. Namun sikapnya yang begitu sombong akan membuatny
last updateLast Updated : 2024-03-01
Read more

Bab 44. Kesombongan.

“Ap–apa maksudmu?”Edward tidak menjawab, dan justru menunjuk ke arah saku si laki-laki.Dimana ternyata, di saku itulah si laki-laki tadi menyimpan ponselnya yang saat ini mulai berdering.“Halo ayah?”Suara speaker ponselnya yang lumayan besar, membuat beberapa orang bisa mendengar apa yang dikatakan oleh ayah dari laki-laki itu.“Apa yang sudah kamu lakukan?!”Teriak sih ayah.“Kamu telah membunuh keluarga kita.”“Siapa yang kamu singgung?!”Si ayah tanpa menunggu jawaban dari putranya, mengeluarkan kata-kata kotor untuk memarahi sang putra.“Anak bajing*n!”“Gara-gara kamu. Kini perusahaan Grade memutuskan kontrak kerjasama dengan kita!”Si laki-laki yang ada yang ada di hadapan Edward itu kini mulai khawatir, matanya menatap ketakutan ke arah Edward.“Ke–kenapa begitu ayah?” Tanya si anak laki-laki itu.“Aku juga tidak tahu!”jawab ayahnya dengan suara membentak.“Bahkan perusahaan Grade, mengeluarkan pengumuman, pemblokiran perusahaan milik kita di industri ini!” jelas sang ayah d
last updateLast Updated : 2024-03-02
Read more

Bab 45. Showroom mobil.

Varra yang mendengar apa yang telah diucapkan oleh si wanita seketika mencoba untuk menjelaskan.“Tidak!”“Ka–kami…”Belum selesai Varra berbicara, teman sekolahnya itu langsung memotong perkataan Varra.“Kalian masih sama saja ternyata…” Ucap wanita itu. “Masih terlihat miskin!” Lanjutnya yang kemudian tertawa. Sering kali Edward mendapatkan hinaan. Bahkan untuk saat ini. Itu karena penampilan nya yang selalu sederhana. Dia memang suka berpenampilan sederhana, hanya menggunakan pakaian santai seperti pemuda lainnya.Tidak menunjukkan jika dirinya sebenarnya saat ini adalah seorang CEO muda yang kaya raya.“Untuk apa kalian datang kesini?”Tanya wanita itu. Sebenarnya, Varra merasa geram dengan apa yang dikatakan oleh wanita itu. Tapi, meskipun begitu, Varra tidak mau terlalu ambil pusing dan lebih memilih untuk diam.“Edward…” panggil Varra untuk mengisyaratkan kepada Edward.“Oh… kami datang untuk membeli sebuah mobil.” Ucap Edward. “Mobil?” Tanya wanita yang dulu teman sekel
last updateLast Updated : 2024-03-03
Read more

Bab 46. Showroom Mobil 2

“Apa yang kamu bicarakan?”“Kenapa kamu seolah tidak percaya?”Dikala Edward hanya terdiam, justru Varra yang membela dirinya.Edward memilih terdiam bukan karena dia takut dia cuman merasa malas untuk membuang-buang tenaganya membalas ucapan dari orang yang tidak berguna seperti wanita itu.Varra tampak hendak melangkahkan kakinya lebih mendekat ke arah wanita yang dulunya adalah teman sekolahnya itu.Edward dengan sigap menahan Varra.Dengan satu tangannya yang memegang bahu Varra.Selain itu, Edward kemudian menggelengkan kepalanya, perlahan, lembut, dan tampak bijaksana di hadapan Varra.Hal itu dia lakukan karena dia merasa jika percuma saja berbicara kepada orang seperti Wanita itu, tidak akan dimengerti, karena dia adalah wanita dengan hati tercemar.“Sudah, gesek saja.”“Lakukan pembayaran sekarang juga.”Edward meminta kepada Wanita itu dengan mata yang mulai memancarkan sebuah keseriusan.Wanita itu sendiri sedikit merasakan bulu kuduknya berdiri, saat melihat ekspresi Edward
last updateLast Updated : 2024-03-04
Read more

Bab 47. Di awasi.

Iya, itu adalah suara Varra, yang memintakan maaf atas nama wanita itu.“Bukan kata dia sudah menghina kita?” “Kamu yakin akan memaafkannya?” Edward bertanya kepada Varra.“Setiap orang pernah berbuat kesalahan Edward,” jelas Varra dengan menunduk.“Apa kamu tidak ingin, Dia merasakan juga apa yang kamu rasakan kemarin?”Varra mendengarkan apa yang dikatakan oleh Edward.Membuat dirinya hanya bisa terdiam dan menunduk.Dia mengingat bahwa dirinya telah melakukan hal yang hampir sama dengan yang dilakukan oleh wanita.Melihat Varra yang menunduk, dan tidak menjawab. Edward kemudian mengambil kesimpulan dan berbicara kepada manajer showroom.“Aku tidak akan memecat dia, tapi aku ingin dia menjadi seorang cleaning service di sini.”“Tukang bersih-bersih.” Ucap si Edward menekankan.Wanita itu sebenarnya kaget dengan apa yang dikatakan oleh Edward.Namun meskipun begitu wanita itu seolah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, karena yang berbicara kini adalah seorang yang berada di luar jangk
last updateLast Updated : 2024-03-06
Read more

Bab 48. Keluarga Pearl.

***Beberapa hari berlalu.“Dhisa! Cepat! Kita hampir terlambat!”Nessy memanggil putri angkatnya dengan nada membentak.Nessy Pearl.Ibu angkat dari Dhisa yang selama ini belum sempat tersebut namanya.Seorang wanita yang berusia sekitar 40-an tahun. Parasnya memang cukup cantik. Di balik semua itu satu hal yang jelas di dirinya adalah kontur wajah yang sangat menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang wanita yang cukup judes atau kejam.Malam ini mereka berencana untuk melangsungkan makan malam keluarga.Keluarga Pearl ingin mengadakan makan malam bersama dengan beberapa kolega mereka.“Iya Bu, sebentar.” Jawab Dhisa dengan tergesa-gesah, turun menuju ke lantai satu, tempat anggota keluarganya yang lain berkumpul untuk menunggu dirinya.“Ibu. Kenapa kita tidak meninggalkan dirinya saja?” tanya Whiny yang seperti biasa selalu memasang wajah tidak mengenakan saat dirinya membahas tentang saudarinya.“Apa yang kamu bicarakan?” Bisik Nessy dengan sedikit menyengut kepada putrinya yang dia
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 49

Keluarga Pearl kini sedang berada di sebuah hotel yang cukup ternama.“Hotel Ganllos.”Mungkin tidak se-besar, Hotel Balveer, milik keluarga Hovd, yang dijaga oleh oleh Black Dragon.Namun tetap saja, Hotel Ganllos memiliki nilainya sendiri.Jika Balveer punya kelas kualitasnya sendiri, begitu juga dengan Ganllos.Untuk beberapa orang Ganllos memiliki kualitas yang cukup mengesankan.Seperti sekarang,untuk beberapa pengusaha tingkat menengah, mereka akan memilih Ganllos untuk menjamu klien mereka.Keterbatasan kemampuan adalah alasan bagi mereka untuk memiliki Ganllos,.Balveer adalah sebuah hotel yang cukup ternama, bahkan untuk pasar mereka tidak terbatas pada orang-orang di negara mereka.Untuk para pengusaha dari luar negeri.Mereka akan memilih Balveer untuk menjadi tempat bertemu dengan klien serta kolega kerja mereka.Untuk para pengusaha, mungkin akan mempertimbangkan berinvestasi di Ganllos, karena dividen antara kedua hotel itu hampir sama.Jika Balveer dari kualitas hotel
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status