POV Fendi Bekerja seharian membuatku cukup lelah, aku harus segera mandi agar tubuh lebih segar, kuraih handuk yang kugantung di jemuran, kutanggalkan pakaian atas. Dua hari tidak bertemu Aina membuatku tidak semangat, gadis jelek itu benar-benar kejam, sudah berani menusuk hatiku dengan kelakuannya, tak sekalipun dia mendatangiku untuk menenangkan. Aku harus menemuinya sekarang, bisa gila kalau lama-lama tak bertemu dengannya.Sebelum aku ke kamar mandi, aku mendengar di luar suara motor bebek yang sudah hapal punya siapa, karena yang punya sering sekali bertandang ke sini. Dengan malas, aku keluar dari barak dan bersender di pintu."Bang," sapanya dengan senyum manis."Mau apa lagi ke sini?" aish, aku malas sekali meladeninya hari ini."Ini, Ida bawakan rendang untuk Abang," gadis itu mengangsurkan serenteng rantang."Sekarang siapa lagi di keluargamu yang hajatan? Kemarin Uwakmu, pamanmu, bibimu, sepupumu, apakah sekarang tetanggamu?" kataku dengan nada sarkas, namun wajah gadis i
Last Updated : 2022-08-05 Read more