Mendengar suara ketukan pintu dari luar, Anggita bergegas keluar kamar dan segera menuju pintu. Sebuah wajah yang tak asing, tiba-tiba muncul, saat ia baru saja membukakan pintu. "Nak Gita, memangnya siapa yang datang? Kok tumben-tumbenan ada mobil mewah di halaman rumah Pak Sunaryo? Bimo, ya, yang pulang, dan mobil itu adalah mobil majikannya?" Anggita malas untuk menjawab. Tetangga yang satu ini memang suka sok tahu. Anggita hanya mengangguk, dan memohon maaf pada tetangganya yang biasa ia panggil dengan sebutan Mpok Lilis itu, ia katakan jika ia sedang banyak pekerjaan. Mpok Lilis langsung manyun. Padahal ia sudah bersemangat untuk ngobrol bersama Anggita. Tapi rencananya itu harus buyar, saat Anggita menolaknya secara halus. "Ya, sudah kalau begitu. Nanti aja Mpok ke sini lagi!" ujarnya kesal, sambil membenarkan sarung yang ia kenakan, ia pun pergi me
Read more