Baik Shang Tuhe dan Lin Shuang tahu bahwa mereka akan tiba di kota Guzhu pada tengah malam. Namun mereka tidak membicarakannya.Ini adalah 'Tuan Ye' yang mereka bicarakan. Terlepas dari apa pun ranah kultivasinya, dia pasti bukan sekedar kultivator rendahan. Dengan demikian, kebutuhan akan makan dan minum hanya dianggap sebagai hiburan lidah.Kereta pun berjalan dengan Shang Tuhe sebagai kusir. Kereta ini bukan kereta besar, apalagi kereta mewah. Sebagai hasilnya, Di Tian dan Lin Shuang duduk bersebelahan dengan kulit paha mereka hampir menempel satu sama lain.Lin Shuang sendiri bisa merasakan lirikan Di Tian setiap beberapa waktu, tapi karena Di Tian tidak mengatakan sesuatu, dia juga tidak perlu membuka pembicaraan.Di luar dugaan, Di Tian justru bertanya kepada Shang Tuhe, "Kakek Shang, berapa lama lagi kita sampai?"Shang Tuhe merasa senang dirinya dipanggil 'Kakek'. Menurutnya, Di Tian adalah seseorang yang tetap rendah hati meski berasal dari keluarga kaya."Tuan, jika kita mem
Last Updated : 2022-06-14 Read more