Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 761 - Chapter 770

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 761 - Chapter 770

778 Chapters

Bab 759

Downey menggelengkan kepalanya sedikit kebingungan, "Untuk sementara belum."Tidak mudah untuk membunuh Sansan Carell, bukan hanya ada orang hebat yang melindungi Sansan Carell. Bahkan dirinya sendiri juga memiliki kemampuan untuk melindungi diri, dia seorang diri kekuatannya terlalu lemah, bukan lawan mereka.Dia perlu memikirkan sebuah cara, jika hanya dia sendiri dan Sansan Carell, dia yakin bisa membunuh Sansan Carell.***Keesok paginya, Sansan Carell duduk di dalam kantor, menerima pesan singkat dari Downey.[Aku adalah Downey, jika kamu seorang pria, besok malam jam delapan, bertemu di pabrik kertas bekas pinggir kota selatan.]"Siapa orang ini?" Sansan Carell mengerutkan keningnya, dia tidak tahu identitas Downey.[Siapa kamu?]Downey yang ada di seberang sana tercengang setelah melihat isi pesan itu, kemudian dia membalas. [Aku adalah Downey, teman Febri Hernanto, aku ingin balas dendam untuk Febri! Besok malam, datang sendirian, jika bawa orang ke sini maka kamu adalah bukan
last updateLast Updated : 2023-05-03
Read more

Bab 760

RS Kyoto terletak di daerah terpencil. Daerah di sekitarnya tidak begitu berkembang. Maka dari itu, Sansan Carell membawa Putri menyetir untuk waktu yang lama sebelum akhirnya menemukan tempat makan yang terlihat sederhana.Mereka datang ke tempat makan itu dan memesan makanan. Setelah hidangan disajikan semua, Sansan Carell dan Putri pun langsung makan dengan lahap.Pada saat ini, sisi Sansan Carell dilewati seorang gadis muda yang terlihat seperti berumur 17 atau 18 tahun. Gadis itu berhenti selama beberapa detik di depan Sansan Carell, kemudian mendengus ringan sebelum pergi.Sansan Carell merasa aneh. Jadi, dia mendongak. Dia langsung terkejut, 'Bukankah itu gadis yang mau membunuhnya kemarin?' gumamnya serata menatap gadis itu dengan heran.Melihat reaksi Sansan Carell, Putri melambaikan tangan padanya, "Hei! Ada apa? Kamu sudah berpindah ke lain hati? Masa? Kalau pun mau berpindah hati, aku yang harus pindah duluan, bukan?"Sansan Carell mengerutkan keningnya. "Jangan berpikir a
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Bab 761

Keesokan harinya, Sansan Carell bertemu Downey di depan pintu Grup Hour."Sansan Carell!" Downey menghalangijalan Sansan Carell dengan tatapan tajam.Sansan Carell langsung berhenti, dia memandangi Downey dengan heran, "Kamu? Siapa kamu?""Aku Downey," jawab Downey dengan aura intimidasinya.Sansan Carell segera menjadi waspada saat mendengar itu, "Untuk apa kamu datang ke sini?""Aku ingin mengajakmu keluar." Jawab Downey dengan santai.Sansan Carell tampak kaget, "Tidak mau. Aku masih normal mengukai wanita. Selain itu, aku sudah punya istri."Wajah Downey sontak menjadi suram, "Sialan ..."Sansan Carell tertawa getir. Dia berkata dengan tegas, "Aku tidak mau membuang waktu denganmu. Jangan mendatangi aku lagi," ujarnya melangkahkan kaki ingin meninggalkan Downey.Downey memandangi Sansan Carell yang hendak pergi, dia buru-buru berkata, "Kamu mau aku pergi ke Lifestyle Gold sekarang juga?"Sansan Carell langsung berhenti, dia membalikan badannya menatap Downey dengan dingin, "Beran
last updateLast Updated : 2023-05-05
Read more

Bab 762

Sansan Carell berhenti, dengan terengah-engah dia bertanya, "Bagaimana?""Lumayan." Matt Busby mengangguk. Berdasarkan level Sansan Carell, dia yang bisa bertarung seperti ini telah menunjukkan bahwa dia punya kemampuan yang cukup untuk melindungi diri sendiri. Tapi jika dia bertemu lawan yang hebat, dia mungkin tidak akan bisa menang."Tendangannya sangat bagus. Teknik pengunciannya juga bagus," setelah menyaksikan pertunjukan itu, Hyorin berkata dengan datar. "Mungkin kamu bisa menang."Sansan Carell tersenyum, "Aku tidak berlatih dengan sia-sia selama sebulan ini."Selama sebulan ini, Sansan Carell hanya berlatih tiga hal setiap hari, yaitu lemparan bahu, teknik penguncian, serta tendangan.Wanita itu bilang bahwa kekuatan kaki manusia lebih kuat daripada kekuatan tangan. Dengan ditambahi teknik yang halus, kekuatan kaki akan dapat dikerahkan dengan sempurna.Demi perkembangan yang cepat, orang baru seperti Sansan Carell tentu akan mengalami penderitaan yang mengibakan saat berlati
last updateLast Updated : 2023-05-09
Read more

Bab 763

Downey mengerutkan keningnya dengan kuat. "Syaratnya adalah dia bukan musuhku."Syifa mengangguk. "Aku kira, Kakak Downey mau melepaskan semua dendam kita dan berteman dengannya!"Sepuluh menit berlalu, Sansan masih belum datang juga. Syifa mulai tidak sabar. "Kenapa dia belum datang?"Downey juga mengernyit. Dia telah menyampaikan maksudnya dengan jelas kemarin. Sansan Carell juga memahami maksudnya dengan baik. Jika Sansan Carell ingin istrinya aman, maka dia harus datang.Saat Downey hendak mengirim pesan kepada Sansan Carell, di depan gerbang tiba-tiba berhenti sebuah mobil hitam, sesosok bayangan berjalan keluar dari dalam mobil itu."Cepat sembunyi," Downey menatap Syifa dengan erat.Syifa segera berlari ke belakang tempat sampah besi yang sudah berkarat di sampingnya untuk bersembunyi. Dia hanya bisa melihat keadaan dari kejauhan.Saat Sansan turun dari mobil, dia mengganti jas formal yang dia kenakan menjadi sebuah kaos putih.Melihat tidak ada orang lain, Downey pun merasa le
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Bab 764

Sebelum sempat berpikir banyak, Downey berbalik dan menyerahkan perjanjian hidup dan mati kepada Shifa ketika Sansan pergi ke mobil, lalu dia berkata, "Apa pun yang terjadi, jangan keluar, paham?"Shifa menganggukkan kepalanya berulang kali. "Baik!Setelah keduanya siap, Downey kembali berjalan menatap Sansan dan berkata, "Bisakah kita mulai sekarang?""Tentu saja," Sansan Carell mengangkat bahunya menyiapkan kuda-kuda nya.Saat ucapan itu keluar, tatapan Downey menjadi dingin sedingin es, seluruh aura di tubuhnya berubah, bara api dendam Downey menguar dengan kuat. Melihat ini, kilatan cahaya melintasi mata Sansan. Dia mengamati gerakan Downey dengan tenang.Shifa Hernanto, yang ada di balik tempat sampah mengepalkan tinjunya erat-erat. Dia menyaksikan pertarungan dengan penuh semangat dan juga rasa gugup. Dia berharap Downey bisa membunuh Sansan dengan mudah. Jadi, dia sangat bersemangat setelah melihat Downey bergegas menuju ke arah Sansan. Dia akan segera melihat adegan di mana Sa
last updateLast Updated : 2023-05-12
Read more

Bab 765

Karena tidak punya pilihan, Downey terpaksa mengambil tindakan. Dia menggenggam pergelangan kaki Sansan, lalu mengerahkan kekuatan tangannya mencoba membantingnya.Sansan yang menyadari niatnya, dengan mengandalkan kekuatan Downey, dia segera membungkuk, meraih bahu Downey dengan tangan, kaki lainnya mengunci Downey. Dalam hitungan detik, Downey telah dikunci dengan kuat oleh Sansan. Dia berdiri diam di tempat, mencoba untuk membanting Sansan, tetapi tidak bisa."Br*ngsek!" Teriak Downey terus bergerak melepaskan dirinya. "Lepaskan pecundang!"Sansan menguncinya dengan erat, "Tidak mau!""Lepas!""Tidak!""Kalau kamu tidak melepakanku, aku akan membanting kamu ke tanah!" Downey menggertakkan giginya dengan kuat.Downey belum pernah melihat orang yang bidih seperti ini. 'Apakah ini sebuah pertarungan? Apakah ini benar-benar pertarungan? Mana ada pertarungan seperti ini?'Sansan masih tidak mau melepaskannya. Downey merasa sangat kesal dengan kelakuan Sansan. Dia benar-benar berencana m
last updateLast Updated : 2023-05-13
Read more

Bab 766

Sesosok wanita berlari menghampiri mereka, Shifa berlari dengan tatapan yang panik. "Berhenti! Kamu tidak boleh membunuh Kakak Downey!"Sansan terhenti. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Shifa ada di sini. Shifa bersembunyi di balik tempat sampah. Artinya, Shifa telah menyaksikan seluruh pertarungan mereka barusan."Ternyata kamu tidak sebaik yang aku kira!" Sansan mengerutkan keningnya menatap kedatangan Shifa. "Apa ini yang disebut seorang pria?" timpalnya dengan santai menatap punggung Downey.Usai berkata, Downey merasakan kekuatan Sansan mengendur. Dia segera melepaskan diri dari Sansan, lalu berjalan ke sisi Shifa sambil terengah-engah."Kakak Downey, apakah kamu baik-baik saja?" Shifa bertanya dengan cemas.Downey menggelengkan kepala, "Kamu tidak seharusnya keluar."Wajah Shifa memuram, "Kalau aku tidak keluar, dia akan membunuhmu!"Downey tidak bersuara, karena dia merasa masih memiliki kesempatan untuk lolos. Selain itu, dia tidak merasakan aura membunuh yang jelas dari
last updateLast Updated : 2023-05-14
Read more

Bab 767

Shifa mematung di tempat, hatinya dipenuhi dengan rasa amarah. 'B*jingan!'Downey adalah tunangannya. Melihat Downey seperti ini, Shifa merasakan kebencian yang lebih dalam terhadap Sansan. Dia tidak peduli apapun, gadis itu melangkahkan kakinya langsung bergegas menuju Sansan.Sansan sepertinya telah menduga bahwa Shifa akan bereaksi seperti ini. Ketika Shifa menyerangnya, dia bereaksi dengan cepat.Shifa juga pernah berlatih, kemampuannya lumayan baik. Di tengah pertarungan, Sansan hampir terpukul oleh Shifa. Untung saja reaksinya cepat, sehingga dia sempat menghindar.Downey yang sedari tadi terdiam melihat Shifa bergerak, kemudian bangun dan berteriak, "Shifa, berhenti!"Shifa sama sekali tidak mau mendengarkan kata-kata Downey. Dia hanya ingin membunuh Sansan. Dengandemikian, dia tidak hanya bisa membalaskan dendam Febri, tapi juga bisa menghajarnya untuk Downey!Setelah menghindar beberapa kali, Sansan akhirnya memberikan sebuah serangan. Dia tidak menggunakan teknik kunci apa
last updateLast Updated : 2023-05-15
Read more

Bab 768

Downey bereaksi secara naluriah, dia dengan cepat segera mengelak. Namun, begitu keduanya bertemu, terjadi pukulan yang saling beradu.BUK!Suara tabrakan antara tinju Downey dan juga Sansan terdengar sangat jelas.BOOM!Tiba-tiba suara ledakan terdengar diiringi suara pukulan itu.Hyorin dan Matt Busby saling memandang, dia berteriak. "Lari! Ini bom!"Sehabis berteriak, Hyorin dan Matt Busby buru-buru berlari keluar. Sansan juga langsung tanggap, dia bergegas membalikkan badannya dan berlari.Mendengar itu, Downey melihat ke arah Shifa. Shifa berdiri di dekat tempat sampah yang lumayan jauh darinya. Karena ledakan, sebuah pohon tiba-tiba tumbang dan seperti akan jatuh."Shifa!" Melihat tong kayu hampir jatuh, Downey segera bergegas menghampiri Shifa, menahan pohon itu, lalu berkata kepada Shifa yang terpana. "Lari!"Shifa tiba-tiba tersadar. Setelah melihat Downey, dia terkejut. "Kak …" Dia ingin mengatakan sesuatu.Tapi Downey memotongnya. "Lari! Kalau tidak, kamu tidak akan sempat
last updateLast Updated : 2023-05-18
Read more
PREV
1
...
737475767778
DMCA.com Protection Status