Home / Urban / Mendadak Kaya Raya / Chapter 511 - Chapter 520

All Chapters of Mendadak Kaya Raya: Chapter 511 - Chapter 520

778 Chapters

Bab 511

Wajahnya yang tembem itu bergetar karenanya, air liurnya menggenang. Karena tubuhnya berat, saat dia jatuh ke tanah, suara yang ditimbulkannya menggemparkan tempat itu. Sebelum orang lain yang hendak menyerang Hyorin, Hyorin sudah melangkah maju. Ia mengepalkan tinjunya, dan menghajar orang itu tepat di jantungnya. Orang itu seketika membelalak, dia menatap Hyorin dengan pandangan tidak percaya. Wajah Hyorin tetap tidak berekspresi, namun orang itu malah telah mencapai akhir hidupnya, dan sampai mati pun dia tidak akan tahu, monster gila macam apa yang telah dia ganggu. Sedangkan di sisi lainnya, Matt Busby mengeluarkan belatinya dan melompat ke depan dengan sangat cepat. Sebelum orang di hadapannya melihat dengan jelas gerakan itu, dia sudah merasa matanya terguncang, lehernya pun terasa dingin. Akhirnya, lambat laun dia baru tersadar lehernya telah tersayat. Kemudian sebelum dia sempat mengatakan apa pun, dia tak menyangka dirinya sudah tergeletak di tanah. Matt Busby berkata re
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

Bab 512

Lou Ruth berhasil melarikan diri, tetapi dia tidak tahu ke mana dia harus pergi, sehingga dia hanya bisa bersembunyi di gang-gang kecil yang tidak berpenghuni. Setelah dengan susah payah menemukan gang kecil, Lou Ruth berhenti untuk beristirahat, nafasnya terengah-engah. Pahanya sangat sakit hingga hampir mati rasa, tetapi begitu dia berhenti, dia pun merasakan sakit yang merasuk hingga ke tulang-tulangnya. Ini membuatnya semakin membenci Sansan Carell, dia ingin sekali membunuh Sansan Carell. Lou Ruth bersandar di dinding, memikirkan apakah dia bisa mendapatkan kesempatan untuk meninggalkan Kota Ryuu di malam hari. Saat itu pula, seseorang memasuki gang kecil itu. Lou Ruth pun seketika menjadi waspada. Tak lama kemudian, seorang wanita berusia sekitar tiga puluh tahun muncul dari belokan. "Ternyata kamu!" seru Lou Ruth sambil memandang Silvia Pantura. Silvia Pantura tersenyum dengan mempesona, "Ini aku, aku kemari untuk membawamu pulang." Mendengarnya, Lou Ruth pun panik, tetap
last updateLast Updated : 2022-07-18
Read more

Bab 513

Melihatnya, Lou Ruth dalam hati diam-diam merasa lega. Dulu, saat dia menyelidiki Sansan Carell, ketika dia menggali lebih banyak informasi dan mendapati bahwa Sansan Carell memiliki adik perempuan. Waktu itu dia merasa informasi itu tak berguna, sehingga tidak pernah membahasnya. Tak disangka, itu adalah informasi penting yang dapat menyelamatkan nyawanya di detik-detik terakhir. Tetapi, terlalu awal bagi Lou Ruth untuk merasa lega. Setelah mendengarnya, Silvia Pantura bertanya, "Kalau begitu di mana adiknya?" Lou Ruth tersentak, "Dia melindungi adiknya baik-baik, aku tahu kira-kira di mana lokasinya, tetapi tidak tahu posisi pastinya." "Dengan kata lain, kami harus mencari sendiri?" Lou Ruth mengangguk, "Aku bisa menunjukkan jalannya." Setelah dia berkata demikian, Fikri Haikal pun berkata, "Katakan dulu di mana posisinya, orang kita cukup banyak, mereka dapat berpencar mencarinya. Cepat katakan." Mendengarnya, Lou Ruth merasa ada benarnya, dia pun mengatakan perkiraan lokasi
last updateLast Updated : 2022-07-19
Read more

Bab 514

Fikri Haikal berdehem, "Tenang saja, untuk saat ini kau masih aman." Mendengar itu, Lou Ruth tetap tidak tenang, dia justru semakin merasa ngeri dan ketakutan. Saat ini dia aman, itu artinya, nanti dia akan dibunuh. Beberapa orang lainnya bahkan tidak melirik Lou Ruth, mereka semua menutup mata untuk beristirahat. Karena menurut mereka, Lou Ruth sudah pasti akan mati. Lou Ruth terduduk lemas di kursi mobil, dia benar-benar merasa putus asa. Itu adalah keputusasaan karena mengetahui dirinya akan dibunuh. Tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa, dan hanya bisa menunggu kematian. — Sansan Carell, Hyorin, dan Matt Busby juga sedang duduk di dalam mobil. Kemampuan Hyorin dalam menguntit sangat luar biasa, dengan sangat cepat, dia telah menemukan jejak kelompok Fikri Haikal. Muncul titik merah di layar display di tangan Hyorin. "Mereka berjarak lima kilometer dari kita, mereka sedang menuju ke ..." Saat baru berbicara sampai sini, perkataan Hyorin terhenti, dan dia diam-diam berkata, "Gaw
last updateLast Updated : 2022-07-19
Read more

Bab 515

Dia ingat ketika dia memohon pada Sansan Carell untuk tidak membunuh juniornya saat itu. Sansan Carell tidak berhenti, dan malah benar-benar membunuh juniornya. Sansan Carell memahami tujuan mereka, "Jika kamu berani menyentuh orang-orangku, bahkan jika aku harus mati, aku akan membawa kalian untuk mati bersama!" "Cih!" seru Silvia Pantura acuh tak acuh, "Kalau begitu lihat saja apakah kamu mampu!" Setelah dia berkata demikian, seseorang turun dari van, Hyorin dan Matt Busby sudah pernah bertemu dengannya, dia adalah Ifa Celia. Setelah Purwa Caraka turun dari mobil, tak disangka mobil van itu melesat pergi. Ekspresi Sansan Carell berubah, "Gawat!" Melihat itu, Hyorin dan Matt Busby saling bertatapan, Matt Busby pun berkata, "Serahkan hal ini padaku, kalian pergilah mengejar mereka." Sansan Carell menatap Matt Busby, "Hati-hatilah." Setelah mengatakannya, Hyorin dan Sansan Carell masuk ke dalam mobil dan mengejar mereka. Saat itu pula, Lou Ruth tiba-tiba berkata, "K-kalian juga
last updateLast Updated : 2022-07-20
Read more

Bab 516

Desa tempat adik Sansan Carell berjarak hampir 50KM jauhnya dari Kota Ryuu. Tadi mereka berangkat di sore hari. Sekarang begitu dia sudah dekat dengan desa itu, hari sudah malam. Sansan Carell melihat mobil van itu di pintu masuk desa. Sansan Carell menginjak rem kuat-kuat dan ikut berhenti. Lampu di dalam mobil van tidak menyala, sehingga dia tidak tahu apakah ada orang atau tidak. Setelah sekian lama, Sansan Carell tidak bisa menahan diri untuk turun dari mobil. Sansan Carell berdiri di samping mobil, "Aku tahu kalian ada di dalam, turunlah!" Setelah dia mengatakannya, turun tiga orang dari dalam mobil van. Selain Fikri Haikal, masih ada dua orang yang tidak dikenal Sansan Carell. Salah satunya memiliki mata seperti ular, yang terasa dingin saat dilihat. Yang satunya lagi bertubuh tinggi dan besar, dia memegang tongkat polisi di tangannya. "Sedang apa kalian? Ayo serang aku," teriak Sansan Carell. Fikri Haikal memicingkan matanya, "Kalau begitu biar kutanya, apakah kau yang mem
last updateLast Updated : 2022-07-20
Read more

Bab 517

Pada saat ini, Sansan Carell tiba-tiba mengulurkan tangannya dan meraih pergelangan tangan pria itu, kita sebut saja Julian Assange. Tangan Julian Assange berhenti bergerak, dia masih meremehkan Sansan Carell, "Hanya seekor semut, untuk apa aku memperlakukanmu dengan serius?" "Ingin melawan? Tidak sadar akan kemampuan diri sendiri!" Setelah mengatakan itu, Julian Assange semakin ingin menusuk dada Sansan Carell. Namun, tangan Julian Assange tidak bisa bergerak turun sedikitpun. Tangan Sansan Carell dengan kuat menggenggam pergelangan tangan Julian Assange dan mencegahnya untuk bergerak. Saat Julian Assange akan mengerahkan seluruh kekuatannya, dia menyadari bahwa tidak hanya tangannya yang tidak bisa bergerak, tetapi tangannya sedikit demi sedikit bergerak keluar. Sansan Carell berangsur-angsur bangkit dengan gerakan di tangannya. Saat Sansan Carell berdiri, dia mengeluarkan kekuatanya tiba-tiba dan mendorong Julian Assange itu. Julian Assange terhuyung dan mundur beberapa langkah
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

Bab 518

Julian Assange meraih tangan Sansan Carell dengan kedua tangannya dan mencoba untuk membuka tangannya. Tetapi Sansan Carell bertekad untuk membunuh Julian Assange, tidak peduli kekuatannya sebesar apa pun, dia tidak bisa menghentikannya. Dengan kata lain, dia sudah hampir gila sekarang, dia tidak akan pernah melepaskannya kecuali dia melihat Julian Assange itu tergeletak di atas tanah tanpa nafas. Julian Assange merasa tercekik dan menjadi panik. "Kamu! Bajingan! Lepaskan aku!" Julian Assange sama sekali tidak bisa menggerakkan tangan Sansan Carell, dia berbicara dengan terpatah-patah, menepuk Sansan Carell dengan kedua tangannya. Namun, Sansan Carell tetap tidak bergerak dalam posisinya, tetapi jika melihat lebih dekat lagi. Dan dapat terlihat pembuluh darah biru keluar dari tangan Sansan Carell, dari hal ini kita bisa tahu keadaan seperti apa yang Sansan Carell miliki sekarang. Melihat tidak ada gunanya, Julian Assange berpikir untuk mencekik Sansan Carell, kekuatannya jauh lebi
last updateLast Updated : 2022-07-22
Read more

Bab 519

Di bagian Hyorin, dia menghadapi Pian dan istrinya, mereka juga orang hebat. Jika Hyorin sendirian melawan satu orang saja, mungkin hasilnya akan seri. Tapi, jika Hyorin melawan dua orang, dia hanya bisa mengatakan, dirinya akan di pukuli. Benar saja, Hyorin telah bertarung dengan mereka dalam waktu yang lama, tapi seringkali Hyorin yang dipukuli. Untungnya, Hyorin dalam keadaan sehat, jadi walaupun dia sering dipukul, tapi dia tetap bertahan. Pian dan istrinya memukuli Hyorin berkali-kali, Hyorin hanya terdiam. Ia masih memiliki kekuatan untuk bertarung dengan mereka, hal ini membuat mereka kesal. "Tunggu!" Eva Celia tiba-tiba berteriak. Hyorin dan Pian menghentikan pergerakkan tangan mereka pada saat yang sama dan melihatnya. Eva Celia berkata, "Kamu sebenarnya terbuat dari apa? Kami memukulimu berkali-kali, tidakkah kamu merasa sakit? Kenapa kamu tidak berteriak?" Pian juga mengangguk, "Istriku, aku juga merasa aneh!" "Suamiku, aku lelah memukulnya, bagaimana kalau langsung
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more

Bab 520

Wardani telah membawa borgol dan berkata dengan serius, "Tolong kalian bekerja sama." Pian tertegun sejenak dan kemudian berkata dengan keras, "Polisi apa? Apa yang ingin kamu lakukan, sialan?" Malam ini, mereka berada di jalan terpencil, bagaimana mungkin ada polisi? Apalagi dia sendirian dengan pakaian kasual, siapa yang akan percaya bahwa dia adalah seorang polisi? Wardani tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan ID-nya, kebetulan lampu mobil jeepnya tidak dimatikan, jadi mereka bisa melihat dengan jelas isi ID-nya. "Lihat dengan jelas, aku memang seorang polisi." Pian tidak percaya dan berjalan kedepan untuk melihatnya, dia terkejut ketika dia melihat bahwa dia adalah seorang polisi! "Suamiku …"Eva Celia melihat reaksi Pian dan segera mengetahui identitas Wardani, dia merasa sedikit khawatir. Mata Pian berputar, tiba-tiba dia memikirkan sebuah ide dalam sekejap, kemudian diam-diam dia mundur ke arah Eva Celia dan berkata, "Polisi ini juga harus kita bunuh! Maka tidak ak
last updateLast Updated : 2022-07-25
Read more
PREV
1
...
5051525354
...
78
DMCA.com Protection Status