Semua Bab Menjerat Mantan Istri: Bab 11 - Bab 15

15 Bab

Dia Duda

Delia hampir menahan nafas, saat Deff berada di dekat pintu mobil itu. Bu Diana buru-buru ke sana, lalu menghadang Deff."Ada apa Tuan Deff?""Siapa di dalam?" tanya Deff dingin dan penasaran."Oh, itu keponakan saya. Oh ya, gimana jeruknya tadi?" Bu Diana berbohong karena ingin mengalihkan pembicaraan. Ia juga ingin urusannya dengan Deff cepat selesai."Lumayan, mulai besok kami akan ambil jeruk di kebun anda.""Wah, benarkah? Senang sekali bekerjasama dengan anda. Tapi gimana dengan tanah itu? Apa mau lihat-lihat dulu?""Tidak perlu, nanti biar asisten saya yang melihatnya.""Hmm, oke kalau begitu, jadi nggak enak bicara di sini. Ayo kita masuk ke butik. Kita minum-minum dulu di dalam.""Maaf, kami juga buru-buru. Masih ada urusan penting yang mesti diselesaikan. Permisi, ucap Deff usai menyalami tangan bu Diana. Setelah itu, ia gegas menuju mobilnya dan diikuti oleh asistennya.Setelah kepergian Deff, bu Diana kembali menemui Delia. Delia yang tadinya khawatir, kini sudah terlihat
Baca selengkapnya

Ancaman

Pada malam harinya, Putri pergi dari penginapan seorang diri. Tiba-tiba, ia malah bertemu dengan pria yang ingin mengganggunya malam itu."Hai cantik, kita bertemu lagi."Putri mengingat kejadian itu, namun ia tak bisa mengingat semuanya, karena waktu itu seperti ada yang memukulnya, lalu ia tersadar tak jauh dari penginapan. Putri sedikit panik, ia buru-buru pergi dari hadapan orang itu."Tunggu, mau ke mana kamu?" tanya dia lagi."Lepaskan aku, jangan coba-coba pegang! Tanganku ini halus tauuu! Kamu mau celaka in aku lagi?""Celakain kamu? Kamu lupa, waktu itu kamu juga kabur, dan tiba-tiba kamu sudah digendong oleh pria." Ia mengernyitkan keningnya."P-Pria?" Putri berusaha mengingat kejadian kemarin, tapi pikirannya begitu sulit untuk mengingatnya. "Iya? Dia siapa? Pacar kamu?" Pria itu mendekat ke arah Putri. Hingga wajah mereka kini bertemu.Dug! Jantung Putri serasa meledak, saat ia sadar kalau ternyata pria itu tampan juga. Namun Putri tidak mau terpesona oleh pria itu, ia in
Baca selengkapnya

Orang Baru

Deg! Delia tersentak kaget, ia ingin berbalik, tapi merasa takut dengan orang itu. Apalagi di sini tak ada seorang pun yang ia kenal. Ia menetralkan nafasnya, sampai akhirnya berbalik."Kenapa sepatunya dilepas?" tanya seorang pemuda yang nampak sepantaran dengannya.Delia menatapnya lamat-lamat, sepertinya pria ini berbahaya. Ia menyentakkan tangan, tak ingin lama-lama dipegang oleh orang asing itu."A-anu, sepatunya kebuka. Tapi nggak papa, rumahku dekat sini kok." Ia buru-buru ingin pergi meninggalkan pria itu, namun satu tangannya kini ditahan, membuat jantungnya kembali berdegup."Mau ke mana? Biar bisa kuantar sekalian.""Nggak, aku bisa sendiri." Delia buru-buru pergi dari hadapannya.Pria itu tak tinggal diam. Dikejarnya Delia yang berjalan cepat di depan sana. Ia menghadang langkah cantik sang janda muda itu."Ayo ikut aku," ajaknya lagi sambil menggandeng tangan Delia."Kamu apa-apaan! Kita nggak saling kenal, kenapa kamu malah maksa?!"Pria itu tersenyum, lalu menggandeng D
Baca selengkapnya

Bertemu Arjuna

Awan yang awalnya cerah, kini mendadak mendung. Hal ini sedikit mengganggu Rendra, karena malam ini ia akan menjemput Delia. Entah kenapa, walau baru pertama bertemu, ada daya tarik tersendiri dari diri Delia terhadap Rendra.Rendra yang sudah lama menjomblo seperti merasakan cahaya terang saat bertemu Delia. Tapi, baginya masih terlalu cepat jika ia ingin menjalin hubungan dengan Delia, apalagi dia masih belum tau asal usulnya. Tugasnya hanya berusaha menjaga Delia selama ia berada di sini.Putri sudah sampai di rumahnya, ia berlari menuju pintu sambil menggedornya dengan cepat. Kakinya terasa mau copot saat menginjak ke teras rumah.Krek."Putri?!!" Ibunya yang kebetulan membuka pintu kini terbelalak menatap wajah putri semata wayangnya."Ibuuuu!" seru Putri sambil memeluk tubuh ibunya erat. Rasanya nyaman, tak ada orang yang bisa mengalahkan pelukan ibunya. Sekian lama berpelukan, akhirnya ia melepas pelukan ibunya. Putri mengatur nafasnya, sebelum ia"Putri, kamu kenapa nggak bis
Baca selengkapnya

Disekap

Pov DeliaAku berusaha tenang, tak ingin menunjukkan ketakutanku di hadapan pria ini. Tak ingin lemah, dan kembali dijajah olehnya. Dia hanya tersenyum mengejek, seolah menyatakan bahwa ia sekarang menang."Jawab aku, siapa pria yang bersamamu tadi?!"Aku diam, namun justru kediamanku malah membuatnya tak tenang. Lagi, ia melontarkan pertanyaan yang sama. Amarah mulai nampak menghiasi wajahnya yang tegas."Ayo jawab!" Tangannya meraih wajahku, lalu mendekatkan kearahnya.Deg. Lagi-lagi jantung ini berdebar dengan kencangnya. Bibirku kelu, rasa takut, panik dan kesal menyatu di dalam sana. "Kamu masih mau diam, Sayang? Baiklah, aku akan membuat bibirmu tetap diam."Cup, bibir itu mendarat sedikit di bibirku. Aku buru-buru menjauh, dan merasa panas di wajahku."Dasar breng-""Mau lagi?" Ia kembali menyeringai.Deff membawaku ke apartemennya di kota ini. Digandengnya tubuh mantan istrinya ini. Tak bisa aku berkutik karenanya."Lepas.""Diam, kalau kau ingin selamat." Ia berkata lembut n
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12
DMCA.com Protection Status