/ Urban / Menantu Super Kaya / 챕터 281 - 챕터 290

Menantu Super Kaya의 모든 챕터: 챕터 281 - 챕터 290

577 챕터

280. Beberapa Jam Sebelumnya

Beberapa jam sebelum presiden mengutus anggota tim SAR laut Tiongkok.Andre mendapat telepon, dan langsung terbelalak mendengarnya. Dia lantas bertanya pada Davin. “Dari mana Anda dapat informasi itu, Tuan?”“Aku baru saja berbincang dengan salah satu mafia penjaga laut Australia sekaligus bawahan Toretto. Dia bernama William. Paman pasti mengenalnya.”“Benar, dia pensiunan angkatan laut Australia. Mantan mafia besar pengedar obat-obatan juga penyuplai minuman keras. Juga, mafia penguasa beberapa gangster di daerah-daerah terpencil Australia. Aku paham betul William punya nama besar di dunia permafia-an. Kenapa memang? Apa saja yang dia ceritakan pada Anda?”“Banyak sekali. Dia tahu mengenai Sindikat Serigala Merah dan sepakat menjalin kerja sama dengan Nayama, tapi dia menuntut imbalan yang lumayan besar untuk sebuah informasi.”“Hmm?” Andre diam cukup lama, menunggu k
last update최신 업데이트 : 2022-03-25
더 보기

281. Penyiksaan Tanpa Toleransi

“Halo? Jangan bilang kau tidak mendengar suaraku?” Andre mulai tersulut emosi. Bisa-bisanya di saat urgent seperti ini, pihak militer Tiongkok tidak merespon dengan cepat.“Eh iya, maafkan saya, Tuan, saya tertegun bisa bicara langsung dengan Anda.”Andre tidak ingin basa-basi lagi. “Lupakan masalah tertegun atau kagum karena bicara denganku. Ini urusan penting. Bersikaplah profesional sebagai salah satu petinggi, urusan pribadi kesampingkan lebih dulu!”“Ma-maafkan saya, Tuan Andre, apa yang harus saya lakukan? Saya siap menerima perintah apapun dari Anda.”Sebelumnya, rekam perbincangan ini!”“Sudah, Tuan.”“Oke. Segera sampaikan pesan pada menteri kemaritiman dan kelautan Tiongkok, Meng Khi, agar mengirim surat penarikan pasukan. Katakan ini perintah langsung dari Andre Nayama dan Toretto d’Ambriasso. Kalau bisa, katakan pesan ini pada p
last update최신 업데이트 : 2022-03-25
더 보기

282. Ajudan Presiden Turun Tangan Langsung

Meng Khi mengambil ponsel Tzu, menekan tombol hijau tanpa loudspeaker sehingga suara Andre tidak bisa didengar orang banyak walau dia berteriak sekencang mungkin.“Tuan, saya mohon, itu telepon penting...”“Penting katamu? Ini nomor penting? Kau saja tidak menyimpan nomornya!” Meng Khi mengangkat layar ponsel itu, lalu menunjukkannya mentah-mentah tepat di depan mata Tzu.Tapi, telepon itu terus berdering dan tidak mau berhenti. Ada apa ini? Pikir Meng Khi. Dia mulai curiga ada yang aneh dengan si penelepon.Tzu minta agar Meng Khi mengangkat teleponnya.“Tolong angkat telepon itu … Jenderal Andre sedang butuh bantuan. Jenderal ingin menyampaikan sesuatu pada Anda, Pak. Anda harus mengangkatnya.”“Bohong!” maki Meng Khi, lalu meludahi Tzu. “Kau tidak bisa membodohiku! Mana mungkin Jenderal Andre menelepon rendahan sepertimu.”Namun, tak berselang la
last update최신 업데이트 : 2022-03-25
더 보기

283. Harus Segera Ambil Keputusan

Setelah puas memukuli menteri tidak tahu diri itu, Ein langsung memberikan telepon, yang mana, Andre sudah siap menceramahi Ein dengan ribuan kata amarah yang dia tahan sejak tadi.Andre berdehem, lalu berucap halus. “Sebenarnya aku tidak ingin ada kekacauan di sini, tapi kau tahu sendiri, aku bukan tipikal negosiator. Aku lebih suka menghabisi orang-orang sepertimu dengan kekerasan agar kau jera! Orang sepertimu punya mulut yang manis. Dan satu-satunya cara adalah mencampur manisnya dengan darah!”“Am-ampun, Jenderal, saya tidak tahu jika Tzu adalah orang kepercayaan Anda.”“Permohonan tidak terima. Sikapmu terlanjur membuat aku marah. Beruntung aku tidak menghubungi presiden lalu memecatmu dari kursi pemerintahan. Kau harusnya bersyukur, aku masih membiarkanmu hidup, setidaknya bergelimang harta gelap hasil korupsi alutsista yang kau lakukan.”Meng Khi diam tidak bisa bicara. Tzu yang babak belur menyeka darah ya
last update최신 업데이트 : 2022-03-26
더 보기

284. Urusan Gawat di Indonesia

Meng Khi memilih mundur dari kursi kementerian. Tentu, dengan segala pertimbangan yang sudah dia pikir matang-matang.“Sekarang, kemasi barang-barang pentingmu. Masalah siapa yang kelak menjadi penggantimu, itu urusanku. Ingat, jangan sekali-kali menampakkan muka di kursi pemerintahan. Berita pengunduran dirimu, sementara tidak disiarkan ke publik demi kesinambungan dan keseimbangan rakyat Tiongkok. Mereka pasti berpikir, kenapa Meng Khi tiba-tiba mundur? Akan ada banyak pertentangan dan polemik yang terjadi.”“Maaf. Maafkan aku.”“Kursi pemerintah di sini sangat keras. Persaingan dan sikut-sikutan selalu jadi hal wajar. Siapa yang bersalah, dia harus menerima resiko. Dan, kau pasti tahu, resikonya hanya dua. Ditembak mati karena kesalahan besar, atau mundur dari kursi pemerintahan sebelum masyarakat tahu!”“Kalau memang ini keputusan terbaik, aku bisa menerimanya, dengan senang hati. Aku mundur. Tanpa perlu
last update최신 업데이트 : 2022-03-26
더 보기

285. Pesan Dari Lisa

Davin harus menyelesaikan masalah di Sukabumi, ada oknum yang membawa kabur dana pembangunan Nayama Losment yang merupakan salah satu cabang Nayama Accent, salah satu perusahaan induk Nayama di bawah pimpinan Bella di Australia.Tapi, hal itu tidak semulus yang dijalankan.Tuan Besar Juta dan Jenderal Andre sudah menyuruh Davin kembali karena mereka berdua sedang menyelesaikan urusan masing-masing di dua negara berbeda. Yang menjadi kendala, posisi saat ini Lisa sedang terpukul karena papanya masih dirawat.“Baru saja kamu pergi ke Canberra, sekarang apalagi? Mau ninggalin aku ke Indonesia sementara kondisiku masih kayak gini? Mikir, Vin. Aku juga butuh perhatian!”“Tapi ini darurat, Lis, di luar perkiraanku. Aku juga tidak ingin ada urusan mendadak, apalagi kaitannya sama Nayama. Problemnya krusial, sementara Tuan Besar Juta dan Jenderal Andre tidak bisa menanganinya karena ada urusan lain.”“Masabodo kamu mau la
last update최신 업데이트 : 2022-03-28
더 보기

286. Sampai di Sukabumi

“Bukan maksudku meninggalkanmu sendirian di sini, tapi aku harus balik ke Indonesia. Masih banyak hal yang harus kuurus, termasuk masalah pencurian dana dari tender,” kata Lisa.“Iya, aku paham. Hati-hati ya, jangan terlalu memforsir tenagamu. Jaga kesehatan.”Lisa mengecup Davin, menatap punggung lelaki itu hingga tak terlihat lagi.Davin menelepon pilot pribadi Tuan Besar Juta lalu kembali ke Indonesia setelah mendapat izin dari kekasihnya. Dia tidak langsung berangkat. Akan tetapi, lebih dulu memastikan kondisi cuaca dan keamanan setelah dia injak kaki di Indonesia.Lima menit menunggu, ada laporan masuk dari pangkalan militer.Kondisi di bandara, aman terkendali. Davin bisa berangkat tanpa harus risau ada ancaman dari Serigala Merah.Pihak militer, terutama Andre, juga mengutus orang-orang Mamba untuk berpatroli sampai Davin sampai di lokasi tujuan.Sepulangnya dari Australia, Davin lang
last update최신 업데이트 : 2022-03-28
더 보기

287. Dihadang Dua Preman

Lelaki bernama Ali duduk di kantor utama. Dia nampak bingung. Harus mengganti uang milik Nayama? Jumlahnya, tentu, sangat besar. Bahkan harga proyek ini tidak bisa ditebusnya walau harus mengabdi seumur hidup pada Nayama.Ali yang pusing menumpahkan amarahnya pada seluruh bawahan.“Saya tidak habis pikir, kenapa bisa proyek ini kecolongan! Pelakunya adalah teman kalian sendiri. Saya pasrahkan urusan tender pada kalian, tapi kalian malah mengacaukannya. Sekarang lihat, uangnya raib dan kita tidak tahu siapa yang membawanya!”Seorang perempuan mengangkat tangan. “Pelakunya pasti salah satu dari kita bersepuluh.”Ali menggebrak meja sangat keras. “Bagaimana kau bisa seyakin itu?”“Hanya kita bersepuluh yang punya akses ke ATM khusus pembangunan Nayama Losment. Dan ,hanya kita juga yang bisa mengambil uang itu.”Davin samar-samar mendengar debat kusir di kantor utama Nayama 
last update최신 업데이트 : 2022-03-28
더 보기

288. Tidak Punya Tenaga Untuk Melawan

“Aku peringatkan sekali lagi, jangan macam-macam dengan Nayama Losment atau kamu menerima akibatnya!” Tono membentak Davin, berharap anak muda itu ngeri dan lari ketakutan sampai terkencing-kencing.Tapi, yang terjadi, justru berbeda.Davin hanya bisa menggeleng heran. Kenapa pula dengan dua preman ini? Apa dia tidak mengenali siapa sebenarnya Tuan Muda Nayama?Sebenarnya, Davin bisa sangat mudah memecat dua satpam itu dalam hitungan detik, tapi dia butuh Ali untuk memecatnya. Prosedural tetap dijaga meski dia punya hak veto untuk melakukan itu.“Panggil Ali ke sini!” ucap Davin.Wira mencengkeram kerah baju Davin, lantas memukul pipi kirinya. “Tutup mulutmu, Sampah! Jangan seenak jidat memanggil nama presdir kami! Mana sopan santunmu? Ingat, kamu hanya gembel yang tidak sengaja masuk ke tempat pembangunan ini!”Keributan itu didengar Ali dan semua kawanannya. M
last update최신 업데이트 : 2022-03-28
더 보기

289. Menghajar Habis

Davin memegang kaki Ali, mendorongnya hingga presdir sombong itu jatuh dengan posisi kepala di bawah. Dia tidak lagi menahan diri. Atur pola nafas terpaksa dilakukan demi bisa membangkitkan tenaga tersembunyi di salah satu titik rahasia nadi manusia.Doni dan Wira segera bereaksi. “Jangan macam-macam dengan kami!”“Majulah! Aku tidak takut walau harus satu lawan dua,” kata Davin, lalu mengusap darah yang mengalir dari bibir kanannya.Wira maju lebih dulu. Bogem melayang, namun berhasil ditangkis Davin.“Sialan, pria ini punya tenaga lebih kuat dari perkiraanku! Aku harus atur strategi, cari celah sampai dia melancarkan serangan dengan pertahanan kosong.”Dan, momen itu, langsung terwujud.Davin tahu, Wira adalah pria kidal. Oleh sebab itulah, Davin lebih pilih menghindari serangan tangan kiri Wira sampai benar-benar mendapat momen untuk menakhlukkan pria kekar tinggi
last update최신 업데이트 : 2022-03-29
더 보기
이전
1
...
2728293031
...
58
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status