"Maaf, saya tidak mengerti, kenapa tiba-tiba Ibu memeluk saya."Mamanya Nara masih saja memelukku. Sedangkan Nara, Pamannya Pia, dan Papanya Nara sudah duduk. Seolah tidak peduli dengan kejadian ini. Hanya Angga yang juga kelihatan kebingungan. Selama beberapa menit, Mamanya Nara masih memelukku, membuat sedikit risih. Aku tidak mengerti kenapa sampai di peluk seperti ini. "Nay, saya selalu menunggu kedatangan kamu. Tapi apa? Tidak pernah datang.""Maksudnya, Bu? Saya tidak kenal dengan Ibu, saya saja baru kenal Nara tadi. Kenapa seolah-olah Ibu mengenal saya sudah lama?""Kamu belum tahu semuanya?"Mama Nara melepaskan pelukan, membuatku menghela napas lega. "Kamu ini gimana, sih, Nara. Sudah Mama bilang, kamu harusnya kasih tahu sejak dulu."Nara mengangkat bahu. "Kenapa tidak Mama saja? Kenapa harus Nara? Selalu Nara."Apa, sih? Sungguh, aku tidak mengerti dengan semua ini. Kenapa seperti drama?"Dari pada kalian berdebat, lebih baik kasih tahu saja. Kasihan, kebingungan." Pama
Last Updated : 2022-06-13 Read more