"Senja!!" pekik seseorang, Senja hanya diam tak mau menyahut. Lalu berjalan lurus menuju lantai atas. "Maafin kami Senja." Angga menyusul jalan Senja yang agak cepat namun Dara menghadang langkahnya ketika Angga hendak naik tangga. "Tolong mbak menyingkir." Dara tak bergeming, sorot matanya begitu galak. "Tunggu di sini aja mas, temen saya mau ngambil barang-barangnya terus pergi." "Tapi mbak..." Dara tetap berdiri tak berniat berpindah tempat. Sedang Senja di lantai atas, mengambil awut-awutan semua barang-barangnya. Mulai dari kertas skripsi, laptop, pakaian cas, powerbank, sampai dengan alat make up yang jumlahnya tak seberapa. Ia masukkan semua barang ke dalam tas besar yang ia pinjam dari Dara. Setelah selesai ia menatap, meneliti setiap sudut kamarnya bersama sang suami. Senja ingat bagaimana dulu merapikannya, membersihkannya, menata semua perabotan. Waktu itu dalam hatinya ia berharap memulai segalan
Baca selengkapnya