Semua Bab Pelangi atau Senja: Bab 1 - Bab 3

3 Bab

01

Namaku Levia Aliani, biasa dipanggil Levi, anak kedua dari dua bersaudara, dan saat ini aku hidup Sendiri jauh dari orang tua. Aku juga punya orang tua angkat dan kakak angkat yang lebih Menyayangiku dari pada kakakku sendiri, namanya Deren, dia satu-satunya orang yang aku percaya untuk menjaga diriku tentang apa pun itu. Aku merantau di kota lain dan aku bekerja di salah satu Perusahaan bidang jasa. Aku hanya seorang karyawan baru, bahkan aku tidak mengenal siapa pun Saat hari pertama masuk kerja. Langit sore tampak bersahabat, menemani aku yang tengah duduk sendirian di pinggiran pantai. Menunggu matahari yang sebentar lagi akan tenggelam. Deburan ombak dan angin laut yang menyapu rambutku menjadi beterbangan semakin membuatku merasa nyaman. Ditambah langit oren dan dipadu dengan birunya laut semakin membuat aku kagum dengan ciptaan Tuhan. Aku berharap jika kedatangan dan memilih kota ini untuk bekerja dan belajar memulai hidup yang baru tidak akan mengecewakan, setelah ha
Baca selengkapnya

02

yang akan menggangguku, setelah semua beres aku bersiap pulang, entah dimana sekarang berada, tidak biasanya ketika jam pulang ia menghilang begitu saja.“Lev,” sapa Andre membuat lamunanku buyar, tidak ada kata yang keluar dari mulutku, hanya saja. Aku menatapnya menunggu kata yang bakal dia katakan.“Pulang bareng ya, aku sudah bilang ke Aryan mau mengajak kamu jalan, lagian kamu kerja pulang ke kos tidur berangkat kerja lagi pulang tidur lagi, gitu terus siklusnya,” kata Andre menyinggungku. “Harus banget apa kalau mau mengajak aku itu pakai izin ke Aryan segala?” tanyaku pada Andre.“Mungkin gitu, lagian dia bakal bingung kalau kamu hilang begitu saja, makanya aku izin biar dia Tidak cari kamu.”“Iya sudah ayo cepat, sudah malas aku!” ajakku padanya, sedangkan Andre hanya menanggapi jawabanku dengan senyuman . “Rasanya kok aneh setiap aku melihat senyum Andre, batal mantai
Baca selengkapnya

03

Setelah selesai belanja, aku segera pulang. Tidak seperti biasanya, jalanan begitu sepi, padahal masih sore.“Woy!” seseorang menepuk bahuku. Ah, dia mengagetkanku. Rasanya ingin sekali menampar wajahnya. Tapi aku hanya bisa menahan emosiku.“Lev, apasi..... Kayak bocah lo!” bentak Andre.“Apa, lo baru tahu gue bocah?” dan untuk pertama kalinya juga aku menggunakan sebutan lo dan gue dengannya.“Iya, seharusnya lo tahu dari pagi gue jaga lo dan lo malah main kabur begitu saja, lo jaga diri saja tidak becus sok-sokan main kabur.”“Tanya diri lo sendiri, kenapa kalau tidak ikhlas nungguin segala, lagi pula selama ini memangnya lo yang rawat gue, lo baru kenal gue, lo kalau mau tahu orang kejauhan, gue selama ini rawat gue sendiri bukan lo yang mengurus jadi jangan sok ngatur-ngatur gue lo,” Plak!Satu tamparan mendarat keras di pipiku, aku menahan kuat air mataku yang hampir
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status