Mata lelaki itu mengerjap beberapa kali, cukup lama matanya beradaptasi akhirnya ia bisa melihat langit-langit yang didominasi warna putih. Sagara menengok ke samping, ia melihat punggung seseorang. Saat matanya terbuka sempurna, punggung itu berbalik dan memunculkan sosok wanita baik hati yang teramat menyayangi Sagara.“Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar, Sayang.”“I-ibu?” gumam Sagara pelan, Euis mendekat dan menggenggam jemari putranya terharu. Berulang kali ia mengucap syukur dalam hati, Euis nyaris kehilangan Sagara untuk yang kedua kalinya.“Iya, Nak, ini Ibu. Ada apa, Nak? Di mana yang sakit? Kamu mau ibu panggilkan dokter?”“Tidak, Bu, aku tidak apa-apa. Saga mencoba untuk duduk tapi sekujur tubuhnya sangat lemas.”“Kamu berbaring saja, Nak. Tubuh kamu masih lemah, Ibu bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana cara kamu bertahan hidup di tengah hutan selama tujuh hari lamanya.”
Last Updated : 2024-10-29 Read more