Maura sontak kaget dengan apa yang baru saja di dengarnya dari bibir Dafi, sementara Aira merasa kalau yang dikatakan laki-laki itu benar. Ia tak pernah merasakan dekat jika sedang bersama Zen, seolah laki-laki itu juga sama seperti papanya, hanya saja semua sifat papanya terlihat. Sementara Zen tidak. Ada banyak keraguan dalam hatinya, jika dibandingkan, sudah pasti Dafi lebih unggul. Di mata Aira, Dafi sudah tentu lebih kaya dari mamanya dan berani dalam mengambil langkah, sekali bertindak, ia dan mamanya pun langsung keluar dari masalah. Sementara Zen masih belum dipastikan, selama ini hanya menjanjikan kita agar mereka berdua untuk keluar dari masalah, tapi tak ada yang berhasil. "Em, tidak. Aku dan Zen sudah lama saling mencintai." Maura berucap jujur. Dafi menghela napas berat. "Zen? Namanya Abdul
Terakhir Diperbarui : 2022-01-06 Baca selengkapnya