Rose menekan bibir pada cangkir berisikan cokelat panas. Menyesap sedikit demi sedikit, perutnya nyeri, sumpah demi Tuhan, tamu bulanan itu tidak bisa diajak kompromi. Jika biasanya Rose tidak kesakitan, tapi jika rasa lelah di campur kehilangan banyak darah serta pikiran yang tidak terarah, apalagi yang akan terjadi, semua akan lari memukul perut, mual, sudah pasti. Tapi, biarpun begitu, setelah Leon dan Lily pergi ke sekolah, tubuh lemah lunglai itu memaksa mengendarai mobil menuju perumahan Dealova—rumah yang ditempatinya dulu, bersama Jeffry, serta memohon pada pria itu untuk tidak masuk kerja. "Kamu mau membentuk aliansi pengangguran masa kini? Tidak memperbolehkan aku kerja?" Jeffry yang baru saja selesai berganti pakaian dari berjas rapi sampai hanya memakai kaos dan celana pendek itu pun bertanya. Rose mengangguk, menanggapi sarkasme pria itu. Jujur, Jeffry tidak keberatan. Justru ia ingin melakukan sedikit candaan. Tapi gagal total sebab Rose
Last Updated : 2021-11-27 Read more