Semua Bab Gelang Emas Untuk Emak: Bab 21 - Bab 30

40 Bab

Bab 21

Gelang Emas Untuk Emak part 21 UhukkUhuukk!!Sambil terbatuk Emak goyangkan tubuh Farhan sampai terbangun. Perlahan Farhan mengucek matanya, memastikan siapa yang mengganggu tidurnya. Hidungnya mulai ikut merasakan bau asap yang menyengat. Lantas dengan cepat berdiri membopong tubuh Emak yang sudah lemas untuk keluar kamarnya, sebelum api melahap seisi rumah.Terhuyung Farhan membawa Emak keluar, disambut uluran tangan Mbak Narti yang langsung dibawa ke teras rumahnya. Farhan hendak kembali, menyelamatkan apa saja yang bisa diselamatkan, namun tangannya ditarik oleh warga. Terlalu berbahaya bila masuk lagi ke dalam, karena puing-puing kayu mulai berjatuhan. Urung masuk, Farhan duduk dipinggir jalan sambil melihat betapa ganas api melahap rumahnya.Melihat rumahnya terbakar tanpa bisa menyelamatkan barang berharga membuat Farhan menunduk lemas. Banyak warga berdatangan membantu memadamkan api. Namun sial, rumah Emak yang memang sudah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-21
Baca selengkapnya

Bab 22

Gelang Emas Untuk Emak part 22 Beralih ke laci dibawah meja disebelah lemari tempatnya menyimpan berkas, seperti ijazah dan akte dalam sebuah map mika. Ia buka laci itu, melihat Al Quran dan beberapa berkas dalam map masih utuh, matanya berbinar kala mendapati sebuah amplop menyembul dalam tumpukan map. Seketika Farhan sujud syukur. Beruntung ia sempat memindahkan letak uang simpananya. Biasanya ia selipkan diantara tumpukan baju dilemarinya. Entah kenapa kemarin ia pindahkan amplop itu ke dalam laci. Allah Maha Baik masih menyisahkan sedikit rejeki untuknya menyambung hidup.Segera diraihnya amplop itu, ia buka untuk melihat isinya. Utuh dan tak berubah warna. Seketika ia berdiri, bersemangat untuk menunjukkan benda itu dihadapan Emaknya. Langkah kakinya melambat mana kala melihat sang Emak sedang berbicara dengan seseorang berpakaian dinas. Tampak gagah dan berwibawa. Sebelum Farhan mendekat, Emak lebih dulu memanggilnya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

Bab 23

Gelang Emas Untuk Emak Part 23 "Mas lihat ini Mas!" teriaknya beberapa langkah di depan Farhan. Membawa sebuah benda pintar yang ingin ditunjukkannya kepada Farhan.Netranya menatap bingung, tak percaya dengan apa yang ada dihadapan. Sungguhkah yang ia lihat itu nyata? Segera ia buka kolom komentar, mencari sesuatu untuk menambah rasa percayanya. Subhanallah wabihamdihi, Maha Suci Allah dengan segala puji bagiNya. Begitu banyak komentar yang menunjukkan rasa simpati untuknya. Bahkan tak segan turut menyumbang untuk sekedar membantu meringankan bebannya. Siapa hamba Allah yang sudah membuat donasi amal sedemikian rupa? Serta ada yang membalas komentar dengan foto dirinya ketika matanya menatap rumah yang terbakar tak berdaya. Mungkin wajah melasnya kala itu membuat setiap pasang mata yang melihat menjadi iba.Belum selesai rasa terkejutnya ia netralkan, suara ramai diluar membuatnya terusik. "Ada apa Fer?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-22
Baca selengkapnya

Bab 24

Gelang Emas Untuk Emak part 24 Usapan lembut dibahu Ayu menyadarkannya dari lamunan. Menyadari bayi mungil yang dipandanginya telah berlalu dari hadapan. Tampak oleh netranya seorang laki-laki berkaca mata, bersih nan gagah duduk disamping Ayu. Menggeser tubuhnya beberapa senti kala menyadari bahwa posisinya tanpa jarak. Sadar akan sikap Ayu, laki-laki itu segera meminta maaf. Tanpa sengaja."Maaf, tanpa permisi saya memperhatikan kamu dari tadi." tangannya mengulurkan sebotol air mineral dingin. Diterima oleh Ayu dengan bibir terkembang setelah mengucapkan terima kasih."Duduk melamun sendiri disini, seperti ada sesuatu yang menumpuk dalam hatimu," ucapnya. Bibirnya meneguk isi botol."Maaf jika saya terlalu ikut campur. Adakah kamu mau membagi sedikit beban dalam hatimu?" tanyanya lagi sambil mengulurkan tangan."Aku Risky, Mama banyak cerita tentang kamu," ucapnya memperkenalkan diri. Anak dari Bu Ria, pelanggan di temp
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Bab 25

Gelang Emas Untuk Emak part 25 "Emak mendengar semua yang dibicarakan mereka? Jangan diambil hati Mak! Narti ikhlas membantu Emak!" jelas Narti faham setelah melihat ekspresi wajah Emak."Tapi yang mereka bilang benar Nar!" kakinya melangkah keluar dari kamar mandi. Berdiri mematung dengan ekspresi wajah sungkan."Emak itu sudah saya anggap sebagai orang tua saya sendiri! Jangan sungkan Mak! Anggap Narti anak Emak seperti Emak menganggap Ayu sebagai anak Emak sendiri!" jelas Narti tegas. Tangannya menggamit tangan Emak, mempersilahkannya duduk di kursi meja makan. Narti lalu duduk disebelahnya."Maafkan saya dan Farhan ya, selalu merepotkanmu,""Saya tidak pernah merasa direpotkan Mak! Saya ikhlas!" tegasnya. Tak mau membuat orang yang dihormatinya merasa tak enak hati."Makasih ya Nar! Emak ga tau harus bilang apa, begitu banyak nikmat yang Allah beri dibalik musibah ini!" tangannya menggenggam tangan Narti. Air matanya lolos
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-26
Baca selengkapnya

Part 26

Gelang Emas Untuk Emak part 26 Suasana loundry tampak lengang, kerjaan pun sudah rampung karena memang tidak terlalu menumpuk. Ayu, Rani dan Fitri sedang duduk bersantai. Menunggu saatnya jam pulang tiba."Sudah beres semuanya?" tanya Bu Ratih yang baru datang, bersiap untuk menutup loundry. Ketiga karyawannya berdiri, lantas mengambil tas masing-masing. Matanya mengelilingi ruangan, melihat bagaimana karyawannya membereskan pekerjaan hari itu. Tampak beberapa bungkusan baju dalam plastik tertata rapi, sudah siap ambil. Alat setrika dan yang lainnya sudah kembali ke tempatnya semula. Kerjaan yang bagus."Baguss! Ya sudah yuk pulang!" ajak Bu Ratih. Ketiga karyawannya lalu melangkah menuju pintu keluar, disusul dengan Bu Ratih yang siap mengunci pintu utama. Ketiganya berdiri di dekat pintu, menunggu Bu Ratih selesai mengunci pintunya."Ay!" suara berat khas suara laki-laki membuat semuanya menoleh, mengadap ke sumber suara.
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-11-28
Baca selengkapnya

Bab 27

Gelang Emas Untuk Emak part 27 "Motor baru?""Motor siapa?" tanya Emak penasaran. Semakin ia percepat langkahnya agar bisa melihat motor yang dimaksud."Cari siapa Pak?" tanya Emak begitu sampai didepan sopir pick up yang sudah berdiri di sebelah mobil."Benar ini rumah Farhan Setiawan? Ada kiriman Bu, silahkan tanda tangan," ujar Pak Sopir sambil tangannya membawa beberapa lembar berkas yang harus ditanda tangani oleh penerima barang."Tapi anak saya tidak memesan motor baru Pak? Bapak salah alamat mungkin?" sanggah Emak yakin. Tidak mungkin Farhan membeli motor baru disaat seperti ini. Jangankan motor, untuk bangun rumah saja masih dibantu oleh Pak Kades."Seseorang telah membeli motor ini Bu, dan meminta untuk diantar di alamat ini. Silahkan dicek alamatnya, menurut saya sudah sesuai," jawab Pak Sopir. Diulurkannya berkas tersebut kepada Emak untuk diperiksa."Iya benar ini alamatnya.""Ada apa Mak?" suara bera
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-02
Baca selengkapnya

Part 28

Gelang Emas Untuk Emak part 28 Tamu adalah raja, wajib dihargai dan dihormati. Bertamu termasuk menyambung silaturrahmi, terlepas dari apapun tujuanya. Memanjangkan umur dan melapangkan rejeki juga menjadi salah satu manfaat bertamu. Emak selalu menghargai tamu, termasuk dengan memberikan suguhan makanan ringan, bila ada. Juga dengan segelas air. Teh hangat sering kali menjadi pilihannya untuk seseorang yang mengunjungi rumahnya. Seperti sekarang ini, dihadapannya telah ia suguhkan segelas teh manis hangat juga sepiring pisang rebus menemani tamunya."Silahkan dimakan Nak, seadanya saja, Emak cuma punya itu," ucap Emak menunjuk meja tempat ia menyajikam suguhannya."Iya Bu, terimakasih," jawab Risky ramah. Senyum Ayu mengembang mengiringi pandangan Risky kepadanya. Sedikit malu karena disebelahnya ada Emak yang mendampingi."Maaf ya Mak, Ayu jadi ngerepoti Emak ngajak Mas Risky ketemunya disini," jelas Ayu, sungkan."Ga a
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Part 29

Gelang Emas Untuk Emak part 29 "Alhamdulillah Ina, setelah sekian tahun Allah kabulkan doaku. Allah pertemukan kita kembali. Kembalilah padaku Ina, sudah tidak ada lagi halangan untuk kita, mari menikah! Merajut kembali asa yang sempat terputus," ucapan lirih dari bibir Pak hari terlontar indah disertai dengan genggaman hangat pada tangan Emak."Aku tak bisa mengambil keputusan sendiri Mas, aku sudah punya anak. Bagaimana pun anakku berhak ikut andil untuk mengambil keputusan ini," ucap Emak yakin. Emak dan Pak Hari sedang berbicara berdua di dalam ruang tamu rumah Narti. Menyelesaikan urusan yang terbengkalai selama dua puluh lima tahun. Dulunya mereka berdua adalah sepasang suami istri. Karena strata sosial yang berbeda membuat orang tua Pak Hari sangat membenci Emak. Usaha yang terus menerus dilakukan untuk mendapat restu membuat orang tua Pak Hari akhirnya luluh. Dengan sangat terpaksa orang tuanya memberi izin untuk menikah. Izin h
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-04
Baca selengkapnya

Bab 30

Gelang Emas Untuk Emak part 30 Tiga bulan setelah kebakaran, rumah Farhan sudah berdiri kokoh. Meskipun dinding masih berbentuk batu bata, tapi atasnya sudah tertutup rapat oleh genteng. Uang tabungan Farhan sudah hampir habis, sepertinya Farhan harus memulai untuk mencari pekerjaan. Karena kondisi yang tidak memungkinkan, membuat Farhan tidak bisa melanjutkan usaha dagangnya. Hanya ada motor baru pemberian Pak Hari yang bisa ia gunakan untuk mencari pekerjaan agar proses pembangunannya tetap berjalan. Farhan bingung, pekerjaan apa yang bisa ia dapatkan dengan motor itu.Hari itu, para tukang yang menggarap rumah Farhan sedang diliburkan. Farhan bisa keluar sekedar mencari info atau main ke rumah teman untuk bisa membantunya mendapat pekerjaan. Ponsel pintarnya ikut terbakar, membuat Farhan sulit berkomunikasi selain dengan bertatap muka.Farhan mengendarai motornya menuju bangunan besar yang dulu pernah ia garap bersama almarhum Arif. Tiba d
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-12-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status