Aris baru saja turun dari mobilnya dan berjalan memasuki rumah. Ketika sampai di ruang tamu, dia terheran melihat tiga orang pelayan secara bergantian keluar-masuk kamar sisi barat di lantai satu. Hal yang membuat Aris semakin penasaran adalah barang yang mereka bawa. Mulai dari baskom berisi air, handuk, hingga setelah piyama sutra warna merah untuk wanita.“Ada apa ini?” gumam Aris kebingungan.“Mas Aris?”Suara khas penuh kesopanan itu membuat Aris menoleh. Dia melihat Heri, kepala pengurus rumah, sudah berjalan menghampirinya. Langkah pria itu terlihat terburu-buru.“Maaf, saya tidak menyambut Mas Aris. Saya tidak tahu kalau Mas sudah pulang,” tutur Heri penuh penyesalan.“Tidak masalah.” Aris kembali memperhatikan pelayan yang memasuki kamar itu. “Semua orang sepertinya sedang sibuk sampai tidak menyadari kepulanganku.”Heri mengangguk lagi dan secara tidak langsung membenarkan
Baca selengkapnya