Home / Sci-Fi / Langit Merah / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Langit Merah: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

Bab 11

Ema dan Fiona tidak lagi membicarakan tentang kemampuan seorang mutan. Mereka membicarakan tentang para lelaki di kelompok mereka yang saat ini sedang tertidur semuanya. Tentang bagaimana sifat mereka semua.Fiona dan Ema masih mengobrol ketika api dari kayu yang dibakar mulai mengecil dan hampir padam. "Kayunya sudah habis, ya." Kata Ema yang hendak menambah potongan kayu ke dalam api. Tapi sudah tidak ada, ia kembali duduk ke samping Fiona."Lalu bagaimana?" Tanya Fiona sembari menatap Ema dengan lebih teliti karena cahaya yang semakin berkurang.Ema terlihat berpikir tapi tidak menemukan jawaban untuk yang memuaskan pertanyaan Fiona."Mungkin kita harus mengandalkan pendengaran saja untuk berjaga." Kata Ema."Apa waktu terbitnya matahari masih lama?" Tanya Fiona lagi."Lumayan lama. Apa lagi kita berada di ruangan tanpa jendela yang terhubung langsung keluar. Cahaya matahari akan lebih lambat masuk menerangi ruangan." Jawab Ema."Sengaja memilih ruangan bagian dalam bangunan, kare
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 12

“Tapi, bicara soal kategori kemampuanmu, kau termasuk kategori Elektro, bukan? Telekinesis?” tanya Gar pada Fiona.“Tapi aku tidak tahu mengeluarkan kemampuanku. Aku lupa aku termasuk kategori apa, apa lagi mengendalikan kemapuanmku. Aku tidak tahu.” Fiona membalas.“Mungkin kau hanya perlu pelatihan sedikit.” kata Ema. Gar mengangguk setuju.“Baik, aku akan mencobanya besok.” balas Fiona.Keesokan harinya Fiona dan Ema pergi ke sungai yang sama ketika mereka mengambil air untuk diminum. Kali ini mereka juga berniat sekalian mandi. Suara aliran air sungai membuat tenang suasana. Fiona berjongkok dan menggerakkan tangannya menyentuh air sungai yang tidak keruh namun juga tidak terlalu bening. Rasa dingin yang menyegarkan membelai tangannya.“Ada apa?” tanya Ema yang sedang membuka kancing kemejanya satu persatu.Fiona mendongak menatap Ema saat merasa dirinya ditanyai. Ia memandang Ema yang berdiri disampingnya, “Airnya dingin.”“Kau tidak suka?” tanya Ema lagi.Fiona menggeleng, “Aku
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 13

Saat Fiona mendengar seruan dari remaja laki-laki yang menyuruh ia dan Ema untuk menunggu, ia justru bergerak cepat. Sama seperti Ema. Dalam hatinya ia berkata, mana mungkin kami menunggu, menunggu bahaya?! Yang benar saja.Saat Fiona dan Ema sudah naik ke permukaan, mereka terpaksa berhenti bergerak. Tubuh mereka langsung tertahan. Hal itu karena mereka berdua tiba-tiba terkurung di dalam pusaran air. Tidak salah lagi, ini adalah ulah salah satu dari mereka.“Sial, hanya mau ambil baju saja tidak bisa.” Ema menampakkan wajahnya geram.“Bagaimana ini?” tanya Fiona spontan dalam keadaan dikelilingi air yang berputar hingga menutupi pandangannya. Selain Ema, ia hanya bisa melihat air di sekelilingnya dan langit di atasnya.Meski airnya tidak jernih, tapi seharusnya masih bisa menampakkan apa yang ada di luar pusaran air. Namun karena gerakan airnya yang cepat membuatnya semakin buram. Fiona juga takut dengan kecepatan berputarnya, jangan remehkan bagaimana rasanya ditampar oleh air.“Ke
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 14

Fiona melihat punggung Morgan yang berlari cepat. Sedangkan ia masih berdiri dan belum berpindah, lalu akhirnya ia terjatuh.Fiona bingung kenapa tubuhnya melemas, meski sebelumnya ia tidak yakin tubuhnya kuat tapi tanpa aba-aba ia hilang keseimbangan. Ia jatuh berlutut di tanah.Sekarang ia mengerti kenapa Morgan meminjamkan jaketnya. Pakaian yang menempel ditubuhnya sangat terbuka karena terbakar di bagian perutnya. Menampakkan atasan pakaian dalamnya.Fiona mengeratkan jaket Morgan yang besar tapi tidak terlalu tebal. Ia lalu bangkit berdiri, sejenak berpikir apa ia harus mengikuti Morgan atau memanggil Garter dan Vano.Ia tidak tahu bahwa ia baru saja lepas dari pengaruh kemampuan Penggerak Ketertiban Mutan kategori hipnosis.Fiona memutuskan berlari lagi, berlari ke arah yang berbeda dengan Morgan. Ia memutuskan memanggil Garter dan Vano.Padahal ia sudah berhasil bebas dari pengaruh dijebak dengan hipnotis untuk memanggil semua temannya, tapi Fiona justru melanjutkan keinginan P
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 15

"Lagi pula aku tidak ingin melihat tubuh manusia di masak hidup-hidup meski itu lebih efektif untuk membunuh. Itu bukanlah seleraku, aku masih memberi kesempatan. Jadi ayo kita buat kesepakatan." Morgan tersenyum kecil. Tapi mereka malah semakin mengerutkan wajah."Kau pikir kau bisa mengambil kesempatan?!" Pemuda bermata biru menatap tajam Morgan. Tapi Morgan mengalihkan perhatiannya pada Ema yang tidak sadarkan diri."Terserah kalian. Kalau ingin membunuhku atau membunuhnya, silakan. Tapi yang pasti jika kalian melakukan salah satunya atau bahkan dua-duanya, maka kalian menghapus kesempatan untuk menyelamatkan rekan kalian ini." Morgan menampilkan wajah seriusnya. Ia tidak sepenuhnya yakin jika rencana berhasil.Tapi di luar dugaan, mereka tampak lebih panik dari seharusnya."Apa kesepakatanmu? Membiarkan kau dan melepaskan teman perempuanmu ini?" tanya pemuda bermata biru."Kalian bisa?" tanya Morgan."Mustahil. Ini adalah tugas kami," jawab pemuda berambut pirang dengan cepat."B
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 16

“Ini hanya dugaanku saja. Tapi kemungkinan besar itu yang dia lakukan. Karena aku peka dengan suhu tubuh seseorang. Bicara soal kemampuan, aku baru tahu kau bisa membuat pelindung dengan anginmu.” Morgan menatap Garter.“Ya, aku juga terkejut. Aku hanya melakukannya tanpa sadar.” Garter melihat perisai anginnya.“Jadi Ter sudah berganti tempat denganmu ya, Gar?” Garter mengangguk sebagai jawaban.“Tapi, apa kau tidak merasa ini semakin lama semakin panas Gar?” tanya Fiona tiba-tiba sambil menyeka keringat di dahinya.“Benar juga,” jawab Garter mengiyakan sambil melihat kobaran api di sekitar mereka.“Jangan-jangan..” ucap Fiona dan Morgan bersamaan saat sesuatu terlintas dalam pikiran mereka.“Hahaha...” tawa tiba-tiba dari pemuda berambut cokelat terang menarik perhatian mereka.Pemuda itu mulai berbicara, “Apa kau tidak tahu...”Fiona dan Morgan menggertakkan gigi, mereka tahu apa kalimat selanjutnya yang akan diucapkan pemuda berambut cokelat terang itu.“.. Oksigen yang menyebabk
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 17

“Ini hanya dugaanku saja. Tapi kemungkinan besar itu yang dia lakukan. Karena aku peka dengan suhu tubuh seseorang. Bicara soal kemampuan, aku baru tahu kau bisa membuat pelindung dengan anginmu.” Morgan menatap Garter.“Ya, aku juga terkejut. Aku hanya melakukannya tanpa sadar.” Garter melihat perisai anginnya.“Jadi Ter sudah berganti tempat denganmu ya, Gar?” Garter mengangguk sebagai jawaban.“Tapi, apa kau tidak merasa ini semakin lama semakin panas Gar?” tanya Fiona tiba-tiba sambil menyeka keringat di dahinya.“Benar juga,” jawab Garter mengiyakan sambil melihat kobaran api di sekitar mereka.“Jangan-jangan..” ucap Fiona dan Morgan bersamaan saat sesuatu terlintas dalam pikiran mereka.“Hahaha...” tawa tiba-tiba dari pemuda berambut cokelat terang menarik perhatian mereka.Pemuda itu mulai berbicara, “Apa kau tidak tahu...”Fiona dan Morgan menggertakkan gigi, mereka tahu apa kalimat selanjutnya yang akan diucapkan pemuda berambut cokelat terang itu.“.. Oksigen yang menyebabk
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 18

"Tapi, kami tidak akan melepaskan kalian selama anggota kelompok kami masih ada yang bisa bertarung!" Gadis itu membawa Ray dan pemuda bermata biru ke suatu tempat. Sepertinya dia ingin mencari tempat yang aman untuk mereka berdua. Fiona membuka mulutnya dan bersuara dengan pelan, "Vano, bisa kau lakukan hal yang sama pada Ema? Tolong bawa dia ke tempat yang lumayan jauh dan aman untuknya." Vano menatap Fiona yang membuatnya beradu tatapan dengan Fiona yang serius. Entah kenapa Vano merasa aura yang dikeluarkan Fiona berbeda dari sebelumnya. Sebagai balasan dari perminataan Fiona yang memintanya untuk membawa Ema ke tempat aman, Vano mengangguk dan segera mengangkat tubuh Ema dengan hati-hati. Sedangkan Fiona tidak melepaskan pandangan dari Vano sampai Vano mulai berjalan beberapa langkah. Fiona hanya mengawasi mereka berdua. Saat berjalan menjauh, Vano membantin. Bukan, auranya bukan berubah. Auranya hanya kembali seperti semula saat sebelum Fiona lupa ingatan, batin Vano. Ia la
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 19

“Hei! Sebenarnya apa yang kau rencanakan?” Morgan tiba-tiba bertanya di belakangnya lalu menghentikan larinya. Hal itu membuat Fiona juga ikut menghentikan larinya.Pundak Morgan tampak naik turun tapi napasnya hanya sedikit memburu. Sama seperti Fiona.“Kau bilang rasanya kau ingin melarikan diri, karena itu ayo lari dan sembunyi.” Fiona menjawab dengan cepat.“Lalu bagaimana dengan Garter?” tanya Morgan lagi.“Bukannya Ema juga seperti itu?" Fiona balik bertanya.“Maksudmu Ema meninggalkan Garter? Itu tidak sama. Keadaan Ema berbeda. Lagi pula kau yang menyuruh Vano untuk membawanya pergi.” Morgan malah mengajak Fiona berdebat.Fiona menatap Morgan dengan saksama, “Kau tidak mengerti juga? Bukannya kau yang sebenarnya ingin membawa Ema pergi karena kau juga ingin pergi dari sini?”Morgan memijat pelipisnya, “Yeah.” Dia tidak bisa menyangkal itu. Dia juga sedikit terkejut Fiona mengetahui hal itu. Bahwa dia ingin menjauhi tempat ini meski hanya sebentar saja.“Tapi entah kenapa, apa y
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 20

"Hah?" Fiona terkejut mendengar perkataan Morgan.“Kalau kau, sejak berhasil selamat dari serangan api itu, kau seolah berubah menjadi orang lain. Tidak, kau bukan berubah tapi lebih tepatnya kau seperti kembali menjadi dirimu yang dulu sebelum kau lupa ingatan. Jangan-jangan ingatanmu sudah kembali?” Morgan memberikan tatapan yang penuh rasa penasaran.Fiona belum menjawab.“Itu yang ingin kutanyakan sejak kau berhasil selamat. Bagaimana caramu menyelamatkan dirimu dan Garter? Itu sudah pasti bukan karena kemampuan Garter, tapi karena kemampuan mu makannya kalian bisa selamat.” lanjut Morgan.Fiona mengangkat telapak tangannya ke depan wajahnya. Pandangannya fokus ke arah tangannya yang terangkat.“Ingatanku belum kembali. Hanya saja, aku belum mengerti bagaimana cara menggunakan kemampuanku saat bersama Ema. Aku hampir menyerah saat tidak bisa mengeluarkan kemampuanku untuk menyelamatkan diriku dan Ema sebelumnya." Fiona menatap Morgan sejenak."Tapi ternyata yang salah adalah carak
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more
PREV
123
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status