Home / CEO / The Boss wants me / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of The Boss wants me: Chapter 71 - Chapter 80

81 Chapters

Chapter 69. Percaya

  Hentakan kaki sepatu dari perempuan yang menghampiri Zev menggema di lantai basement, namun Zev tak tertarik sama sekali walaupun sudah bertahun-tahun tak bertemu, Zev mengabaikan perempuan itu dengan membuka pintu mobilnya. “Zev, bisa kamu luangkan waktu sebentar untuk kita bicara berdua?” “Sayang sekali, aku sibuk.” jawab Zev bernada ketus. “Zev.” tangan Zev di tahan, namun dengan cepat Zev tepis, terakhir ia berurusan dengan Gracila, hal itu nyaris membuat hubungannya dengan Mia hancur, lalu beberapa saat lalu Zev juga bertemu dengan perempuan bernama Joey yang mengatakan ingin memisahkan Cameron dari Celine. “Tidak perlu terlihat akrab lagi denganku, Gracie.” “Sudah berlalu cukup lama, apa kamu masih menyimpan dendam padaku?” “Aku tidak ingin mengingat masa lalu tentang dirimu sama sekali.” ucap Zev. Gracil
Read more

Chapter 70. Zia

 Sebuah mobil terparkir di depan gedung berlantai dua puluh, tempat sebuah apartemen mewah tempat tinggal Nelvan dan Linda sejak satu tahun yang lalu. Mia berjalan memasuki lobi menuju lift untuk mempermudahnya sampai di lantai tempat tinggal sang sahabat. Satu lantai di bangunan tersebut di kuasai penuh oleh Nelvan, Mia menekan bel pintu, butuh waktu sekitar sepuluh detik dan pintu sudah terbuka. Suara keramaian anak-anak menyambut kedatangan Mia. “Rumahmu ribut sekali.” ucap Mia, Linda yang membukakan pintu hanya tertawa rendah. Terlihat luas tempat tinggal Linda, namun di berantakkan oleh empat anak-anak yang berlarian di rumah tersebut, seolah mengalih fungsikan apartemen Linda menjadi sebuah lapangan bermain. “Cameron tadi datang membawa Celine kemari, jadi sekarang rumahku benar-benar penuh dengan suara anak-anak.” ucap Linda. Mia meletakkan tas, memperhatikan empat anak yang sibuk melakukan ke
Read more

Chapter 71. Keluarga bahagia

“Zia.” panggil Zeus sembari mengampiri sang adik kembar, terlihat Zia duduk membelakangi Zeus sambil memegang buku, membacanya dalam posisi berbaring di atas tempat tidur, telinganya di sumpal oleh benda yang terhubung dengan Mp3. Zeus menepuk kaki Zia, gadis itu terlonjak kaget sampai berteriak, nyaris saja Zeus terkena timpukan buku yang Zia pegang. “Kenapa kau mengagetkanku, ZEUS!” “Kau yang tidak mendengar panggilanku.” Zia melepaskan earphone, menyimpannya di atas meja. “Kenapa menemuiku? Aku sedang tidak berbicara denganmu.” ketus Zia. Namun Zeus berbaring di samping Zia, menatap langit-langit kamar sembari kedua tangannya di silangkan untuk bantal kepala. “Aku tidak melakukan kesalahan, kenapa kamu marah denganku?” Zia mendengus, “Kamu sama saja dengan Danis, selalu memihak Celine. Aku ini adikmu, tidakkah kau mau membantuku menjauhkan mereka?&rd
Read more

Chapter 72. Keluarga kecil

Ke esokan hari Zev membawa kedua anaknya di tempat yang cukup jauh dari kota, ladang luas menjadi pemandangan utama, Zia dan Zeus melihat keluar dari kaca jendela sembari bergumam takjub. “Dad, Dad! Apa yang kita lakukan di tempat ini?” tanya Zia. “Zia benar, apa yang kita lakukan di sini? Kenapa kita tidak menyiapkan acara halloween untuk besok?” “Kita juga sedang menyiapkan acara halloween, tapi dengan cara sedikit berbeda.” Zev kemudian memberhentikan mobil di depan sebuah rumah kayu bertingkat dua, seorang berambut putih terlihat cukup tua berjalan menghampiri. Zeus dan Zia turun dari mobil, mereka melihat beberapa hewan berada di balik pagar pembatas, ada dua kuda, ayam, ada pula domba dan juga sapi. Zeus melihat Zev yang tengah berbicara pada pria tua yang menyapa, kemudian Zev memanggil. “Zeus, Zia! Ayo!” Si kembar berlari mengikuti langkah Zev yang berjalan ke ba
Read more

Chapter 73. Celine

 Masih berada di daerah peternakan, Zeus dan Zia mengikuti kakek Ben untuk memanen jagung, terlihat kebahagiaan si kembar ketika mereka mengumpulkan jagung yang sudah di pisah dari batangnya ke dalam gerobak. Mia dan Zev juga tidak mau mengalah, Ma ikut dengan istri kakek Ben untuk mencabut wortel dan mengambil beberapa bunga kol. “Sudah berapa lama kamu dan Zev menikah?” tanya Nenek Trisa sembari memasukkan wortel yang baru di cabut ke dalam keranjang. “Sudah sekitar sembilan tahun. Bibi dan paman Ben kenapa tidak pernah menemui kami sebelumnya? Jika Zev tidak mengatakan kalau paman Ben adalah kakak dari ibu Zev, aku tidak akan tau jika ada keluarga Zev juga yang tinggal di sini.” Nenek Trisa hanya tersenyum tipis. “Bibi, selain bibi dan pman Ben, apa Bibi punya anak yang menemani bibi tinggal di sini?” tanya Mia penasaran, pasalnya ia hanya melihat kakek Ben dan istrinya, lalu dua orang penj
Read more

Chapter 74. Penyesalan

Zev menuju ke lokasi yang di sebutkan Gracila, tidak begitu jauh dari gedung yang Zev datangi sehingga hanya butuh beberapa menit saja sampai ia melihat keberadaan Gracila bersama Celine. Jauh di luar pikiran Zev, ia pikir Gracila akan menyakiti Celine, namun ternyata Gracila justru bermain dengan Celine layaknya ibu dan anak sembari menikmati udara sore hari. Ada kehangatan yang menghampiri hati Zev melihat Celine bahagia. Zev memang bukan ayah Celine, namun Zev tau pengorbanan Cameron untuk membesarkan Celine dari sifat Gracila yang keras kepala, Gracila bahkan sempat tidak mengakui Celine sebagai putrinya sendiri. Tapi sekarang, dengan mata kepala Zev sendiri ia melihat Gracila bersikap seperti layaknya seorang ibu pada putrinya, hal yang sangat sulit di percaya, namun tawa Celine tidak bisa berbohong. Gadis kecil itu tertawa lebar bermain dengan Gracila, kebahagiaan terpancar di wajah putri Cameron. Zev tidak langsung menghampiri, diam
Read more

Chapter 75. Helloween 1

 Hari hantu atau kerap kali di sebut perayaan halloween telah di lakukan, di mana-mana orang menyiapkan hal apa saja yang di butuhkan dalam perayaan tersebut, dan yang paling penting dari perayaan itu adalah kostum, baik ana-anak maupun orang dewasa mengenakannya. Mia menemani Zeus dan Zia pergi sekolah, ada pemilihan kostum terbaik dalam perayaan halloween setiap tahun yang di adakan, para orang tua siswa lain juga ikut melihat perayaan sehingga di sekolah tempat Zeus dan Zia menempuh pendidikan kini sangat ramai. Berbagai kostum unik dan mengerikan di pakai, riasan wajah yang mengerikan di gambar di wajah anak-anak yang akan mengikuti pemilihan. Zia dengan tongkat sihirnya dan juga topi kerucut bengkok, Mia menambahkan riasan di wajah anak-anaknya sesuai dengan tema pakaian yang si kembar pakai. Zia mengganti sapunya menjadi tongkat, bajunya yang semula kebesaran sudah di buat sesuai ukuran tubuh gadis itu. Sementara Zeus kini sedang pamer jub
Read more

Chapter 76. Helloween 2

 “Kenapa tidak ikut dengan yang lain?” tanya Danis, Zia yang sejak tadi diam kini menoleh ke arah Danis kemudian menggeleng. Danis menghembuskan nafas, “Aku tidak apa-apa, sungguh, ini hanya luka kecil, kamu bergabunglah dengan yang lain.” katanya, namun Zia tetap menggeleng, tubuhnya duduk tegak. Dua hal yang Zia rasakan sekarang adalah rasa bersalah dan perasaan senang karena Danis mau berbicara padanya tanpa harus ia bujuk lebih dulu, namun karena itulah Zia tegang, Danis tak pernah seramah ini sebelumnya, apa luka di kakinya juga memperngaruhi kepalanya? Danis mengukir tipis senyumnya, “Kamu tidak terluka , ‘kan?” tanya nya. “Tidak, tapi karena aku kamu sekarang tidak bisa jalan. Lihatlah kakimu yang membengkak ini, aku akan menemanimu di sini.” “Kau tidak tertarik dengan pemilihan kostum halloween terbaik tahun ini?” tanya Danis. Zia menggeleng, “A
Read more

Chapter 77. Berdua

 Dua hari kemudian, Zev dan Mia sudah mengemasi barang mereka untuk persiapan liburan. Dua hari ini Zia dan Zeus tinggal di rumah Danis sampai kondisi kaki Danis bisa di gunakan berjalan seperti biasa walau masih sedikit pincang. Suara keributan si kembar yang baru pulang terdengar, Mia dan Zev menarik koper membuat kedua anak mereka melihat heran. “Mom dan Dad mau pergi kemana?” tanya Zeus. “Kami akan pergi beberapa hari, untuk sementara kalian tinggal dengan Grandma, ya? Dad akan mengantar kalian ke rumah Grandma hari ini sampai mom dan Dad pulang, kalian harus bersikap baik dengan Grandma, mengerti?” ucap Zev. Zeus dan Zia tidak berkomentar, mereka mengikut saat di antar ke rumah Jeslyn, setelahnya Zev dan Mia langsung menuju ke bandara. Penerbangan di lewati selama belasan jam di udara, Zev menatap Mia dari samping saat Mia melihat ke luar jendela pesawat, sudah sembilan tahun ia dan Mia memperta
Read more

Chapter 78. Panik

 Pagi hari yang indah, seindah saat mata terbuka langsung di suguhkan pemandangan paling sempurna yang pernah Mia dapatkan dalam hidupnya. Yaitu sosok laki-laki tampan yang masih terlelap dalam tidurnya, lelaki yang sudah menjadikannya sebagai seorang istri hingga usia pernikahan mereka menginjak angka sembilan tahun. Sudah berlalu sangat lama, tapi Mia masih ingat pertemuan pertamanya dengan Zev meski ia sempat melupakan hal itu. Namun kini, Mia tidak akan melupakan momen tersebut. Dirinya hanyalah seorang karyawan yang beruntung, pekerjaan yang Mia lakukan tidak pernah membuat Mia berpikir bisa mendapat seorang boss sebagai suaminya, terlebih boss itu dari tempatnya bekerja. Lebih tidak menyangka lagi, Mia memukuli Zev di pertemuan pertama, tak tau jika orang yang ia pukuli kala itu adalah pemilik tempatnya bekerja. Takdir menyusun rangkaian pertemuannya dengan Zev dengan cara yang unik, tak ada cinta saat pernikahan, namun semakin lama
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status