"Bryan, lo nggak sedang bermain api?" Richard menatap saudaranya tajam. Abram telah pergi seperti badai. Bryan tertawa, "Gue udah keluarin kartu AS, lo juga nggak percaya?" "Dari mana lo dapat?" Bryan tersenyum penuh makna, "Gue kan fotografer, Brother. Gue punya jaringan sendiri di dunia atas maupun bawah tanah." Richard menghela nafas dengan tidak berdaya, "Gue harap lo nggak melakukan sesuatu yang melanggar hukum." "Apa? Lo masih bisa mikir kayak gitu? Lo nggak ingat apa yang dilakukan Abram terhadap... Terhadap ibu." Ekspresi Bryan mengeras. "Ya, dia yang membuat kita seperti ini." Richard menyetujui. Sejenak kedua bersaudara itu terdiam, tenggelam dalam pikiran dan kenangan masing-masing. Sejak dilahirkan telah kehilangan kasih sayang seorang ibu, ketika beranjak besar mereka pun tidak mendapat kasih sayang ayah, m
Last Updated : 2021-12-22 Read more